"ahhhh March....."
"Teruslah mendesah sayang."
"Uhhh... Kau na- nakal...."
Laucy tidak bisa menahan dirinya sendiri, saat March dengan nakal menelusuri tubuh seksi Laucy dari balik bajunya, menggunakan kedua tangannya itu. Bukannya tidur, March justru asik menyentuh beberapa titik sensitif di tubuh Laucy, bahkan bibir nya mengecup dan memberikan tanda kissmark disana.
March melepaskan semua pakaian Laucy, dan bibirnya terus mengecup seluruh bagian tubuh Laucy, gadis itu tak bisa berhenti mendesah dan memanggil nama March dengan nada menggoda miliknya.
"Ahhhh March... Lepashhh..."
"Hmmm... Tidur bersama ku, tanpa bra hmm ?? Dasar nakal, kau sengaja menggoda ku, Laucy sayang. Dan ini hukuman mu.."
"Ahhhh... I will take this punishment... Please punish me, Babyyyy....."
"Sure..."
Kedua tangan March berada tepat di kedua payudara Laucy, dan kemudian kedua tangan March meremas lembut kedua dada Laucy. Membuat gadis itu mendesah nikmat, dan itu membuat March menyeringai puas melihat wajah Laucy yang terlihat kenikmatan saat ini. Jari telunjuk, dan ibu jari March kemudian mencubit lembut kedua puting berwarna merah muda tersebut, membuat Laucy menggeliat kegelian dan nikmat saat ini.
"Ahhhhh... March....."
"Sangat sensitif sayang, kau benar-benar jalang ku."
"Ahhh... Yes.... Baby... I'm... I'm your bitch.... Ahhhhh"
March mendekatkan wajahnya, dan mulai menjilati bagian dada Laucy, tetapi kedua tangannya masih belum melepaskan kedua puting tersebut. Lidah, dan tangannya dengan kompak bermain-main di daerah kedua pegunungan Laucy, membuat gadis itu membanting kepalanya ke atas bantal, merasakan kenikmatan besar menghantam miliknya. Kepalanya sedikit pusing, tapi ini memuaskan baginya.
"Ahhh... March.... Bagaimana....jika Alex... Yang menang audisi ini ??"
"Tidak akan, aku pastikan bajingan itu tidak akan bisa menyentuh jalang ku yang satu ini." March semakin menekan bagian puting milik Laucy, membuat gadis itu semakin mendesah tak karuan disana.
"Ahhh... A...aku percaya..... Ohhh fuck !!"
"Dasar nakal." Ujar March dengan seringaian licik, dia mulai memainkan miliknya dengan menyenggolnya dengan milik Laucy, membuat gadis itu merasakan betapa keras dan panjang nya milik March.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menguping aktivitas mereka dari luar, yang tentu saja menyeringai licik mendengar semua ucapan March dan Laucy di tambah desahan manja keluar dari mulut gadis cantik itu.
~ ~ ~ ~ ~ ~
"Apa kau masih mengharapkan Laucy ??"
"Diam !"
"Kau seharusnya sadar, kau tidak pantas untuk Laucy !! Kapan kau bisa menyadari kebodohan mu itu ?! Kau akan melawan putra kandung keluarga Richman ?! Apa kau gila ?!"
"Tutup telfonnya atau aku akan menutup mulut sialan mu itu !"
"Terserah, aku sudah peringatkan jika kau dalam masalah, jangan panggil aku !"
Lelaki itu mematikan telfonnya, dan membanting handphone nya sendiri hingga hancur dan remuk. Lelaki itu memukul kaca di depannya hingga remuk dan tangannya berdarah.
"Apapun yang terjadi, Laucy harus menjadi milikku. Harus !"
~ ~ ~ ~ ~
"Aku sudah mengetahui dan mendengar semua nya.. bagaimana menurut mu ??"
"Tidakkah mereka berdua terlalu gila, dalam tindakan ini ??"
"Well, bisa di bilang iya, tapi bisa di bilang tidak. Apalagi sifatnya keras kepala untuk bisa mendapatkan keinginannya."
"Tidak maksud ku, dia yang begitu berani menyentuh Putri ku."
"Well, tidak ada yang salah. Aku akan mendukung nya apapun yang terjadi. Dia begitu kuat dan arogan, aku bisa mempercayakan untuk menjaga gadis itu kan ??"
"Tentu saja, sangat dan aku percaya itu. Sesuai rencana mu ??"
"Sure."
~TBC~
Gak tau ini Author ngetik apaan, setelah cerita sebelah selesai, ide buat ini cerita malah buyar semua 😂😂 tapi tenang, karena sebelah udah selesai, jadi Author bisa lebih fokus ke ini cerita.
Oke sekian dan terimakasih..
P.s maaf pendek 🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitch season 2
Romancecover edit by : lomebiru (Cerita sudah tamat / ending) Disaat rasa benci nya terhadap kakaknya semakin mendalam di sanalah muncul obsesi berlebihan untuk memiliki sang kakak. "March.... lepashh... ahhhh..." "tenang kak, aku akan memuaskan mu." dan o...