65 | Apartemen Vano

5.2K 494 14
                                    

Bagian Enam Puluh Tiga.

Bagian Enam Puluh Tiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau jahat.
Kau pergi begitu saja.
Tanpa menyisakan satu jejakpun untukku.
Lantas kalau begitu, bagaimana aku bisa mengobati rindu?-Senja Adila.



🌛

Hei,

Maaf ya aku agak lama tidak menulis diary untukmu lagi.

Kau tahu, tidak?

Aku, agak sibuk dengan urusanku.

Sekarang aku sudah lulus, Ru.

Karna itu, aku sibuk. Maaf ya:(

Oh ya, ngomong-ngomong. Menulis ini membuatku lagi-lagi teringat kenangan kita.

Ingat tidak, saat kau mengajakku tidur di atas mobilmu?

Saat kau nyaris meninggalkanku di tempat bela dirimu?

Atau waktu kita berdebat hanya karna sebuah, balon:)

Jujur, aku merindukan detik-detik itu, Vano.

Saat aku meminjam hoodiemu untuk ku pakai. Malah kau jadikan alas duduk saat di pantai waktu itu.

Aku diem-diem speechless loh, Van:(

Oh ya, inget nggak waktu kamu bawa aku ke Bandung. Aku emang pernah bilang, pengen jadi kayak burung yang bisa terbang.

Tapi, aku nggak nyangka kamu wujudin mimpi aku secepet itu.

Aku juga masih inget jelas liburan kita di Bali.

Kalau boleh jujur, saat itu udah aku cap sebagai kenangan paling indah kita, Van:)

Tiap ke sana, aku selalu inget kamu.

Kamu tahu enggak, saking rindunya sama kamu aku bahkan ngikutin tour kayak kita waktu itu.

Cuman, bedanya aku kesana sendirian, haha:(

Kamu pasti mikir aku udah enggak waras ya.

Kayaknya emang gitu, Van:)

Eh, aku tiba-tiba keinget waktu aku sakit flu. Yang waktu kamu ngilang, Van_-

Tapi, tiba-tiba kamu dateng. Terus lagi-lagi ngejutin aku.

Kamu hobinya kan emang gitu?

Kenapa kamu sekarang enggak gitu lagi, Van:(

Hoodie kamu, kado kamu, masih aku simpen loh.

Masih enggak mau dateng juga:(

Terus, aku harus ngapain lagi supaya kamu dateng ke aku.

GRAVITY [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang