25

7.5K 287 41
                                    

Seorang lelaki terlihat berusaha mengangkat barbel dengan berat 75 kg. Otot perutnya terlihat jelas, saat tangannya berusaha mengangkat barbel tersebut, keringat bercucuran dari dahi kepalanya. Perlahan tapi pasti, barbel itu terangkat sempurna dengan kedua tangannya. Lelaki itu melepaskan secara perlahan barbel itu ke bawah. Senyum terlukis jelas di bibirnya, latihannya sangat sempurna, kemarin dia sudah mengangkat barbel 50 kg, dan sekarang dia bisa mengangkat dengan berat 75 kg. Lengannya pun terlihat borotot sempurna.

"Ku harap kau tidak berlatih terlalu keras, atau tenaga mu akan terkuras besoknya." Ujar seseorang membuat lelaki itu menoleh.

Lelaki itu tersenyum, saat menyadari itu adalah ibunya sendiri, Lucy. Sementara lelaki itu, March menatap Lucy yang mendekati nya dengan dress panjang yang menutupi tubuhnya, tapi tetap menampilkan aura seksi disana. Pantas saja Andy masih betah bermain dengan Lucy, wanita yang sudah berusia hampir 50 tahun itu masih terlihat cantik, dan tubuhnya masih seksi. Sangat menawan, mirip seorang gadis yang masih perawan.

"Mom ??? Ada apa ??"

Lucy menggeleng, dia segera duduk di sebuah tempat duduk yang biasa di pakai March untuk beristirahat setelah olahraga di gym miliknya sendiri. Segera March duduk di sebelah ibunya. Lucy tersenyum, melihat perawakan March yang sangat mirip dengannya. Bahkan Lucy hampir saja berfikir jika yang mengangkat barbel tersebut adalah Andy bukannya March, tetapi setelah di dekati lebih dalam rupanya itu adalah March. Ada kemiripan antara March dan Andy.

(Iyalah, kan ayah anak. Masa gak mirip.)

"Aku hanya penasaran saja."

"Hmm ??"

"March, apa kau yakin akan mengikuti audisi ini ??"

"Memang ada apa, mom ??"

"Tidak ada, hanya saja setelah kau memenangkan audisi ini, itu artinya... Kau harus menikahi Laucy, kakak mu sendiri."

"Mom~ Laucy dan aku bukanlah kakak dan adik kandung, lagipula aku melakukan ini untuk melindungi kak Laucy."

Lucy hanya terdiam sejenak, matanya terus menatap ke arah wajah putranya yang sedari tadi enggan melihat ke arah matanya. Dia sudah menduga ada sesuatu di antara Laucy dan juga March, tapi apa ?? Apakah cinta ?? Itu mustahil, keduanya bermusuhan sedari dulu, dan kini hanya dengan waktu kurang dari setahun keduanya sudah saling jatuh cinta ??

"March, tatap mataku."

Ujar Lucy dengan nada penuh perintah. Dengan menjadi istri dari Andy Richman, Lucy belajar untuk menjadi seorang ibu yang tegas dan bijaksana. Dia harus mengeluarkan suara perintah ketika anaknya, terutama March saat tidak mau menuruti ucapan nya. Lucy tidak ingin anaknya menjadi anak manja, dia ingin memiliki anak yang begitu tegas dan bijaksana, itulah kenapa Lucy selalu memberikan nada perintah ketika ada sesuatu yang dia curigai.

March menatap mata ibunya, mata berwarna biru yang sama seperti mirip Laucy. Meski bukan ibu kandung, seperti nya mata dari ibu kandung Laucy memang biru. Dan kebetulan warna biru nya sama dengan warna biru dari mata Lucy. Mata yang penuh tatapan curiga, membuat March merasa sedikit was-was dan juga waspada. Otaknya berfikir keras, apakah dia harus memberitahu ibunya tentang perasaannya, atau menunggu waktu yang tepat untuk itu ??

"March, Apakah kau mencintai Laucy ??"

Deg !!

March terdiam sejenak, kenapa pertanyaan ibunya itu begitu frontal ?? Tidak bisakah dia memberikan pertanyaan yang sedikit aneh agar dia bisa mengelak ucapan ibunya itu. Jika begini, apa yang harus dia ucapkan ?? Cinta atau tidak ??

"Ya.."

~sementara~

Laucy sedang duduk terdiam melamun, disana. Tubuhnya sedang kaku saat ini, perutnya sudah mulai terlihat membulat. Dia berharap March segera mengakui semuanya kepada dad, dad Lautner dan Mom. Tentang kehamilan nya akibat perbuatan March setiap malam di kamarnya. Tangannya masing-masing berada di sisi kanan dan kirinya, seakan menahan berat tubuhnya yang sedari tadi hampir ambruk. Pikirannya begitu kacau saat ini, bahkan angin sejuk tidak membuatnya santai. Dia masih sibuk dengan pikiran hingga tanpa dia sadari seseorang berada di belakangnya dan...

Plak.

Sebuah tangan memegang bahunya, dan itu membuat Laucy hampir berteriak ketakutan. Tapi semua rasa takut, panik dan curiga itu hilang saat dia menoleh dan mendapati Dad Andy yang menepuk bahunya. Laucy yang menyadari jika itu adalah Dad Andy langsung mengelus dadanya, menetralkan jantungnya yang berdetak kencang tak karuan, sementara Andy hanya menatap heran pada putri kesayangannya itu.

"Kau baik-baik saja, Laucy ??"

Laucy mengangguk, meski keadaanya masih di landa rasa shock tapi wajahnya mencoba tersenyum di sela-sela rasa shock tersebut.

"Baiklah. Kalau kau tidak keberatan, boleh aku duduk disini ??"

Laucy tersenyum lebar dan mengangguk, bahkan Laucy bergeser sedikit untuk memberikan tempat bagi Dad Andy nya itu. Andy kemudian duduk di sebelah Laucy.

Laucy mengamati seluruh fisik Dad Andy nya. Matanya hijau penuh misteri mirip seperti March, dan gaya rambutnya yang terlihat begitu rapi mengingatkannya pada calon suaminya itu. Laucy memang tidak terlalu dekat pada Andy, tapi entah kenapa gadis itu selalu mempercayakan Andy pada segala hal ?? Dia begitu yakin jika Andy selalu melindungi dirinya. Bahkan dalam keputusan Andy yang hampir membuatnya menikah dengan Alex, Laucy juga tidak menyalahkan Andy. Gadis itu yakin, di balik ucapan Andy, ada sebuah rasa khawatir yang besar kepadanya. Bahkan audisi ini, Laucy yakin ada rencana di balik semua ini.

Laucy bersyukur, meski tinggal dan hidup di keluarga mafia, yang terkenal kejam, jahat, bengis dan egois. Tetapi semua orang disana selalu menyayanginya. Bahkan mereka akan melakukan apapun demi melindungi Laucy, seakan Laucy adalah berlian yang begitu mahal. Terutama Andy, meski lelaki itu begitu cuek, acuh dan terlalu tegas (bahkan mendekati kejam) tetapi aslinya dia selalu membuat rencana untuk melindungi Laucy dari apapun dan siapapun. Itulah kenapa meski tidak sedekat itu dengan Andy, tetapi Laucy begitu menyayangi Dad Andy nya.

Andy menatap ke arah putrinya, meski raut wajahnya terlihat begitu datar. Tetapi tangannya terangkat, membelai rambut putrinya yang begitu lembut. Ingatannya kembali terputar saat Andy menggendong Laucy kecil yang hampir di aborsi oleh ibu kandungnya. Andy hampir tidak percaya dengan kelakuan Naraya, seorang wanita jalang, yang hamil oleh lelaki bajingan lain. Dan kemudian hendak membunuh bayi di dalam kandungannya. Apakah wanita itu sudah gila ?!

Andy masih ingat jelas, tubuh kecil kurus tak berdaya, serta beberapa darah membasahi tubuh kecil itu. Tangisan bayi yang keluar darinya, terasa begitu menyakitkan jika di dengar oleh para wanita yang sudah beranak. Andy melihat bayi itu di gendongannya dengan penuh darah. Beruntung Andy orang yang sangat kaya, dia bahkan membayar ratusan juta hanya demi bayi yang kurang sehat itu. Andy bisa menilai, Naraya selalu meminum alkohol saat hamil Laucy. Saat bayi itu dalam keadaan sehat, Andy dan Lautner menggendong nya. Mata biru itu terbuka perlahan, meski melihat dua orang yang asing baginya, dua orang lelaki. Tetapi bayi itu tersenyum lebar, apalagi saat Lucy sadar dan menggendongnya. Suara tawa terdengar dari sana.

~TBC~

Apakah kelamaan update ?? Btw buat kalian semua, maafin Author yang belum bisa membuat cerita baru, gara2 kebanyakan ide jadi bingung mau publish kaya gimana. Dan....

Author belum buat cover untuk itu, jadilah cerita baru terhambat beberapa hari.

Mungkin setelah liburan, Author usahain bakal publish cerita baru buat kalian semua..

Oke sekian, dan terima kasih..

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang