Matahari sudah berada tepat di atas kepala, sinarnya terlihat begitu panas membara, tetapi tidak menyurutkan beberapa orang, atau bahkan sebagian besar orang untuk berjalan-jalan di taman, atau bercengkeraman dengan orang terkasih mereka. Sebagian orang juga memilih menyempatkan diri untuk berbelanja di weekend ini.
Dan terlihat seorang sepasang kekasih berjalan mesra di dalam mall, terutama di bagian supermarket. Kedua bercanda sembari memilih beberapa sayuran untuk di masak nanti. Laucy terlihat mengambil beberapa sayuran, sementara March hanya memperhatikan dan melihat di sekeliling saja. Keduanya sebenarnya berencana berbelanja dengan sang ibu tercinta, namun entah kenapa Lucy tidak bangun hingga siang ini, membuat Laucy dan March sedikit kebingungan. Apa yang sebenarnya di lakukan ayah dan ibu, sehingga mereka tertidur hingga siang seperti ini ?? Akhirnya keduanya memutuskan untuk berbelanja berdua.
Sekalian menghabiskan waktu bersama setelah beberapa hari terpisah. Keduanya sangat akrab, dan romantis tidak heran beberapa pengunjung menyaksikan mereka sembari tersenyum geli, melihat tingkah konyol March untuk menggoda Laucy, atau kekonyolan keduanya. Sungguh, bukan merasa jijik, justru keromantisan mereka membuat beberapa pengunjung harus menahan tawa mereka.
Hingga mereka pun mengunjungi sebuah tempat penjualan susu, yang berupa sebuah rak yang di lengkapi dengan lampu dan pendingin, untuk menjaga kesegaran susu dan juga Yogurt yang di jual disana. Laucy sempat memilih dan melihat-melihat beberapa botol susu disana. Dia berencana akan membelikan untuk sang suami tercintanya. Lagipula, Laucy ingin menjaga March dengan serius, dia tidak ingin kehilangan sang calon suaminya itu.
"Astaga banyak sekali merek disini." Ujar March menggerutu kecil.
"Yeah, dan aku akan memilih merek terbaik untukmu. Kau tahu kau harus menjaga kesehatan mu dengan lebih baik. Aku tahu kau sudah keluar dari rumah sakit, tapi setidaknya jagalah tubuhmu dengan asupan yang bergizi." Ujar Laucy panjang lebar membuat March sedikit jengah dan bosan, astaga calon istrinya itu sangat cerewet membuat March rasanya ingin mencium bibir mungilnya agar gadis itu tidak bisa lagi menceramahi nya.
"Tapi aku memiliki susu yang lebih baik daripada merek disini."
Laucy menoleh melihat March dengan sedikit penasaran dan tidak percaya. Tentu saja, selama ini Laucy tidak pernah melihat atau mengetahui sang calon suaminya meminum susu. Tapi kenapa dia mengatakan jika dia memiliki susu terbaik ??
"Benarkah ?? Apa itu ?? Merek apa ??"
"Tidak bermerek, karena itu susu segar, yang langsung aku minum dari sumbernya."
"Benarkah ?? Kenapa aku tidak pernah mengetahui nya ??"
"Benarkah ?? Padahal saat aku minum, kau selalu di depan ku."
Laucy masih memandang March dengan curiga, sementara sang lelaki hanya tersenyum dengan nakal tetapi wajahnya berusaha menampilkan ekspresi sok serius untuk menipu sang istri yang begitu lugu tersebut.
"Susu apa ??"
"Entahlah, tapi yang jelas aku selalu menyedot nya setiap malam. Benar-benar nikmat sekali. Dan- awh !! Hey..."
March yang tadinya sedang asyik bercerita dengan nada kenikmatan dan terlihat begitu mendalami cerita nya, tiba-tiba sebuah pukulan ringan mengenai kepalanya, membuat March sedikit terkejut sebenarnya tidak sakit, hanya saja March berekspresi kesakitan untuk menggoda Laucy.
"Jangan mesum, March !!" Ujar Laucy dengan emosi dan wajahnya memerah malu, sementara March hanya terkekeh geli.
"Lhoo Laucy ???" Membuat March dan Laucy menoleh mendapati dua orang lelaki memandang mereka.
Laucy mengenal salah satu lelaki, tetapi lelaki lainnya tidak. Dan mungkin keduanya adalah saudara kandung, terlihat dari wajah mereka yang hampir memiliki persamaan. Keduanya memiliki rambut berwarna coklat muda, dan memiliki tinggi badan yang hampir sama, meski salah satu diantara mereka lebih tinggi sejengkal.
"Edsel ??" Laucy menyapa lelaki itu, dengan sedikit menggunakan nada bertanya melihat lelaki itu berada disini, bersama dengan lelaki lain yang entah siapa tetapi menatap Laucy dengan tatapan tajam dan sinis.
"Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu." Ujar Edsel dengan senyuman ramah, mendekati Laucy sementara March sedari tadi menatap kedua lelaki itu dengan tatapan mengimindasi mencurigai perilaku keduanya.
"Dan siapa lelaki di belakang mu ??" Tanya Laucy menatap lelaki di belakang Edsel yang hampir menunjukkan ekspresi datar, dingin, dan ketusnya pada semua orang termasuk Laucy dan March.
"Perkenalkan dia adalah kakak ku, Edward."
March hampir membulatkan matanya mendengar ucapan Edsel, kakaknya adalah Edward ?? Demi Tuhan, March rasanya harus menarik Laucy jauh dari kedua lelaki yang sangat berbahaya itu, keduanya memang terlihat baik di depan, entah di belakang mereka seperti apa. Tapi yang jelas, March harus membuat Laucy menjaga jarak dari kedua lelaki tersebut.
"Kau memiliki kakak ?? Tapi ukuran tubuh kalian hampir sama."
"Yeah, kita hanya berjarak 5 menit saat lahir."
"Anak kembar ?? Astaga aku ingin sekali memiliki anak kembar, semoga saja saat lahir nanti putraku adalah anak kembar." Ujar Laucy dengan senyuman manis sembari membelai perutnya yang besar.
Laucy dan Edsel tampak akrab dan berbicara banyak hal, rupanya Edsel adalah lelaki yang begitu pandai berbicara, dia sangat pintar mencari topik dan membuat pembicaraan yang terlihat begitu panjang. Sementara March dan Edward tampak saling memberikan tatapan membunuh satu sama lain. Keduanya terlihat geram dan ingin menghabisi satu sama lain.
Edward sudah tahu, siapa March dan Laucy, Edward sudah mencari tahu semua tentang informasi keluarga Richman, termasuk informasi tentang March dan Laucy yang merupakan putra keluarga Richman, yang ternyata justru menjalin hubungan kekasih, bahkan Laucy sudah hamil dari March. Edward berencana mengambil kesempatan emas dari hubungan March dan Laucy untuk membalas dendam atas kematian ibunya dalam kecelakaan yang rupanya adalah drama yang di buat oleh Andy Richman.
"Ngomong-ngomong siapa lelaki di sebelah mu, Laucy ??"
"Oh dia.... Perkenalkan dia, kekasih ku, ayah dari kandungan ku. March." Ujar Laucy, menunjuk kekasih di sebelahnya.
Edsel dengan ramah menjulurkan tangannya, dan di balas oleh March dengan sedikit curiga, apalagi senyuman ramah yang di tunjukkan oleh Edsel kepadanya. Tentu saja, seharusnya Edsel tidak seramah itu pada musuhnya sendiri.
Dan March berencana akan mencari tahu semua tentang, Edward, Edsel Dan juga wanita sialan yang menjadi ibu kandung mereka. March sudah mendengar semua dari pembicaraan Andy. Dan itu membuat March sedikit kesal dan marah mengetahui Edward yang telah menuduh ayahnya.
~TBC~
Kangen Author ??? Hehehehe btw kalian masuk sekolah tanggal berapa ?? Apakah Reader Author ada yang masih sekolah ?? SMP ??? SMA ????
Coba komen ya, kalian masuk sekolah tanggal berapa. Dan komen untuk chapter ini, apakah kalian puas atau tidak ??? Bisa berikan kritik atau saran, asal bahasa nya sopan.
Terima kasih. 😊😊
![](https://img.wattpad.com/cover/191923644-288-k409593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitch season 2
Romancecover edit by : lomebiru (Cerita sudah tamat / ending) Disaat rasa benci nya terhadap kakaknya semakin mendalam di sanalah muncul obsesi berlebihan untuk memiliki sang kakak. "March.... lepashh... ahhhh..." "tenang kak, aku akan memuaskan mu." dan o...