31

6.1K 271 17
                                    

"Mereka akan semakin berani, jika kau tidak segera bertindak, Andy."

"Aku tahu."

Lautner sedikit bingung, sedari tadi Andy hanya duduk santai, sembari menyalakan rokok dan menjepitnya dengan kedua bibirnya. Yang lebih membuat Lautner bingung adalah ucapan Andy yang begitu singkat hanya berkata 'aku tahu'. Padahal situasi semakin tegang dan semakin berat, di tambah Alex mulai berani untuk menyakiti March yang jelas-jelas adalah putra keluarga Richman.

Padahal jarang sekali, ada orang yang berani menyerang keluarga yang memiliki nama Richman, karena bagi mereka itu sama saja mencari mati. Yang lebih menakutkan adalah seorang pejabat tinggi di Amerika yang meninggal beberapa hari setelah dia mencoba menyelidiki perusahaan milik keluarga Richman. Dan kematiannya menjadi misterius hingga sekarang, dan tidak bisa di usut pembunuh nya siapa.

Jangan pernah remehkan Andy yang seakan tidak peduli dan acuh, tetapi otaknya merancang rencana balas dendam dengan sempurna. Tapi tetap saja, sebagai seorang ayah seharusnya Andy menunjukkan ekspresi nya yang kesal dan marah dengan Alex, dan seharusnya Andy langsung menembak Alex di tempat. Tapi percayalah, balas dendam Andy jauh lebih mengerikan daripada tembak mati, yang justru memudahkan Alex untuk terbebas dari siksaan ala Andy.

"Sebentar lagi, akan ada kejutan yang menyenangkan." Ujar Andy menyeringai licik, tangannya langsung di angkat, dan matanya menatap ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya.

~ ~ ~ ~ ~

"Rupanya kau lebih berani dari yang aku kira..."

"Well, aku hanya ingin Laucy. Itu saja."

"Tapi itu keterlaluan Alex, beruntung Andy tidak membunuhmu saat itu."

"Dia tidak akan bisa."

Saat ini Alex sedang di dalam mobil bersama ayahnya. Mereka membahas kasus tentang penyerangan Alex terhadap March. Bukannya marah, tapi ayah Alex justru penasaran bagaimana dan kenapa Andy tidak langsung menembak putranya itu ?? Apakah Andy berubah pikiran tentang hasil audisi itu ??

Tiba-tiba saja, ayah Alex merasakan sesuatu yang salah dengan mobilnya. Dan perasaan itu semakin terasa, jantungnya berdetak lebih cepat setelah merasakan getaran tersebut.

"Alex, buka pintu mobilnya."

"Tapi, kenapa ??"

"Buka saja, sekarang !!!"

Alex membuka pintu mobil nya, dan ayah Alex segera mendorong Alex dari mobil sehingga keduanya terjatuh di tanah kosong di sebelah jalan aspal. Beruntung mereka melewati jalan kosong, atau mobil mereka akan menabrak mobil depannya. Dan beruntungnya mereka melewati lapangan kosong, sehingga mereka terjatuh di lapangan kosong, bukan trotoar yang keras.

Beberapa menit setelahnya, mobil milik Alex dan ayahnya meledak. Bahkan hancur sehingga tidak membentuk mobil lagi. Alex bangkit berdiri, tidak percaya dengan apa yang dia lihat, mobil keluarga nya hancur di depan matanya. Ayah Alex segera bangkit dari lapangan, dan kemudian melihat mobil nya hancur.

"Aku sudah menduga sejak awal."

"Siapa yang melakukan semua ini ??"

"Kau baru saja, membuat masalah dengan keluarga mafia terkuat. Jadi jangan heran dengan kejutan yang akan kau terima."

~ ~ ~ ~ ~ ~

Andy tertawa penuh bangga melihat video yang baru saja di kirim oleh anak buahnya. Mobil keluarga Alex hancur, hey itu belum seberapa, balas dendam Andy akan jauh lebih berbahaya daripada itu.

"Ini baru awal, kau belum melihat teror yang lain. Mr. Alex." Ujar Andy dengan seringaian licik.

Sementara Lautner sendiri, kemudian melirik Andy sambil menyeringai, rupanya tuannya itu tidak main-main mengancam orang. Ucapan Andy pada Alex untuk tidak main-main dengan keluarga Richman terbukti.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"March bangunlah..."

Laucy masih saja di samping March yang masih dalam kondisi koma, gadis itu tidak beranjak dari sebelah March sejak tadi. Bahkan dia enggan untuk meninggalkan March meski itu untuk makan saja. Membuat Lucy hampir kewalahan, mengatur Laucy. Gadisnya itu sangat keras kepala, mirip seperti Andy. Tapi disisi lain, Lucy juga menyadari sisi keras kepala yang dia miliki. Jadilah Lucy menyimpulkan jika sifat keras kepala Laucy berasal dari dirinya dan juga Andy.

"Laucy, makanlah dulu."

"Nanti saja."

Lucy menghela nafas, dia melihat Laucy masih saja memandangi wajah March. Diam-diam Laucy mengagumi wajah March yang terlihat sangat tampan dan imut saat tidur seperti ini, tapi ini bukan tidur jadi Laucy tidak memiliki waktu untuk tersenyum, malah sifat khawatir yang muncul dalam hatinya, saat March masih saja belum sadar hingga saat ini.

"Kau tidak perlu khawatir, adikmu pasti akan bangun." Ujar Lucy.

Laucy terdiam sejenak, tapi kemudian dia menatap ke arah Lucy, matanya begitu berkaca-kaca penuh kesedihan saat ini.

"Dia bukan adikku....


Dia ayah dalam kandungan ku."

~TBC~

Hai semua... Gimana gimana ???

Ini Author update terus.. soalnya, Author lagi banyak ide, dan banyak masalah di dunia nyata.

Btw, cerita Andy akan Author usahain biar bisa melebihi 40 chapter. Masa iyaa cuma 30 chapter dari dulu, ntar 40 chapter murni tanpa ada tambahan. Kalau bisa melebihi 40 chapter yaa....

Okee sekian dari Author terima kasihh....

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang