2

34.5K 677 28
                                    

Laucy

"March..... Ahhh...."

Aku tak bisa menahan diriku, saat March dengan lembut terus membelai tubuh ku. Entah kenapa rasanya jadi seperti ini, harusnya aku tidak menikmati sentuhannya. Bagaimana pun dia adalah adikku, tapi rasanya berbeda. Rasanya aku sedang berhubungan dengan orang lain saat ini.

Sesekali, tangan March meraba, memijat dan meremas payudara ku. Rasanya nikmat sekali, March benar-benar mengetahui titik sensitif ku.

"Menikmatinya, sayang ??"

Ujarnya menggoda ku, aku hanya bisa terdiam pipi ku memerah saat ini. Ada apa ini ?? Dia adikku, tak seharusnya seperti ini. Aku mencoba mengembalikan akal sehat ku, tapi gagal. Sentuhan March benar-benar membuat ku terbuai saat ini.

"Ahhhh.... shhh..."

March mendekatkan mulutnya di dada ku, dan lidahnya terjulur menjilati dadaku, aku sedikit menggeliat, rasa geli dan nikmat menghantam tubuh ku. Aku menggeleng, menikmati semua ini.

Tiba tiba wajah March berada di depan ku, menyeringai licik. Dia kemudian mendekatkan wajah nya, dan dalam sekejap bibirnya sudah meraub bibir ku. Nikmat, dengan permainan lidahnya yang menjulur, menjilati bibir ku, membuat ku merasa panas. Aku membuka mulut mengijinkan lidahnya masuk mengeksplor bagian dalam mulutnya.

March

Sepertinya dia sangat menikmati permainan ku, bagus sekali. Tidak sia-sia aku mengintip Mom dan Dad malam itu. Aku bisa sedikit belajar dari ayah ku yang sangat cerdik itu.

Dan benar saja, kali ini Laucy berada di tangan ku. Ingat, dia bukan kakak ku lagi, bukan !

Aku menikmati semua ini, air savila nya terasa manis dan nikmat di mulut ku. Rasa manis berasal dari minuman yang ku buat masih terasa. Aku menyadari jika gadis itu membutuhkan nafas, aku segera melepas ciuman dan membiarkannya menghirup udara panjang.

Wajahnya itu, memerah sempurna. Aku menyukai wajahnya, matanya, kulitnya, rambutnya berwarna coklat panjang sungguh indah. Jika kalian bertanya sejak kapan aku menyukainya, maka aku bisa menjawab dari beberapa tahun yang lalu, sejak kebenaran itu terungkap.

Kebenaran saat Lautner adalah ayah kandung Laucy. Aku benci lelaki itu, Lautner. Sangat, aku juga membenci Laucy, tapi kini aku mengagumi nya.

Kini aku beralih ke bagian lehernya, lidahku tertatih-tatih menjilat leher putihnya, dia sangat menikmati semua itu. Tidak ingin tangan ku menganggur, tangan ku mulai merayap di bagian punggung, dan meremas bokong nya. Aku sedikit menamparnya keras, membuatnya sedikit berteriak kesakitan.

Lidah ku mengulum telinganya, sedikit menghiburnya. Maklum, aku memang sebagai menampar bokong nya sangat keras, kenapa ?? Karena aku menikmati suara teriakannya itu. Terdengar seksi sekali.

"Sa...sakit....."

"Ssstt, aku baru menamparnya. Aku bahkan belum memasukkan penis ku."

Aku membisik penuh gairah di telinganya. Membuat Laucy menggeliat resah, gelisah. Aku hanya menyeringai di balik telinganya, mengecup nya dengan lembut.

Author

March kemudian beralih ke Miss V milik Laucy. Dengan segera, tangan March mulai bermain disana, oh belum lelaki itu belum ingin memasukkan jarinya, dia masih ingin bermain di bagian luar Miss V itu. Dengan nakal, lidahnya menjilati selangkangan nya, dan tangannya mulai meraba bagian sensitif Laucy.

"Ahhhh.... March.... "

Kaki Laucy dengan nakal, mengingkar di leher March, seakan memaksa lelaki itu untuk tidak berhenti. March semakin senang, saat Laucy benar-benar menikmati permainan nya.

Meski tanpa obat perangsang, tapi obat pelemah tubuh itu ternyata berfungsi dengan baik. Laucy tidak bisa menolak apapun darinya, bahkan tidak bisa memberontak sama sekali.

Lalu secara perlahan, March memasukkan jari tengah nya ke dalam lubang itu, membuat Laucy sedikit menggeliat tak nyaman, merasakan sesuatu memasuki lubangnya. Tetapi tidak lama, Laucy mulai terbiasa dengan jari itu. Dengan perlahan, March mulai memasukkan serta mengeluarkan jari itu secara perlahan, membuat gesekan kenikmatan tersendiri disana.

March kemudian menambah satu jarinya, hingga tiga jari berada di sana. March mulai memainkan jarinya disana, membuat Laucy benar-benar nikmat. Setelah merasa lubang itu sedikit membesar, March mengeluarkan jarinya.

"Sabar sayang. Aku akan memberikan mu kenikmatan tiada batas disini."

March mengarahkan miliknya di lubang milik Laucy dan perlahan March memasukkannya ke dalam lubang itu. Laucy tersentak kaget, merasakan sesuatu yang lebih besar dari jari tadi memasuki lubang nya.

"AHHHHH !!! March !!! Sakit..."

Laucy mengeluarkan air matanya, March mendekati wajahnya dan menjilati air mata gadis itu sebagai penghiburnya.

"Ssstt... Biasakan dirimu, karena aku pasti akan meminta ini setiap malam." March mencium bibir Laucy membuat gadis itu sedikit terhibur melupakan rasa sakitnya.

Perlahan March memaju mundurkan miliknya di dalam tubuh Laucy. Gadis itu mulai menikmati permainan March, lelaki itu kemudian menambah kecepatan nya, hingga sebuah cairan muncul di dalam Laucy.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Matahari mulai muncul dari ufuk timur, memancarkan cahayanya yang masuk melalui celah jendela, dan menyapa wajah March.

"Hoam...."

Anak lelaki kedua dari keluarga Richman itu mulai membuka matanya. Dan menoleh mendapati Laucy terbaring dengan nyenyak nya.

March mendekati kakaknya, dan mencium pipinya mesra, "mine."

Laucy sedikit terusik dengan bisikan March. Dia pun membuka mata, dan mendapati March berada di sebelahnya. Laucy hampir tersentak menjauh dari March, lalu kemudian ingatannya tersadar semalam dia sudah...

March menyeringai licik.

"Mulai sekarang kau bukan kakak ku lagi."

March mulai membelai rambut Laucy dengan lembut, membuat gadis itu menoleh, pipinya memerah padam.

"Bagaimana dengan Dad dan Mom ??"

"Jangan katakan sekarang, tunggu sampai waktu yang tepat."

Laucy hanya mengangguk kikuk, sementara March mencium pipi kakak nya itu.


💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙

Bersambung...

Maaf chapter ini agak pendek, karena Author kehabisan ide, dan jaringan internet sedikit lelet.

Oke, sampai jumpa semua...

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang