Di sebuah gedung megah, tampak beberapa orang menyiapkan sebuah pesta besar. Di ruang ganti wanita, terlihat seorang gadis memakai bride dress berwarna putih yang begitu indah, dress itu panjang dan memperlihatkan belahan dadanya. Rambutnya di gulung sempurna ke atas sehingga membuatnya tampak sangat cantik. Gadis itu tersenyum melihat wajah nya yang sangat cantik.
"Anda sangat cantik, Mrs. Laucy.."
"Terima kasih..."
Laucy tersenyum sembari membelai perutnya yang begitu besar, beruntung dress itu tidak terlalu ketat sehingga tidak membuat Laucy merasa kesakitan karena perutnya yang mulai membesar.
~sementara di tempat lain~
"Hari ini, Edsel melaksanakan pernikahan nya dengan Laucy, dengan begitu aku bisa merebut perjanjian harta warisan itu.." ujar seorang wanita di sebuah ruangan.
Tidak lama sebuah telefon berbunyi dari handphone nya, Wanita itu menoleh membaca nama di layar handphone nya, tertulis nama anaknya Edsel disana.
"Edsel ??? Kenapa dia menelfon ku ??"
Wanita itu Kalila, lalu mengangkat telepon dari Edsel, terdengar suara terengah-engah dari seberang sana.
"Edsel... Ada apa ??"
"Hah....hah... Mom.... Please.... Hah... Keluarga Richman menjebak ku....hah...dia mengeroyokku dan... Edward....sial !!"
"Apa ?! Apa maksudmu ??!"
"Cepat, tolong aku... Pergi ke gereja ****** dan batalkan pernikahan ini !!"
"Tapi kenapa ??"
"Karena yang ada disana adalah Edward dan bukan aku !!! Hah.... Dia menjebak ku... Dan..... Oh tidak !!!!"
Telefon pun mati, membuat Kalila terlihat sangat panik, apa yang terjadi pada putranya Edsel ?? Kalila bergegas untuk segera bersiap, ke gedung yang di maksud. Dia harus menggagalkan pernikahan Edward dengan Edsel, atau bisa bahaya. Harta warisan keluarga Richman akan jatuh ke tangan Edward begitu pula dengan harta warisan keluarga Shaenette.
"Tidak akan ku biarkan !! Bagaimana pun, Edsel harus mendapatkan semua harta warisan itu, harus !"
~sementara~
Teng.....teng.....teng.....teng....teng..
Suara lonceng gereja sudah berbunyi. Seorang pendeta sudah berdiri di atas panggung, dan beberapa orang datang kesana untuk melihat pemberkatan pernikahan mereka. Di sebelah kiri sang pendeta terlihat seorang lelaki tampan dengan jas hitam dan kemeja putih nya, dia adalah Edsel. Lelaki itu tersenyum senang, saat melihat pernikahannya kini akan menjadi nyata.
Lalu tidak lama, pengantin perempuannya datang dengan dua orang lainnya sebagai penggapit pengganti orang tua perempuan. Laucy tampak sangat cantik dengan dress bride putih seksi nya, berjalan dengan sangat anggun dan perlahan. Hingga akhirnya tiba di bawah panggung, kaki mungil itu mulai menaiki anak tangga disana satu persatu, hingga naik di atas panggung dan berdiri di sebelah kanan pendeta.
Laucy tersenyum menatap ke arah Edsel, tidak Laucy sangka rupanya Edsel begitu cepat bertindak, dan hari ini pun Edsel sudah menyiapkan pendeta, menyewa gereja dan sudah mengundang beberapa orang disana.
"Pagi ini, di sebelah kanan dan kiri saya sudah berdiri sepasang kekasih yang saling menyayangi dan mencintai satu sama lain. Dan pagi ini, akan menjadi pemberkatan bagi keduanya untuk menjalin hubungan ke arah yang lebih serius yaitu pernikahan."
Suara tepuk tangan mulai terdengar menyambut pembukaan sang pendeta. Membuat Laucy tampak malu-malu tangannya yang membawa bunga seakan-akan hendak menutupi wajahnya yang terlihat memerah malu.
"Pagi ini, Laucy Richman akan hidup menyatu dengan sang kekasih, dan akan menjadi keluarga yang begitu bahagia. Laucy apakah kau akan siap hidup bersama Edsel ??"
"Aku sudah siap."
"Dan Edsel, apakah kau siap menanggung semua tanggung jawab atas keluarga yang kau bentuk dengan Laucy ??"
"Aku-"
"Hentikan !!!!!"
Sebuah suara menganggu pemberkatan pernikahan mereka, Edsel dan Laucy menolehkan kepala mereka melihat Kalila disana, Edsel menatap ibunya dengan aneh kenapa ibunya justru datang kesana dan menunjukkan jati dirinya ?! Sementara Laucy sendiri menatap Kalila sedikit bingung, tetapi di dalam hatinya terlukis senyuman licik.
Kalila melangkahkan kakinya mendekati ke arah panggung, tangannya menunjuk ke arah Edsel dengan nada kesal.
"Kau.... Edward !!!!"
Edsel sendiri menatap ibunya dengan heran, sebenarnya apa yang terjadi dengan ibu nya itu, kenapa malah ibunya menuduh dia sebagai Edward, apakah ibunya itu sedang kerasukan setan atau iblis ??
"Hentikan pernikahan ini, karena dia bukan Edsel !!" Ujar Kalila, membuat Edsel semakin bingung dengan tingkah ibunya itu.
"Apa maksud mu Mom ?! Aku Edsel !"
"Kau tidak perlu berpura-pura, dimana kau sembunyikan Edsel ?!"
Kalila dan Edsel sama-sama saling menatap tajam, Kalila mencurigai Edsel sebagai Edward. Karena Edsel dan Edward memiliki wajah yang hampir mirip, hanya yang membedakan nya adalah warna mata. Edsel berwarna coklat muda, sementara Edward berwarna coklat gelap. Kalila menatap ke arah mata tersebut, dan melihat warna mata itu coklat muda. Kalila berfikir jika itu adalah Edward dengan softlens berwarna coklat muda. Sementara Edsel emosi karena ibunya justru membongkar semua rencana jahat nya.
Suasana di sana pun tiba-tiba hening, seakan semua tamu terdiam menyaksikan perdebatan tersebut. Seakan mereka penasaran, apa yang sebenarnya terjadi sehingga ada perdebatan yang seharusnya tidak ada di pernikahan tersebut. Disaat keheningan tersebut tiba-tiba ada suara tepuk tangan dari salah satu bangku tamu. Membuat Edsel, Laucy dan Kalila menoleh melihat siapa yang berani bertepuk tangan di saat seperti ini.
Mereka mendapati seorang lelaki dengan jas hitam, kemeja putih berdiri disana sembari bertepuk tangan seakan itu adalah pertunjukkan sirkus yang meriah, wajahnya tertutupi oleh topi.
"Wah....wah...wah... Inilah keseruan dari kejutannya..."
Lelaki itu membuka topi nya, dan memperlihatkan wajahnya, dan jati dirinya. Dialah Andy Richman.
Edsel seketika memegang tangan Laucy dengan lebih erat lagi, dan menatap Andy dengan tatapan sinis.
"Sebentar lagi, saya akan menjadi menantu anda, jadi sebaiknya anda ikhlaskan warisan itu kepada saya."
Andy tentu saja tertawa dengan sangat keras, seakan-akan itu adalah joke yang sangat sangat lucu, Andy bahkan hampir-hampir tidak bisa menghentikan tawanya.
"Astagaa.. aku mengerti kenapa Tuhan masih membiarkan ku hidup, untuk melihat lelucon yang sangat lucu ini.." ujar Andy di sela-sela tawanya, justru membuat Kalila, Edsel hampir di landa rasa bingung yang luar biasa.
Bukankah seharusnya Andy itu merasa kehilangan atau takut atau lainnya, Andy justru malah menertawakan Edsel dan Kalila bahkan menganggapnya sebagai lelucon. Apa maksud dari lelaki itu ??
Andy memegang perutnya menahan rasa tawanya, dan kemudian mulai memasang wajah normal nya, lelaki itu pun kemudian menyeringai licik, tangannya menepuk kecil seakan memberikan sebuah kode kepada beberapa orang untuk muncul, dan hal itu lah yang membuat Kalila dan Edsel terkejut bukan main.
~TBC~
Heyyy semua.... Hayooo hayooo pada penasaran tuh...
Kok Andy bisa ketawa-ketawa kaya orang gila, btw jangan pada kangen Jody, Amanda sama Aryata dulu yaa.. mereka baru lockdown sebentar gara-gara Corona ✌️✌️😅😅
Okee sekian dari Author dan terima kasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitch season 2
Romancecover edit by : lomebiru (Cerita sudah tamat / ending) Disaat rasa benci nya terhadap kakaknya semakin mendalam di sanalah muncul obsesi berlebihan untuk memiliki sang kakak. "March.... lepashh... ahhhh..." "tenang kak, aku akan memuaskan mu." dan o...