62 🔞🔞🔞🔞

9.9K 211 15
                                    

"Edward.. menurut mu, apa yang harus aku lakukan dengan anak ini ??" Tanya Lalyn dengan nada bimbang, sembari memegang perutnya dengan lembut, tetapi ekspresi nya begitu bingung dan gelisah.

Edward tersenyum tipis melihat gadis itu, lelaki itu membelai rambut panjang dari Lalyn. Gadis itu berbaring dan meletakkan kepalanya di atas kaki Edward, sementara tubuhnya berada di kasur. Dan Edward duduk di atas kasur.

"Rawat saja, bayi itu."

"Tapi... Jika dengan adanya bayi ini... Hubungan kita akan semakin renggang..." Ujar Lalyn dengan nada sedih, sejujurnya dia tak ingin hubungannya dengan Edward putus. Lalyn masih suka ahh bukan Lalyn bahkan saat ini sangat mencintai Edward, tetapi disisi lain, Lalyn juga tak ingin melakukan aborsi atau membunuh bayi dalam kandungan nya.

"Hubungan kita tidak akan terpisahkan sayang..."

"Tapi... Kau...."

Cup.

Edward mencium bibir Lalyn dengan penuh nafsu, gadis itu ingat jika mereka belum sempat melakukan hubungan tubuh sedari tadi. Itu semua karena gangguan dari Edsel, memang lelaki itu menyebalkan selalu saja menganggu hubungan Lalyn dan Edward.

Lalyn lalu memegang tengkuk leher Edward, membuat lelaki itu menunduk dengan posisi tidak enak. Lelaki itu pun melepaskan ciuman bibir mereka dan tangan Lalyn dari lehernya.

"Ahhh Edward..." Ujar Lalyn dengan manja, membuat Edward terkekeh geli.

"Hanya berpindah tempat, sayang.. agar lebih nyaman."

Lalyn menampilkan raut wajah cemberut, "Aku sudah h*rny kalau kau tahu itu..."

"Benarkah ?? Aku akan membuat mu semakin h*rny dan mendesah kuat di bawah ku." Bisik Edward dengan nada nakal, dan suaranya begitu basah serak berat.

"Benarkah ??" Ujar Lalyn dengan menaikkan satu alisnya, seakan tidak percaya dengan ucapan sang lelaki.

Lalyn lalu mengganti posisi agar jauh lebih tepat, kepalanya di taruh di atas bantal, dan menatap nakal ke arah Edward. Gadis itu menjulurkan lidahnya, menggoda dan mengedipkan matanya centil.

"Make me, baby..." Ujar Lalyn dengan nada menantang, membuat Edward terkekeh. Rupanya gadis itu tidak berubah, masih nakal, centil, dan manja tetapi begitu menggoda.

Edward membuka bagian celana miliknya, dan seluruh pakaian nya hingga bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam di bagian bawah. Sementara Lalyn sendiri sudah bertelanjang dan hanya mengenakan celana dalam sedari tadi, hanya memandang tubuh Edward. Rupanya lelaki itu masih seksi, dan dada serta perut itu masih membentuk roti sobek yang sangat sempurna. Tidak berubah pikir Lalyn, tetapi begitu dia melihat ke bagian bawah. Lalyn menyadari ada ukuran yang berubah dari Edward. Seakan semakin membesar saja pikir Lalyn gelisah melihat ke bagian bawah Edward.

Sementara Edward sendiri melihat ke arah pandang Lalyn, dan menyeringai licik.

"Dasar gadis nakal, kau benar-benar mirip jalang sekarang, Lalyn." Ujar Edward menggoda, membuat Lalyn terkekeh geli, diapun mulai mengeluarkan nada menggoda nya.

"Aku hanya melihat seberapa besar ukuran yang akan masuk ke dalam milikku..." Ujar Lalyn dengan nada nakal, dan menggoda.

Edward langsung mendekati Lalyn, lelaki itu berada di atas tubuh Lalyn, tetapi kedua tangannya masih menahan tubuhnya agar tidak menindih tubuh Lalyn, mengingat gadis itu sedang hamil.

"Kau benar-benar nakal, ukuran ini sudah lebih besar dari sebelumnya. Jadi aku pastikan kau akan berteriak kesakitan dan nikmat." Bisik Edward di telinga Lalyn.

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang