Bagian Lima Puluh Lima.
Aquila, matcha, alam adalah segelintir hal paling menyenangkan bagi seorang Senja Adila💜
Coba sebutin hal kesukaan Dila lainnya:)
•
•
•🌛
"Eh?"
Yasha yang disebelah kirinya terkekeh pelan. Dan dengan semangatnya dia mengucapkan.
"Selamat saudari Adila, Anda baru saja kena prank!"
"Hah?"
Diva greget sendiri melihat ekpresi bingung Dila yang sangat kentara. Ia refleks mencubit pipi Dila membuat yang punya meringis sakit. Ruby sendiri sudah mengacak surai rambutnya membuat poninya ikut amburadul.
"Sakit kan, Dil?" ujar Diva tidak tahu diri. "Itu berarti lo enggak sedang mimpi!"
Ruby menggeplak kepala Diva membuat Yasha tertawa melihatnya. "Nggak usah pake cubit segala, bego."
"Tau! Kan nggak ada di skenario drama," katanya lantas tertawa.
Diva memonyongkan bibir, "Sakit, By. Lo mah tegaan."
Dila masih menatap ketiga temannya, bingung. "Kalian," katanya setelah puas berfikir. "Nggak marah beneran sama gue?"
Yasha yang paling cepat ngomong. "Yaiyalah! Mana tahan kita woiii marahan sama lo, hehe."
"Tapi, kenapa?"
"Yee, malah nanya kenapa lagi tuh anak!"
"Kita sayang sama lo, Dila." itu jawaban Ruby.
"Hm. Dan enggak semudah itu kita marah sama lo. Jujur nih awalnya emang kesel sih. Tapi, lagi-lagi kita mikir pasti kelakuan lo yang kayak gini pasti beralasan. Dan kita paham itu. Alasan yang kita nggak bales chat lo di grup itu emang sengaja. Kan skenarionya harus gitu."
"Tumben pinter, Div?"
"Bodo, Ya!"
"Lagian," sahut Ruby lagi. "Kalo lo mau marah atau mau maki ke Yasha aja. Dia yang punya ide ngeprank lo, Dil. Hanya karna," Ruby refleks menjauh saat tangan Yasha ingin memukulnya. "Nggak kena uu. Hanya karna ngeliat youtubers kesukaannya ngeprank orang."
"Iya, Dil! Yasha emang rada' gesrek otaknya tuh udah miring. Makanya suka aneh-aneh. Dia yang ngasih ide yang maksa-maksa ikutin kata-katanya. Heh, taunya dia sendiri yang ngaku kalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Tamat]
Science Fiction"Lo itu gue ibaratin venus flytrap. Gue kupu-kupu-nya. Gue yang udah terperangkap di ruang lo. Mana mungkin bisa keluar. Bahkan kemungkinan terburuknya ialah sang kupu-kupu itu mati. Karna satu kali kesalahan hinggap di daun lo. Ya, begitulah sekir...