GRAVITY [Tamat]

55 | Third Request

Bagian Lima Puluh Tiga.

Sepertinya begini lebih baik,

berjarak.

___Dila--Vano___

•
•
•

🌛

Seminggu sudah berlalu.

Dengan amat sangat terpaksa, Dila akhirnya hari ini masuk sekolah. Sejujurnya Dila masih belum siap ke sekolah. Tentu saja disana ia bisa kapan saja bertemu dengan Vano. Dan kesimpulannya, Dila belum siap. Sampai kapanpun gadis bersurai poni itu tidak siap untuk bertatap muka langsung dengan Vano. Pacarnya yang ternyata tak lain adalah seorang pembunuh.

Dila ingin menyangkal fakta itu. Hanya saja, ia tak mampu. Ia sudah terlanjur melihat itu dengan mata kepalanya sendiri. Dan bagi Dila lebih baik begini. Sakit memang awalnya. Tapi daripada terus-terusan dibohongi.

Dila menatap pantulan dirinya di cermin full body. Kantung matanya terlihat jelas sekali. Pipinya yang sudah tampak tirus dan raut wajah yang muram sudah membuktikan dengan jelas bagaimana hari-hari yang dilaluinya akhir-akhir ini.

Setelah puas melihat dirinya sendiri, Dila mengambil ponsel yang ia letakkan di atas nakas. Menghidupkan modenya lantaran juga selama seminggu ia tidak sekolah, Dila juga mematikan ponselnya. Satu keinginannya, Dila tidak ingin diganggu. Bahkan saat sahabat-sahabatnya datang berkunjung ke rumah. Dila masih enggan untuk menampakkan diri. Dila hanya tidak ingin membuat para sahabatnya khawatir. Meskipun yang dilakukannya ini tak lebih juga bisa menimbulkan kekhawatiran dari para sahabatnya. Tatkala sudah menghidupkan ponselnya, ponselnya langsung penuh dengan notifikasi yang sudah Dila duga.

Ruby, 7 panggilan tak terjawab 7 pesan tak terbaca.

Diva, 14 panggilan tak terjawab 15 pesan tak terbaca.