29

6.4K 279 57
                                    

"dad, Aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu."

March langsung datang di kantor Andy, bahkan dengan tidak sopan. Lelaki itu langsung menyelonong masuk tanpa mengetuk pintunya, Andy tidak perlu mengingatkan putranya itu. Jika lelaki itu sedang dalam kondisi kesal, atau terburu-buru karena hal penting, dia akan melupakan sopan santunnya dan tidak memperdulikan siapapun di depannya. Dan percuma bagi Andy untuk mengingatkan March, karena lelaki itu benar-benar mirip dengannya, terutama sifat keras kepala, dan posesif nya.

Andy sendiri tidak terkejut, atau shock. Dia sudah menduga hal itu sebelumnya, langkah kaki March terdengar lebih dulu sebelum tubuhnya masuk ke dalam sana. Jadi Andy tidak perlu repot-repot berakting terkejut untuk itu, dia hanya perlu duduk manis di sofa, menyeruput teh hangat buatan Lucy di tangannya.

Andy bersyukur March tidak datang saat Lucy di dalam. Karena lelaki itu pasti akan melakukan adegan erotis dengan istrinya itu, meski hanya sekedar ciuman di bibir atau lidahnya yang menyapukan bibir lembut milik istrinya itu, ahh membayangkan hal tersebut membuat Andy menyeringai licik. Dia tidak menyangka, bisa begitu horny dengan istrinya sendiri. Bahkan hingga saat ini, di usia yang hampir menginjak 50 tahun, tidak membuat semangat Andy menurun, justru semakin bersemangat apalagi melihat tubuh polos Lucy di atas ranjang, bisa menjadi poin tersendiri baginya. Andy segera menghilangkan bayangannya tentang Lucy, atau jika tidak dia akan terlarut dalam imajinasinya sendiri dan melupakan putranya yang saat ini menatapnya sedikit tajam.

Andy mengangkat kepalanya, menatap ke arah March di hadapannya itu. Andy bisa melihat rasa emosi yang di tunjukkan March padanya, tak masalah jika putranya berani berbuat aneh-aneh padanya, Andy sudah menyiapkan bolpoin untuk mencoret nama March dari Kartu Keluarga nya.

"March ?? Ada apa ??"

"Aku ingin tahu alasan, Dad. Kenapa membuat taruhan seperti itu, pada Laucy ??"

"Taruhan ?? Maksud mu audisi itu ??"

"Tepat sekali. Dan tantangan terakhir itu, bisa membuat Laucy mati, Dad ! Aku yakin sekali Dad juga sudah mengetahui kehamilan Laucy saat ini."

Andy menyeringai licik melihat emosi March yang membara-bara. Andy segera menaruh gelasnya di atas meja di depannya. Lelaki itu kemudian berdiri menegakkan tubuhnya di hadapan putranya itu.

"Aku yakin kau juga mengetahui alasan ku, melakukan semua ini.."

"Tapi Dad !! Ini benar-benar berlebihan. Bagaimana jika nyawa Laucy yang melayang ?!"

"Aku sudah memastikan semuanya, itu tidak mungkin terjadi."

March sedikit menaikkan alisnya penasaran apa yang di maksud oleh Andy ?? March sendiri tidak mengerti dengan jalan pikiran Dad nya itu, dia sempat berfikir jika ayahnya tercinta itu gila dan tidak waras. Tapi perlu March ingat, jika lelaki gila yang tidak waras itu adalah ayahnya. Ayahnya yang di kenal sebagai mafia kejam, penguasa Eropa Amerika. Sungguh, March penasaran bagaimana Andy yang ada di Eropa bisa memantau perusahaanya yang berada di Amerika ??? Sebanyak itukah anak buah Andy sehingga lelaki itu tidak perlu repot-repot bolak-balik ke Amerika ??

Andy hanya menyeringai melihat March kebingungan dengan ucapannya. Tetapi dalam hati Andy, berharap putranya itu cukup cerdas dan membantu rencana rahasia nya yang sedang dia jalankan saat ini. Semoga saja March tidak berbuat ceroboh yang mengusik rencana licik milik Andy. Atau Andy benar-benar akan menggantung March saat itu.

"Dan jangan pikir aku tidak tahu siapa ayah kandungan Laucy. Karena aku tahu semua yang tidak kau tahu, sebaliknya kau belum tentu tahu apa yang aku tidak tahu." Ujar Andy, membuat otak March semakin rumit.

March semakin yakin jika keluarga Richman dari ayahnya itu pasti bukan manusia biasa. Ucapannya begitu rumit dan sulit untuk di mengerti, sesama manusia pikir March.

"Lebih baik temui kekasih mu, atau bayinya akan merengek di dalam perutnya." Lanjut Andy dengan senyum misterius miliknya, membuat March hanya mengangguk dan kemudian berlalu dari sana.

Sementara Andy hanya menatap punggung March yang kemudian hilang setelah pintu di tutup.

"Kali ini, rencana ku harus berhasil. Dan itu artinya aku harus melenyapkan orang tidak berguna itu." Ujar Andy pada dirinya sendiri.

Tidak lama, sosok setia Andy muncul di belakangnya. Sosok itu menyeringai licik, mendengar ucapan Andy tadi. Sosok itu yang selalu berada di sebelah Andy.

"Kau akan memusnahkan nya ??"

"Sure, dan itu segera."

"Menarik, aku yakin kau memiliki rencana yang tidak main-main saat ini. Tapi aku penasaran bagaimana kau bisa menipu kedua dungu itu ??"

"Menipu seekor tikus jauh lebih mudah daripada mereka. Tapi aku yakin, otak udang mereka masih bekerja untuk itu."

"Kau benar. Tenang saja, serahkan padaku jika kau butuh sesuatu."

"Tentu saja."

* * * * * * * *

Laucy terlihat sedang berjalan membawa sebuah gelas. Gadis itu tadinya ingin minum, tapi ternyata simpanan air di kamarnya habis, terpaksa gadis itu berjalan menuju meja makan untuk mengambil air di botol. Bajunya yang panjang seakan menyapukan lantai yang dia lewati, kakinya melangkah sedikit terburu-buru, tenggorakan nya terasa sedikit kering membuatnya terus menelan saliva miliknya untuk membasahi sedikit tenggorokannya.

Saat mencapai meja makan, Laucy langsung meraih botol minum, dan menuangkan di gelas miliknya. Tangannya langsung menuangkan seluruh isi gelas ke dalam mulutnya. Air terasa begitu segar membasahi tenggorokannya. Laucy menghabiskan sekitar 2 - 3 gelas saat ini, tentu saja di tambah kehamilannya membuat Laucy harus lebih banyak menambah porsi minum ataupun porsi makan nya.

"Ahh princess disini kehausan rupanya."

Sebuah suara membuat Laucy menoleh kebelakang mendapati seseorang yang sangat tidak ingin dia temui, yaitu Rolex. Ughh !!! Beruntung Laucy tidak bertemu Alex, bisa berbahaya. Lelaki mesum itu selalu horny saat bertemu Laucy, apalagi dengan baju santai yang dikenakan Laucy saat ini. Bisa-bisa Alex menerkam Laucy saat itu juga.

Rolex mendekati Laucy, dan itu membuat gadis itu sedikit mundur menghindari Rolex, matanya begitu waspada memandang ke arah lelaki berbahaya di hadapannya itu. Otaknya sudah bersiaga memasang alarm di kepalanya, berjaga-jaga jika Rolex menyerang maka Laucy akan langsung lari atau melakukan sesuatu asal dia tidak berada di sana.

"Apa mau mu ??" Ujar Laucy memasang wajah dingin, datar dan juteknya berusaha memberikan wajah garang pada lelaki di depannya, berharap membuat Rolex berfikir ulang jika ingin menyakiti Laucy.

"Kau terlihat sangat keberatan dengan perut besar itu, kenapa tidak kau aborsi saja bayi itu ??"

"Itu bukan urusan mu !"

"Tentu saja itu urusan ku, babe.. dengan adanya bayi itu, aku tidak bisa menikah dan dekat dengan mu."

"Menjauhlah Rolex !!!"

~TBC~

Author update lama ??? Hehehe ✌️✌️✌️

Maafkan Author para reader ku, karena tadi pagi, Author udah di kasih jadwal ulangan 2 mata pelajaran 😖😖😖 jadilah pikiran Author fokus ke ulangan itu..

Btw disini Andy pakai kata2 kasar yaa, soalnya biar kelihatan karakternya sebagai mafia, masa iya mafia ngomong Astafirullah atau Astaga Tuhan. Itu mafia atau anak alim 🤣😂🤣😂

Okee sekian dari Author dan terima kasihh..

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang