15

9.6K 330 37
                                    

"kau tampak sangat cantik, Laucy."

Laucy tampak tersenyum kikuk, meski dalam hatinya terus mengutuk lelaki berjas di hadapannya. Alex, dengan jas hitam resmi miliknya itu, Alex menemui Laucy di rumahnya. Parahnya lelaki itu justru tersenyum sangat manis seakan akan cinta nya terbalaskan, hell no !!! Laucy sudah mencintai March dan seterusnya akan tetap seperti itu. Laucy bahkan terlihat sangat jijik dengan ucapan Alex. Tetapi gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman tipis saja, apalagi saat ini Lucy, Andy, dan ayah Alex berada disana.

Laucy menghela nafas berat, saat Alex terus saja mengajak nya bicara dengan topik yang tidak jelas. Laucy benar-benar membenci keadaan seperti ini, dimana March ?! Apa lelaki itu benar-benar pergi ?!

"Laucy..."

"Hmmm ??"

"Apa... Apa kau menerima perjodohan ini ??"

Laucy menoleh ke arah Alex, matanya membulat sempurna saat ini, dia pun tidak tahu harus berbicara apa, tapi yang jelas dia akan menolak Alex dengan alasan apapun. Tapi bagaimana caranya ??

"Ehm... Apa maksud mu Alex ??"

"perjodohan ini, kau menerima nya ??"

"bukankah kau sudah bersama Adelle ??"

"aku bisa memutuskan nya untuk mu."

Hell apa maksudnya itu ?? Dia mengorbankan perasaan gadis lain demi cinta nya sendiri ?? Dasar egois !! Kalau dari awal kau tidak mencintai Adelle kenapa kau justru malah mendekati nya dan memberikan harapan palsu padanya, Bodoh ?! Pikir Laucy dengan geram. Gadis itu paling benci dengan sifat lelaki yang satu ini, egois. Jika saja kau mencintai seseorang, maka pertahankan cinta mu. Tapi jika mereka menolak maka lepaskan rasa cinta itu, meski memang tak semudah itu, paling tidak jangan dekat gadis lain sampai perasan cinta mu hilang.

Laucy sangat membenci hal tersebut, sama saja Alex menghancurkan perasaan wanita demi wanita lain. Laucy memang tidak mengenal Adelle secara dekat, tapi sebagai seorang wanita, tentu Laucy akan menghargai perasaan Adelle.

Laucy memasang wajah datarnya, "akan aku pikirkan, tapi aku belum bisa memberikan kepastian untuk ini."

"kenapa ??"

"karena aku mencintai orang lain."

Alex sedikit mengepalkan tangan nya saat itu, Laucy tahu tapi gadis itu hanya diam saja seakan-akan tidak mengetahui rasa kesal Alex, rasa emosi Alex saat dia tahu jika Laucy lebih mencintai March ketimbang dirinya. Padahal Laucy bisa melihat semua itu, api yang membara terlukis jelas di pupil mata Alex, tapi Laucy diam saja dia berlagak seolah-olah tak melihat emosi itu. Laucy tidak mau menghancurkan hati Adelle gadis yang menjadi kekasih Alex yang belum dia kenal.

"aku permisi dulu..."

Laucy hendak berjalan menjauh, tapi kemudian ucapan dari Alex membuat Laucy terdiam sejenak. Gadis itu terdiam membeku mendengar ucapan Alex.

"aku tak peduli, meski harus menunggu ratusan tahun, aku akan tetap menunggu mu, sampai kau menerima ku."

Laucy menghela nafas berat, setidaknya dia harus menahan semua egoisme nya demi perasaan Adelle, juga demi March yang menjadi ayah dari bayi di kandungannya. Laucy berharap jika March nantinya akan pulang sebelum pernikahannya dengan Alex.

Laucy masih terdiam, sementara Alex masih disana berdiri memandang orang yang di cintai nya dari belakang seakan menunggu jawaban atas ucapannya itu.

"aku tidak tahu, ku harap kau tahu perasaan dan menghargai keputusan ku nanti." Ujar Laucy kemudian berjalan melangkah keluar dari sana, hatinya sengaja dia keraskan untuk menutupi semua fakta yang ada. Harga dirinya sengaja dia tinggikan di hadapan semua orang, dan wajahnya menolak memandang siapapun disana dengan mengangkat kepalanya congkak untuk menahan air mata yang akan keluar dari permata indah tersebut.

~sementara~

Kring... Kring... Kring....

"dia menelfon mu lagi ??"

"yeah..."

Dua orang disana, seorang lelaki dan wanita duduk saling berhadapan di atas sofa empuk berwarna hijau, dengan api perapian yang menyala-nyala dan menari-nari menghangatkan tubuh mereka. Tangan mereka memegang cangkir putih dengan ukiran indah, dan piring kecil cantik di bawah gelas untuk mempermudah mereka memegangnya. Mulut mereka menyeruput teh yang hangat di cangkir mungil tersebut, sungguh keduanya menikmati saat ketenangan seperti ini tetapi sebuah telfon terus berdering disana, lelaki itu yang melihat handphone nya berbunyi, hanya terdiam menatap layar handphone tersebut.

"kau tidak merindukannya ??"

"sangat, dia calon ibu anak anak ku."

"lalu, kenapa kau meninggalkan nya Bodoh ?!"

"stupid !!! Diam lah aku sedang menyusun rencana sekarang. Lagipula apa keperluan mu menyuruh ku kemari ??"

Wanita itu menyeruput teh di cangkir nya dengan nikmat seakan tidak menggubris ucapan lelaki itu, membuat lelaki tersebut kesal.

"kau tidak menyuruhku untuk meniduri mu seperti seorang jalang kan ???"

Seketika lelaki itu membuka mata memberikan tatapan paling tajam kepada lelaki itu, yang hanya di balas dengan bahu yang terangkat acuh disana. Wanita itu menghela nafas kesal.

"tentu saja tidak, aku tidak seperti yang kau pikirkan !!!"

"well, aku akui itu."

"intinya aku meminta bantuan mu."

"Apa ?!"

Wanita itu menyeringai licik memandang lelaki tersebut, memberikan kesan misterius disana.

~TBC~

Okee semua... Author balik lagi, tapi cuma dikit 😭😭😭..

Btw disini cerita gimana nih makin seru atau makin bosenin, semoga aja semakin seru yaa...

Oke sekian dulu dan terima kasih

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang