"ahhh Edsellll apa.... Yang kau... Lakukan ??" Tanya Laucy dengan nada terengah-engah, melihat seringaian licik di wajah lelaki itu.
"Tenang saja, Laucy.. hanya sedikit permainan kecil."
"Edsellll... Jangannhhhh.. aku sedang hamil...."
"Sssttt santai saja, ini hanya permainan jari."
"Akhhhhh....."
Laucy mendesah kuat, dan matanya membulat sempurna saat merasakan sebuah benda panjang memasukinya, rupanya Edsel memasukkan dua jarinya ke dalam lubang milik Laucy. Lelaki itu terkekeh geli melihat ekspresi milik Laucy, sejenak lelaki itu mulai memaju-mundurkan jarinya di dalam lubang milik Laucy. Membuat gadis itu semakin tak karuan, merasakan permainan nikmat tersebut.
"Ahhhhhh.... Edsellll....ahhhh... Stophhh.... Ahhh..."
"Milikmu masih sempit Laucy... Padahal kau sudah mau melahirkan hmm ?? Bagaimana jika kita longgarkan lubang ini lagi ??" Ujar Edsel menyeringai licik.
"Ahhhhhh Edsellll... Sakithhhh..."
"Sakit, eh ?? Tenang saja aku tahu bagaimana cara mengatasinya."
Edsel kemudian dengan satu tangannya, mulai menyentuh selangkangan milik Laucy dan merabanya dengan lembut, membuat gadis itu menggelengkan kepalanya, merasakan kenikmatan yang besar menghantamnya. Pertama, jari Edsel yang bermain masuk keluar di lubang nya, dan sekarang jari nya yang lain justru menyentuh titik sensitif nya.
Sialll ini terlalu nikmat, ahhhh aku tidak bisa menahan ini lagi....
Ahh sial, aku tidak bisa menahan diriku. Milikku sudah menegang, dan itu karena melihat lubang sempit mu. Kau harus bertanggungjawab Laucy.
Edsel mempercepat permainan jarinya di lubang itu, membuat tubuh Laucy bergetar mengikuti gerakan jari milik Edsel. Membuat gadis itu semakin tak menentu, tangannya meremas rambutnya yang sudah basah akibat keringat. Tiba-tiba saja Edsel merasakan jarinya basah, lelaki itu menyeringai wahhh cepat sekali gadis itu organisme, benar-benar sangat sensitive pikir Edsel dengan licik.
Lelaki itu kemudian mengeluarkan jarinya yang sudah lembab karena terkena cairan putih dari Laucy. Sementara gadis itu terengah-engah nafasnya, seakan hampir habis karena harus mendesah beberapa kali. Gadis itu tampak sangat kelelahan, dan itu membuat Edsel semakin terkekeh licik, dia begitu puas melihat wajah Laucy yang tampak sangat erotis.
Lelaki itu kemudian melepaskan celana jeans-nya, pakaian, dan celana dalamnya. Membuat Laucy sedikit bertanya-tanya kenapa lelaki itu melepaskan semua pakaiannya, sejenak pikiran gadis itu menangkap sesuatu yang salah pada Edsel.
"A.....apa yang.... Kau lakukan ???" Tanya Laucy dengan sedikit khawatir.
"Kau tahu Laucy... Aku begitu tidak tahan menahan diri, saat melihat tubuh mu... Melihat lubang sempit mu itu... Kau sangat sempurna sayang..."
Laucy sedikit bergerak menghindar saat Edsel berusaha mendekatinya, tetapi lelaki itu kemudian menindih tubuh Laucy, meski tak menindih sepenuh tubuh karena kehamilan besar milik gadis itu, tapi Edsel tidak mampu lagi menahan hasrat dalam dirinya. Sejenak lelaki itu memegang kedua tangan Laucy, dan...
"AHHHHHHHHH sakithhhh !!!"
Laucy berteriak, saat merasakan milik Edsel masuk ke dalamnya, milik Edsel terasa begitu besar seakan sedang merobek lubangnya. Anehnya lelaki itu hanya terkekeh dan menyeringai licik, diapun melihat Laucy tampak sangat kesakitan.
"Relax... Sayang, tidak perlu khawatir... Aku akan membuat mu merasakan kenikmatan yang sebenarnya.." ujar Edsel di sela-sela menahan dirinya.
"Edsellll.... Ku mohonnhhh... Hentikanhh.... Ini sakitt..." Ujar Laucy setengah mendesah dan merengek, membuat Edsel tersenyum penuh kemenangan, lelaki itu mendekati wajah Laucy.
"Sssttt... Sayang....."
Edsel kemudian mengecup bibir gadis itu dengan penuh nafsu, Laucy menerima ciuman tersebut dengan nikmat, lelaki itu menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati bibir Laucy. Membuat gadis itu merasakan nikmat yang luar biasa, sungguh rupanya Edsel jauh lebih mahir dari March. Setelah ciuman berakhir, Edsel kemudian secara langsung mencium dan memainkan payudara Laucy. Lelaki itu mulai menyerang bagian puting Laucy.
Giginya menggigit pelan puting merah muda yang menggemaskan itu, tangannya yang satu mulai meraba, mencubit, payudara Laucy membuat gadis itu sejenak melupakan rasa sakitnya dan mulai merasa nikmat disana. Melihat Laucy mulai merasakan nikmat, Edsel mulai bergerak memaju-mundurkan miliknya di dalam Laucy.
"Ahhhhh... Terlalu dalamhhh... Ahhh Edsell... Jangan dalamhhh...."
Kedua tangan Laucy tanpa sadar menyentuh dada bidang milik Edsel, sungguh kalau saja yang ada di hadapannya adalah March, sudah di pastikan jarinya akan mencubit puting milik lelaki itu karena sudah membuatnya kesakitan, tapi dia adalah Edsel. Jika dia lakukan itu, bisa-bisa Edsel memasukkan miliknya lebih dalam lagi, dan rasanya pasti akan sangat sakit bagi Laucy.
Gerakan milik Edsel semakin cepat, dan membuat tubuh Laucy bergetar dengan kuat, tidak lama milik Edsel mengeluarkan cairan di dalam Laucy.
~ ~ ~ ~
"Hoammm....."
Laucy terbangun dari tidurnya, diapun menggerakkan tangannya dan menyadari jika tangannya berada di sebuah dada seseorang. Laucy menoleh melihat Edsel berbaring di sebelahnya tanpa pakaian sedikitpun, memperlihatkan dada bidang sixpack milik nya. Benar-benar mirip seperti March dalam artian tubuhnya, kalau wajah sih dua-duanya terkesan tampan.
Laucy ingat jika semalam dia sudah melakukan hubungan seksual dengan Edsel, sejenak gadis itu memandang ke arah perutnya yang besar dan membelai perutnya.
Maafkan ibu jika semalam kau mengalami kesakitan... Setelah ini rencana ku akan ku selesaikan dengan cepat, dan setelah itu aku tidak perlu lagi berhubungan dengan Edsel.
Laucy menggeram kesal, rupanya lelaki itu sulit untuk dia taklukan justru yang ada dia lah yang takluk kepada lelaki itu. Laucy ingin memegang kendali atas Edsel, tapi kelihatannya itu sulit. Sifat Edsel begitu ingin menjadi dominan dari hubungan. Karena itulah Laucy kesulitan untuk bisa menaklukkan Edsel. Ataukah dia harus membutuhkan bantuan dari March ??
"Kau sudah bangun ??"
Suara dari Edsel membuyarkan lamunan dari Laucy, membuat gadis itu menoleh ke arah Edsel. Dimana lelaki itu menyeringai licik, menatap Laucy sementara gadis itu memberikan tatapan sebalnya.
"Lihat gara-gara kau, aku harus merasakan sakit di bagian bawah ku." Ujar Laucy ngambek, sementara Edsel terkekeh geli.
"Hey itu hanya satu ronde, dan kau sudah merasakan sakit ??"
"Satu ronde, kau lakukan dengan ibu hamil tua." Ujar Laucy membuat Edsel kembali terkekeh.
Lelaki itu membelai rambut Laucy, dan mengecup kening Laucy, dan mencium bibir gadis itu. Keduanya menikmati kiss morning seperti ini, ohh ralat kelihatannya hanya satu orang yang menikmati ciuman ini, sementara yang lainnya tidak.
Ciuman March jauh lebih manis dan lembut, tapi ciuman Edsel benar-benar di penuhi oleh nafsu. Dasar pria mesum. Seharusnya aku tolak saja kiss morning ini.
Setelah beberapa menit ciuman pun selesai di antara keduanya, Edsel kembali mencium kening Laucy.
"Aku akan mandi, dan kita akan berbelanja kebutuhan mu. Bagaimana ??"
"Tentu saja."
~TBC~
Haiii semua gimana ??? Gimana ?? Adegannya Edsel Dan Laucy mantab gak nih ? Sayangnya Laucy lebih suka sama March yaa hehehe...
Okee sekian dari Author...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitch season 2
Romancecover edit by : lomebiru (Cerita sudah tamat / ending) Disaat rasa benci nya terhadap kakaknya semakin mendalam di sanalah muncul obsesi berlebihan untuk memiliki sang kakak. "March.... lepashh... ahhhh..." "tenang kak, aku akan memuaskan mu." dan o...