~malamnya~
"Apakah semua sudah tahu tentang rahasia tentang Laucy ??"
Dua orang sedang duduk berhadapan di dua sofa kecil, yang biasa hanya untuk satu orang, dengan satu perapian yang menyala yang menghangatkan kedua tubuh mereka. Salah satu memegang gelas, dan yang satu memegang tongkat kebanggaan nya, keduanya sama sama terdiam saling menyibukkan diri dengan pikiran masing masing. Keduanya kini di dera rasa takut yang sama, adanya rahasia kelam di masa lalu yang mereka sembunyikan. Tapi justru itu tumbuh menjadi akar permasalahan yang muncul dan mulai membongkar semua rahasia gelap satu persatu.
"Ini rumit."
"Benar, dan aku tidak bisa menghentikan nya."
"Kita pasti, bisa.. pasti bisa."
"If you say so...."
Salah satunya kemudian tersenyum puas. Tapi yang satu terlihat memberikan ekspresi bingung, membuat ide untuk menutupi skenario yang sudah mereka kubur dalam dalam, kini pasti akan menjadi pohon besar yang membuat masalah besar muncul..
"Aku akan memberitahukan kepada semua orang, fakta tentang Laucy."
"Tapi apa, kau ???"
"It's time.... Lucy juga harus mengetahui yang terjadi, pada anak kandungnya sendiri."
Salah satu orang itu mengangguk. Menerima ide dari orang di depannya.
* * * * * * * *
"Ahh.. hmmm... Ohhh...."
Saat ini March dan Laucy sedang bermesraan di bawah shower yang menyala, keduanya saling memanjakan tubuh pasangan masing masing. March berusaha menghibur Laucy dengan sedikit memanjakan tubuh gadis itu. Laucy sendiri terlihat sangat menikmati apa yang di berikan March, gadis itu berfikir ini adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa takutnya itu.
Tidak lama, sebuah suara dari luar kamar mandi. Yup, itu artinya orang yang memanggil mereka sudah ada di dalam kamar, dan itu membuat March dan Laucy sedikit ketakutan.
"Laucy, dimana kau ??"
Dan suara itu, adalah suara Andy. Keduanya terkejut, saat mendengar panggilan dari Andy, di luar kamar mandi. Laucy pun, dengan sedikit gugup menjawab dari dalam kamar mandi.
"Dad ?? Ada apa ?? Aku disini ??"
"Ohh.. maafkan aku, aku pikir ada sesuatu yang salah, karena aku tidak mendengar jawaban mu tadi."
"Apa ada sesuatu yang penting ??"
"Hanya ingin menanyakan tentang lelaki bajingan yang menyentuh mu tadi. Baiklah aku keluar dulu, nanti temui aku."
"Baik dad."
Tidak lama keduanya mendengar suara pintu di tutup. March dan Laucy sedikit shock saat Andy sudah mengetahui tentang kasus ini. Laucy sendiri takut, bagaimana jika Dad Lau nya tahu semua ini ?? Apakah Dad Lau akan marah padanya ?? Sementara March sendiri masih ketakutan, karena merasa bersalah tidak bisa melindungi calon istrinya sendiri.
"Aku tidak tahu harus berkata apa, belum lagi kandungan ku ini." Laucy terlihat begitu sedih, March pun tidak tinggal diam.
Segera March mendekati Laucy dan mulai mencium bibir gadis itu, berusaha menghibur sang kekasih. Hasilnya, Laucy sedikit terhibur dan melupakan masalahnya. Gadis itu lebih memilih menikmati ciuman yang di berikan March padanya, ciuman yang begitu mesra dan romantis namun tersirat sedikit sisi mesum saat March menjilat bibir Laucy dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Laucy.
"Ehmm.... March.... ahhhhhhh..."
"Hmm... Sweet baby..."
March mulai menyerang lidah Laucy, dan sedikit menghisap savila milik Laucy, benar-benar terasa manis di mulutnya. Sementara Laucy hanya bisa menikmati semua ini tanpa bisa memikirkan apapun.
* * * * * *
~malam hari~
Di saat ini, Andy, Lucy, Lautner, serta March dan Laucy sedang duduk menundukkan kepala mereka. Keduanya sedang di interogasi oleh ketiga orang di depan mereka. Laucy terlihat menjelaskan sembari menangis di bahu Lautner, gadis itu seakan lemah dan Lautner sebagai ayahnya seakan menguatkan putrinya itu. Sungguh di luar dugaan Lautner bahkan tidak marah sama sekali kepada Laucy, justru lelaki itu memberi dukungan pada putrinya dan berniat membalas dendam pada sang pelaku, karena telah menyentuh berliannya itu.
"Jadi..... Kau tahu siapa pelakunya ??"
March dan Laucy menggeleng, mereka tidak tahu siapa nama asli sang pelaku, Laucy hanya menyebut ciri dari pelaku, dan itu membuat Lautner dan juga Andy menggeram marah karena tahu siapa pelakunya. Kedua lelaki itu menatap satu sama lain dan Lautner mengangguk mengetahui kode mata dari Andy.
"Baiklah, March kau bisa membantu Laucy menuju kamarnya."
March mengangguk, dan membantu Laucy menuju ke kamarnya. Sementara Lucy memandang Lautner dan Andy dengan heran, keduanya seakan hendak mengatakan sesuatu yang penting disana.
"Ada apa ??"
Lautner menundukkan kepalanya, "aku ingin memberitahu sesuatu padamu."
Lucy hanya memandang Lautner dengan aneh, tapi Andy juga memberikan tatapan yang sama. Seakan dia adalah bom, dan kedua lelaki itu seakan takut bila sewaktu-waktu Lucy meledak.
"Tentang ??"
"Anak kita, anak ku di kandungan mu." Ujar Lautner dengan nada rendah, dan itu membuat Lucy semakin penasaran lagi.
"Maksudnya ??"
"Sebenarnya.....
Laucy bukan anak kita."
~TBC~
Haii semua gimana kabar kalian ?? Btw cerita yang ini agak pendek ya, kenapa ?? Karena tokohnya cuma dikit, dan konflik nya juga dikit.
Dan itu juga karena Author mau buat cerita baru lagi. Tapi gak tau mau di publish kapan.
Btw pada penasaran gak sih ?? Kok Lautner bisa tahu kalau Laucy itu bukan anaknya ?? Dan kenapa Lautner masih menyayangi Laucy kaya anak sendiri, kalau itu jelas-jelas bukan anaknya ??
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitch season 2
Romancecover edit by : lomebiru (Cerita sudah tamat / ending) Disaat rasa benci nya terhadap kakaknya semakin mendalam di sanalah muncul obsesi berlebihan untuk memiliki sang kakak. "March.... lepashh... ahhhh..." "tenang kak, aku akan memuaskan mu." dan o...