51

4.3K 173 23
                                    

Laucy memutar matanya malas, jika sudah seperti ini repot urusannya. Bagaimana caranya Laucy bisa keluar dari sana, tanpa di curigai oleh Edsel dan bisa bertemu March ?? Ada-ada saja calon suaminya itu. Baru setengah rencana saja sudah cemburu, tunggu ini belum separuh, ini baru seperempat rencana yang ada. Laucy menggelengkan kepalanya.

Tidak lama, Edsel keluar dari kamar mandi dengan kaos dalam dan celana santai dari sana. Rambut lelaki itu tampak basah, sepertinya dia baru saja selesai keramas. Laucy menoleh ke arah Edsel, dan tersenyum lebar.

"Edsel..."

Laucy mendekati Edsel yang baru saja menggantungkan handuk basah miliknya. Lelaki itu menoleh dan tersenyum, melihat Laucy mendatangi dirinya. Rasanya tubuh Laucy tampak sangat seksi, dan wajahnya cantik. Apalagi Laucy menggunakan piyaman tidur, yang begitu menunjukkan kebesaran dada dan bokong gadis itu.

"Laucy ?? Ada apa ??"

"Edsel... Boleh aku berjalan di belakang halaman rumah mu ??"

"Hmm ?? Tapi kenapa ??? Itu sangat berbahaya bagimu, Laucy." ujar Edsel dengan nada terkejut, mendengar keinginan Laucy yang agak nyeleneh.

"ayolah Edsel, aku ingin kebab di sana."

"astaga, ada-ada saja kau Laucy. Ini sudah malam, Tidur lah besok aku belikan kebab kesukaan mu." ujar Edsel sembari menggelengkan kepalanya, sedikit terkekeh dengan nada jenakanya.

Laucy menggelengkan kepalanya, "ayolah Edsel, aku sendiri tidak apa. Lagi pula ini keinginan bayi dalam kandungan ku."

Edsel akhirnya mengangguk menuruti saja, lagi pula Laucy sendiri dalam keadaan shock. Dan mungkin setelah berjalan, Laucy akan sedikit lelah dan itulah kesempatan bagi Edsel untuk bisa menyentuh sang gadis pujaan hatinya itu. Meski sedang hamil, Edsel tidak tahan dengan godaan milik Laucy padanya.

"baiklah, tapi pulang cepat."

"pasti.."

Edsel pun menunjukan arah, atau jalan untuk bisa langsung ke halaman belakang. Atau jika tidak Laucy pasti akan bertemu dengan Edward, dan yang pasti lelaki itu bisa saja menyakiti Laucy yang sedang dalam keadaan hamil. Kalian tahu, sebenci apa Edward dengan keluarga Richman, apalagi Laucy adalah putri keluarga Richman.

Laucy pun keluar menuju ke halaman belakang, dan pergi dari sana. Diapun menuju ke arah tempat yang di tuju oleh March. Tidak lama gadis itu sudah berada di sebuah ruangan rahasia yang di dalamnya sudah berdiri March. Lelaki itu melipat kedua tangannya di dada, dan satu kakinya menghentakkan lantai di bawahnya, bertanda dia emosi. Sementara Laucy yang mengetahui hal tersebut hanya bisa meringis merasa bersalah kepada calon suaminya. Dia tahu ini sudah keterlaluan apalagi saat Edsel mencium bibirnya.

"kau sudah melanggar, batasan mu Laucy." ujar March dengan nada dingin, dan tatapan tajam.

"March... Aku bisa jelaskan..."

"jelaskan ???" ujar March dengan nada sedikit meninggi, diapun melangkah mendekati Laucy. Tatapan geram itu di tunjukkan sebagai pernyataan rasa cemburu, saat tahu jika Edsel menyentuh kekasih nya, Ohh bukan kekasih tapi calon istrinya.

"dimana bajingan itu menyentuh mu, Laucy ??? Di dada besar mu ?? Atau bokong mu ?? Atau pinggang, atau bahkan lubang mu ??!" ujar March semakin kesal, dia memojokkan gadis itu hingga Laucy tidak bisa bergerak Kemana pun saat ini. Laucy mengakui kesalahannya saat ini, tapi mau bagaimana lagi. Untuk menjebak Edsel harus menggunakan beberapa godaan manja seperti itu.

" March... Dia hanya mencium bibir ku."

"hanya mencium bibir mu ?! Bibir itu milikku Laucy, seluruh tubuh mu milikku !!! Dan tidak boleh ada seorang pun yang bisa menyentuh mu, sembarangan bahkan demi rencana sekalipun !!!"

"ahhh March... Hentikan..."

"Tidak !! Sebelum miliknya yang menjijikan itu memasuki lubang mu, lebih baik aku lebih dulu memasuki mu."

"ahhh March, dia akan menunggu lama, bagaimana jika dia curiga ??"

"tidak akan, aku akan melakukannya jauh lebih cepat, bahkan tidak sampai satu jam."

Laucy hanya bisa pasrah saat March menggendong tubuhnya, lagi pula saat ini March terlihat sangat marah, jika Laucy menolak bisa-bisa March semakin marah dan akan menghancurkan rencananya. Lagi pula Laucy merindukan sentuhan sang calon suaminya.

~ ~ ~ ~ ~

"kau benar-benar Bodoh, Edsel !!! Hanya demi omong kosong dari gadis sialan itu, kau membawa nya kemari !!!"

"kau lah yang Bodoh, dengan Laucy disini maka kita akan semakin mudah membalas dendam !!!"

"ohhh begitu, dan membiarkan dia memanfaatkan mu begitu saja ?!"

"siapa yang berkata seperti itu ?? Aku sedang merencanakan sebuah rencana lain, dan itu tidak ada hubungannya dengan ucapan Laucy. Dan percayalah, aku tidak sepenuhnya percaya pada ucapan Laucy." ujar Edsel menyeringai licik, membuat Edward sedikit terkejut dan terkesan, rupanya adiknya membawa Laucy ke rumah mereka.

Bukan karena omongan dari Laucy, atau ucapan Laucy. Tetapi ada rencana lain yang entah apa, yang sedang di rencanakan oleh Edsel.

~ ~ ~ ~ ~ ~

"ahhhhh sakit...."

Laucy mengenggam sprei di bawahnya, sementara March memasukkan miliknya semakin dalam. Membuat gadis itu mendesah dan sedikit meringis kesakitan disana. March tidak memperdulikan ringisan sakit Laucy, lelaki itu tahu bagaimana cara menghibur gadis itu saat ini.

Lelaki itu meremas payudara Laucy yang tidak tertutup oleh apapun. Gadis itu mendesah kenikmatan saat kedua tangan itu memijat lembut payudara nya, dan sedikit meremas disana. Benar-benar permainan yang nikmat, apalagi saat puting nya di cubit dan di tekan oleh dua jari tersebut, benar-benar menakjubkan.

"ahhhhh... March... Ahhhh don't stophhh.... Babe... More.... Ahhhh..."

Disaat itulah March memasukkan miliknya lebih dalam, membuat Laucy tersentak merasakan milik March yang terasa panjang itu mulai memasuki rahimnya. Seolah milik March sedang mengunjungi bayi nya.

" ahhh March sangat dalammn... Ahhh kau mengunjungi bayi muuuu..."

"memang sayang... Aku sedang mengunjungi bayi tercinta ku disini."

"ahhh March, jangannhhhh... Terlalu dalam.... Ahhhh sakit... Hentikanhhh..."

"tidak akan, kau akan menyukai nya."

March mulai memaju-mundurkan miliknya di dalam Laucy, membuat gadis itu semakin berkeringat, dan mendesah tak karuan. Dia merasakan kenikmatan disana, benar-benar luar biasa. Bahkan milik March menyemburkan sel nya di dalam membuat March merasa sangat puas, dan Laucy sedikit menatap tajam ke arah March, dengan nafas terengah-engah hampir habis karena desahan yang terlalu nikmat tersebut.

"kau... Kau bajingan March..."

"kau jalang spesial Laucy..." ujar March menyeringai licik disana.

March mengeluarkan miliknya dari dalam Laucy, dan mulai menatap puas ke arah Laucy yang bernafas terengah-engah hampir habis. Hukuman yang pas untuk rasa cemburu March.

~TBC~

Ada yang mau cast nya Edward sama Edsel gak nih ???

Kalau mau Author kasih di chapter selanjutnya..

Btw akhirnya cerita ini tembus 50 chapter, gak tau mau sampai kapan finishnya, mungkin beberapa chapter lagi udah selesai..

Pada deg-degan nih nunggu ending nya...

Hehehe semoga masih pada ngikutin yaa...

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang