"Dad....."
Andy menatap Laucy dengan sungguh-sungguh, kedua mata hijaunya memandang wajah gadis manis di depannya itu. Benar-benar sangat manis, mungkin jika saat itu Laucy bukanlah seorang anak kecil, bisa jadi Andy menjadikannya sebagai kekasih keduanya, bukannya anaknya. Andy benar-benar tidak habis pikir apa yang di pikirkan Narayan hingga dia tega mau mengaborsi putri kecil malang itu.
Otaknya berfikir keras menemukan tantangan yang tepat untuk audisi besok. Andy tidak ingin main-main untuk Laucy, dia memang ingin yang terbaik bagi putrinya. Andy bersumpah tidak akan memberikan kemudahan bagi siapapun yang hendak mendekati Laucy, termasuk March putranya sendiri. Jika March memang bersungguh-sungguh dalam hubungan nya dengan Laucy, maka March harus bersiap menghadapi tantangan dari Andy sendiri.
"Laucy..."
"Ya ??"
"Aku ingin bertanya padamu."
"Tentang ??"
"Tentang ini..."
Andy pun membelai bagian perut Laucy, membuat gadis itu sedikit tersentak kaget. Tidak di pungkiri jika Andy pasti akan curiga, tentu saja perutnya yang sedikit lebih membesar dari sebelumnya. Tidak mungkin, jika Laucy menjadi gemuk. Oh tidak, Dad Andy tidak sebodoh itu untuk bisa membedakan mana perut besar akibat lemak, dan akibat hamil. Di tambah Andy sudah pernah memiliki seorang istri yang hamil, jadi Andy bisa tahu apakah dia hamil atau gemuk.
Laucy tidak bisa menjawab langsung, justru keringat bercucuran dari dahinya karena pertanyaan dari Andy. Sementara Andy, sendiri masih menatap ke arah Laucy dengan tatapan penuh penasaran. Tangannya membelai perut Laucy dengan lembut, sementara gadis itu merasa semakin bingung. Entah mau menjawab apa, lidahnya terasa begitu beku dan kaku untuk berbicara saat ini.
"Laucy, siapa ayah bayi ini ??"
Mata Laucy mencoba menghindari tatapan tajam Andy. Tatapan mata hijau setajam mata elang itu terus memberikan tatapan introgasi kepada Laucy.
"Er... Itu..... Aku..."
Mata Andy masih tetap pada pandangan yang menyelidik, tidak Andy tidak bodoh. Dia tahu, siapa ayah dari bayi tersebut, dan tanpa harus Laucy jawab Andy sudah mengetahui siapa yang setiap malam masuk ke dalam kamar Laucy. Tapi Andy hanya ingin mengetes, apakah Laucy akan berbicara jujur atau tidak padanya ?? Apakah Laucy sudah siap, atau tidak untuk mengungkapkan semua yang telah terjadi, kepada semua orang.
"Aku... Aku tidak tahu berkata apa, tapi Dad... Lelaki yang menghamili ku adalah....."
"March ??"
Mata Laucy terbuka lebar, saat Andy justru mengucapkan nama March. Laucy menoleh mendapati Dad Andy nya sedikit menyeringai, well benar-benar mirip dengan March. Lupakan itu.
"Ba...bagaimana..."
"Aku tahu semua, bahkan saat aku hendak menjodohkan mu dengan Alex. Aku selalu melihat March setiap malam masuk ke dalam kamar mu." Ujar Andy dengan sedikit menyeringai jahil, membuat Laucy justru semakin blushing.
Tetapi kemudian Laucy sedikit teringat kejadian saat Alex masuk ke dalam kamarnya hendak memperkosanya. Apakah Dad Andy juga tahu hal itu ?? Mungkin Laucy harus menanyakan nya kepadanya.
"Er.. dad.. Apakah saat malam itu, Dad dan Mom pergi dengan..."
"Iya, saat itu aku pergi. Tapi..."
Andy sedikit memotong ucapannya, tiba-tiba nada bicaranya berubah sedikit geram, ekspresi raut wajahnya pun berubah sedikit emosi.
"....Aku melihat semuanya melalui CCTV." Lanjut Andy.
Laucy sedikit menunduk, melihat emosi dari Dad Andy nya. Oh seharusnya Laucy tahu jika Andy emosi pasti akan sangat mengerikan, ekspresi nya seakan-akan hendak mencabik-cabik manusia di sekitarnya. Mata hijau itu memberikan tatapan tajam yang benar-benar membuat siapapun akan membeku di tempat.
"Kau tidak perlu khawatir, siapapun yang merendahkan mu. Akan aku pastikan akan menerima hukuman yang setimpal, dan itu akan mereka terima di audisi ini." Ujar Andy dengan menyeringai licik.
~sementara~
Rolax berjalan-jalan setelah seharian dia bosan dengan kelakuan adiknya sendiri. Dia berharap Andy segera memberikan pelajaran setimpal pada Rolex, agar adiknya tercinta itu sadar akan kesalahan besar yang dia lakukan. Ini benar-benar gila ?! Rolex sudah tahu semua, jika Laucy adiknya, dan dia masih mengincar adiknya itu ??
Awh !!
Tanpa sadar, Rolax menabrak seseorang di depannya. Beruntung hanya minuman orang itu yang tumpah ke bawah, bukan orangnya yang jatuh ke bawah.
"Hey, berhati-hati lah kalau berjalan !" Ujar orang tersebut yang ternyata adalah March.
"Maaf." Ujar Rolax dengan nada rendah, lalu berjalan hendak berlalu dari sana. Namun sebelum itu, pertanyaan dari March membuat Rolax terpaksa menghentikan langkahnya dan berbalik badan menatap March.
"Hey, kau Rolax ?? Kakak dari keparat Rolex, bukan ??"
"Jika iya, ada masalah ??"
"Aku peringatkan adikmu, untuk tidak menyentuh kakak ku !!!"
"Katakan itu padanya sendiri, aku sudah jengah menasehati nya. Dia sangat keras kepala." Ujar Rolax dengan nada jengah, dan sedikit geram.
Dan itu menjadi boom bagi March yang berfikir, jika Rolax akan membela adiknya sendiri, tapi nyatanya Rolax justru terlihat sangat tidak suka dengan keputusan Rolex yang mengikuti audisi ini, well March belum tahu jika Rolax dan Rolex adalah saudara kandung Laucy.
"Oh iya, aku harap kau menjaga Laucy, atau aku akan membunuh mu. Ingat itu." Ujar Rolax dengan nada sedikit meninggi kemudian berlalu dari sana, meninggalkan March yang menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Ada apa sebenarnya dengan orang itu ??" Ujar March pada dirinya sendiri. Tetapi March kemudian mengangkat bahunya sendiri acuh, dia meraih gelas yang lain, mengambil air, lalu meminumnya.
~sementara~
Rolax yang masih terus berjalan, tiba-tiba mendengar suara dari belakang yang memanggilnya.
"Rolax..."
Rolax menoleh mendapati Lautner berada di depannya. Rolax menatap Lautner dengan tatapan penasaran.
"Mr. Lautner ?? Ada apa ??"
"Tidak ada, hanya saja.... Kau terlihat begitu... Emosi ??"
"Jika kau berada di posisi ku, dengan adik seperti itu, ku pastikan kau akan tahu rasanya." Ujar Rolax, membuat Lautner mengangguk, dia tahu sifat Rolax dan Rolex jadi Lautner tidak terkejut dengan ucapan Rolax.
"Bagaimana dengan audisi besok ?? Aku harap March bisa melindungi Laucy, atau jika tidak aku akan mengamuk saat ini."
"Hey santai lah... Andy tidak mungkin akan membahayakan putrinya sendiri."
"Kau benar."
"Err.. Rolax ?? Ku pikir kau akan suka dengan rencana ku ini..."
"Rencana apa ??"
Tiba-tiba Lautner menyeringai licik, sepertinya menjadi anak buah Andy membuat, sifat Andy menular pada Lautner. Dan bisa saja Lautner menjadi lebih kejam dari Andy.
"Rencana untuk melindungi Laucy."
~TBC~
Okee semua... Balik lagii...
Karena ini liburan, kemungkinan besar nanti Author bakal update lagi di malam nanti. Mumpung lagi free gak ada tugas 😅😅
Okee sekian dan terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitch season 2
Romancecover edit by : lomebiru (Cerita sudah tamat / ending) Disaat rasa benci nya terhadap kakaknya semakin mendalam di sanalah muncul obsesi berlebihan untuk memiliki sang kakak. "March.... lepashh... ahhhh..." "tenang kak, aku akan memuaskan mu." dan o...