40

5.2K 197 21
                                    

"euhhh...."

Laucy menggeliat, mengolet merasakan orang lain di atas ranjangnya. Gadis itu sedikit membuka matanya, dan menoleh matanya menangkap sosok lelaki yang wajahnya tertutupi oleh bayangan. Laucy sedikit membuka matanya, dan melihat wajah lelaki itu secara perlahan.

"M....March ??"

"Sssttt..."

Cup

Lelaki itu menyentuhkan bibirnya pada bibir Laucy, membuat ciuman terbentuk disana. Lelaki itu mencium, melumat dan menjilati bibir lelaki itu dengan sangat mesra dan romantis. Laucy sempat menggerang nikmat, merasa ciuman yang panas. Rupanya lelaki itu sangat good kisser, mirip sekali dengan March, dan bisa jadi dialah March.

Laucy yang masih menikmati dan beberapakali mendesah nikmat saat lidah sang lelaki masuk ke dalam mulutnya dia, melakukan gulat lidah. Dan menelusuri seluruh gigi gadis itu.

"Ahhh... Shhhh.... ohhhh..."

"Ahhh... I miss you very much..." Desah sang lelaki melepaskan ciuman tersebut, dan beralih ke daerah lehernya.

"Ohhh Godddd.... You ahhhhh... Shit !!!" Ujar Laucy saat lelaki itu menggigit tepat di bagian titik sensitif nya.

Sementara lelaki itu menyeringai melihat Laucy berada di bawah kekuasaannya. Sudah lama lelaki itu merindukan tubuh mungil dan seksi milik Laucy, tangannya mulai masuk ke dalam kaos milik Laucy, dan mulai meraba bagian tubuhnya. Laucy tampak menggeliat geli dan nikmat, merasakan sebuah jari menyentuh bagian tubuhnya.

Jari lelaki itu kemudian mengarah ke dua gunung besar yang menonjol itu, ibu jari dan jari telunjuk nya mulai memelintir bagian putingnya, membuat Laucy mendesah hebat.

"Ohhhhhhh... Fuck.... Ahhhh... Shit..."

"Tidak menggunakan bra, hmm ?? Dasar nakal ! Aku akan memberikan hukuman untuk mu."

"Ahhhhh... Hu....hukum saja aku.... Ohhhhhhh..... Aku.... Menginginkan ini ..... Ahhhhhh...." Ujar Laucy di sela desahan nikmatnya, membuat lelaki itu semakin senang dan puas.

"Sure..."

~ ~ ~ ~

Andy duduk terdiam di atas sofanya, sembari menggenggam sebuah kaleng minuman. Sedangkan, Lucy saat ini masih sibuk di dalam dapur. Yah, meskipun mereka memiliki pembantu dan pelayan, tidak membuat Lucy menjadi malas ke dapur. Justru sebaliknya, gadis itu ke dapur mengajarkan beberapa pelayan tentang makanan dari Eropa yang dia ketahui. Bahkan Lucy juga membantu pekerjaan para pelayan disana, dan tidak ada yang bisa mencegah nya, bahkan Andy sekalipun.

Tapi bukan itu permasalahan yang di pikirkan oleh Andy. Anak tunggal dari keluarga Richman ini, masih memikirkan wanita yang menjadi musuh dari keluarga Richman.

Kalila Inez Shaenette.

Andy yakin 10000% jika wanita itu masih hidup, dan entah balas dendam apa yang akan dia lakukan pada Andy. Bisa jadi Edward adalah alat bagi wanita licik itu untuk membalas dendam.

Dendam yang sudah sangat lama, bahkan bertahun-tahun itu terjadi saat Andy masih berusia muda. Dan Andy sudah mengusir dua orang yang sempat menjadi bagian keluarga Richman, sebelum akhirnya mereka di usir secara paksa dan secara kasar oleh Andy.

Andy merasa kedua orang itu hanya akan membawa kehancuran bagi keluarganya, terutama Roy dan Dinnah kedua orang tua Andy, yang hampir saja bertengkar dan hampir bercerai karena adanya dua orang itu, mereka adalah Kalila dan Hannah Shaenette.

Andy mengangkat tangannya dan mulai menyeruput minuman di kaleng, sembari mengingat masa lalu yang begitu kacau balau, dan penuh pengkhianatan tersebut. Rasanya Andy ingin menjedugkan kepalanya di dinding, untuk menghilangkan ingatan tentang masa lalu tersebut.

~Flashback~

Seorang gadis tengah berdandan di depan cermin dengan santainya, gadis itu menikmati ketenangan yang terjadi di dalam kamarnya. Tanpa dia sadari di luar kamarnya sedang ada pertikaian besar, yang mungkin tidak gadis itu dengar, mengingat pintu dan dinding yang tebal yang membuat suara begitu sulit menembus ke dalam.

Tiba-tiba..

Bruk !!!

Pintunya terbuka dengan kasar, dan keras. Gadis itu menoleh mendapati seorang lelaki muda yang merupakan saudara tirinya, Andy Richman. Lelaki itu menatap gadis itu dengan penuh rasa geram dan emosi. Gadis itu pun berdiri dari tempat tidurnya, dan menatap Andy dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Andy ?? Ada apa ??"

"Kau, Kalila Inez Shaenette, bukan ??"

"Ya, lalu ??"

"Aku perintahkan untuk keluar dari rumah ini !!! Ini rumah sah milik keluarga Richman !!!" Ujar Andy dengan nada tinggi.

"Kau bicara apa ?? Ayahmu dan ibuku..."

"Tidak ada hubungannya antara ayah, dan ibu jalang sialan mu itu !!!"

"Ta... tapi..."

Andy yang geram langsung memegang kasar tangannya, dan menyeretnya keluar dari kamar dengan paksa. Gadis itu, Kalila sempat memberontak dan sedikit kesakitan mengingat Andy menggenggam nya dengan sangat erat dan kasar, bahkan saat di gered, Kalila hampir saja tersandung karena jalan Andy yang sangat cepat.

Sampai di depan pintu depan, Andy langsung melempar Kalila di atas lantai. Hal itu sempat membuat beberapa pelayan shock, dan melihat aksi sadis dari Andy. Tapi justru dengan begitu, mereka bisa terbebas dari keluarga lain, yang bukan keluarga Richman. Sebenarnya bukan hak mereka untuk menetapkan keluarga Richman di rumah itu, hanya saja kedatangan Kalila dan Ibunya membuat suasana di rumah terlihat berbeda. Banyak pertikaian yang terjadi entah karena kesalahan besar, atau kecil.

"Hentikan Andy !!!"

Sebuah suara wanita dari belakang menghentikan aksi Andy, lelaki itu menoleh mendapati seorang wanita dengan dandanan nya mendatangi Kalila, wanita itu menatap tajam ke arah Andy, rupanya dia adalah Hannah Shaenette. Ibu dari Kalila.

"Apa yang kau lakukan ?? Dia adalah saudara tiri mu ?!"

"Aku tidak percaya lagi, dengan ucapan menjijikkan mu itu !!! Kau hanya membuat ayah dan ibu bertengkar, dan aku tidak mau, jalang sialan seperti mu menghancurkan kejayaan keluarga Richman !!" Ujar Andy dengan nada tinggi.

"Apa maksudmu ??"

"Kalila bukan anak dari ayahku, Roy Richman. Bahkan namanya saja tidak tercantum nama Richman disana ?! Dan aku sudah tahu siapa ayah kandung dari Kalila, jadi jangan pernah berfikir akan menikahi ayah ku !! Karena aku akan pastikan hal itu tidak akan terjadi."

Tidak lama, Roy dan Dinnah yang berada di kamar atas kemudian turun ke bawah, mendengar suara Andy, anaknya. Keduanya pun terkejut melihat Hannah dan Kalila berasa di hadapan Andy dengan posisi, dimana Kalila terjatuh di bawah lantai dan menangis, sementara Hannah berhadapan dengan Andy. Meski usianya masih 17 tahun, tapi Andy dengan berani menatap Hannah tanpa rasa takut sedikitpun.

~TBC~

Sorry di potong di tengah jalan, hehehehe itu adalah potongan dari cerita Roy dan Dinnah yang mau Author buat.

Makanya Author kasih sedikit aja potongannya, ntar ceritanya kebongkar nanti 😂🤣😂

Okee sekian dari Author dan terima kasih

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang