5

23.7K 503 57
                                    

March membuka matanya perlahan, saat sinar matahari dengan nakalnya menembus kaca jendela dan mengusik ketenangan tidur lelaki tersebut. March segera menoleh, tapi disana dia tidak mendapati Laucy di sebelahnya. Saat March tersadar, dia segera bangkit berdiri dan mendengar suara dari kamar mandi.

Segera March menuju kamar mandi dan melihat Laucy, kakaknya sedang muntah di wastafel. Gadis itu tampak pucat, dan tidak berhenti mengeluarkan air dari mulutnya. March segera mendekati Laucy memijat leher gadis itu, berharap itu bisa membantu.

"Apa kau sakit ??"

Laucy yang mualnya sedikit mereda hanya bisa menggelengkan kepalanya lemah, March segera membantu kakaknya menuju tempat tidur. Dengan manja, Laucy menyenderkan tubuhnya di dada March, sementara lelaki itu membelai rambut kekasihnya dengan lembut.

"Bersiaplah kita akan ke dokter."

Laucy hanya bisa mengangguk, dan tersenyum lemah. Tentu saja dia akan merasa lemah sedari tadi gadis itu sudah bangun dan mual, tenaganya seakan berkurang hanya untuk mengeluarkan air dari mulutnya. Laucy mencoba berdiri namun oleng, beruntung March dengan tanggap langsung menangkap gadis itu sebelum tubuhnya jatuh ke lantai.

March segera menggendong Laucy dan menidurkannya di ranjang.

"Tidak perlu bangun, nanti pakai jaket saja, aku akan mengganti pakaian dan segera kembali."

Laucy mengangguk, March mengecup kening kakaknya itu, dan segera keluar dari kamar Laucy. Sementara gadis itu memandang adiknya yang mulai keluar dari pintu dan sedikit tersenyum senang akan perhatian dari adiknya itu.

Sementara March yang baru saja keluar dari pintu kamar Laucy terkejut dengan adanya Lucy yang berdiri di pintu kamar Laucy, hendak masuk ke dalam kamar itu.

"Eh March ?? Sedang apa kau pagi pagi di kamar kakak mu ??"

"Er... Tadi...  Tadi aku mendengar suara kak Laucy dari dalam, karena aku panik makanya aku langsung masuk."

"Oh dimana Laucy sekarang ??"

"Er dia sedang sakit, dan aku.. aku hendak membawanya ke dokter."

Lucy terdiam membeku, kenapa March menjadi begitu perhatian kepada Laucy ?? Ahh mungkin karena perasaan adik kepada kakak nya.

"Oh begitu, baiklah."

Lucy kemudian membalik badannya, dan itu membuat March lega... Beruntung mom nya itu sedikit polos dan lugu, jadi dengan keahlian aktingnya March bisa menutupi hubungannya dengan Laucy.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"Jadi bagaimana keadaan nya ??"

"Selamat Mr. March, Mrs. Laucy baru saja di ketahui sedang mengandung."

Deg !

Kabar itu membuat ekspresi yang berbeda dari keduanya. March senang nya bukan main, dia bahkan sangat bergembira, berbeda dengan Laucy yang justru gelisah penuh ketakutan.

"Baiklah terima kasih banyak."

March bahkan memamerkan senyuman nya, yang merupakan hal terlangka yang bisa di lihat orang. Tentu saja, selama ini March itu orang paling dingin dan datar sedunia, tidak ada yang bisa mengetahui ekspresi nya itu. March segera menggendong Laucy menuju ke dalam mobilnya, karena gadis itu sendiri sekarang sudah sangat lemas.

"Apa kau tidak senang mengandung anak ku ??"

Pertanyaan dari March membuat lamunan Laucy buyar, saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil, Laucy menoleh mendapati March yang menatapnya dengan tatapan penasaran tetapi juga ada rasa kecewa disana. Laucy menghela nafasnya.

"Bukan, aku sangat senang. Tapi... Bagaimana cara memberitahukan kepada Mom dan Dad tentang masalah ini ?? Aku takut jika nanti kita di pisahkan March." Laucy mengeluarkan air matanya saat mengucapkan kalimat terakhir, seakan dia tidak rela jika hubungan nya dengan March akan di pisahkan.

March yang seolah mengerti perasaan Laucy langsung menggenggam tangannya dengan erat dan segera mengusap air mata itu.

"Aku akan berjuang, aku akan memperjuangkan cinta kita."

Laucy tersenyum mendengar perkataan March, lelaki itu benar-benar mengutamakan motto keluarga Richman.

Seorang Richman tidak akan menyerah pada keputusan yang dia buat.

March mengecup tangan Laucy, dan tangannya menyentuh perut Laucy dengan penuh usapan kasih sayang.

"Mau sarapan bersama ??"

Laucy mengangguk, March kemudian mulai menyalakan mobilnya dan segera berlalu dari sana.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Sebuah restoran yang indah, dengan meja di hias dengan kain berwarna pink dan putih, serta lampu yang menghiasi juga beberapa hiasan di dinding membuat restoran itu bak istana mewah, restoran yang terkenal di Italia itu seakan menjadi restoran bintang lima dengan banyak hiasan seni dan juga peninggalan barang antik yang di pajang disana.

Makanan disana tidak enaknya, bahkan kalian bisa melihat beberapa masakan dari luar negeri yang di sediakan disana. Tak tanggung-tanggung chef yang mereka tugaskan juga berasal dari berbagai negara asal makanan. Misalnya makanan Indonesia akan di masak oleh chef asli Indonesia, begitu pula dengan masakan yang lain.

Banyak pasangan yang memadu kasih di restoran ini, termasuk March dan juga Laucy. Keduanya duduk berhadapan, saling berbicara satu sama lain. Bahkan tak jarang, Laucy tertawa karena joke yang di ucapkan March. Laucy tak pernah mengira sang adik ternyata memiliki selera humor yang lumayan tinggi, dia mengira adiknya itu adalah jelmaan pangeran dari negeri es yang terletak di kutub Utara. Tentu saja, sisi dingin March terasa sangat kental, terutama saat mereka belum memiliki hubungan yang dekat seperti ini.

March sendiri senang akhirnya bisa mendengar suara tawa dari Laucy yang di sebabkan karena ulahnya. March sendiri rela akan menghabiskan waktu untuk mendengarkan tawa manis dari Laucy. March selalu kesal setiap Laucy tertawa karena orang lain, March ingin Laucy hanya tertawa karenanya hanya dia, tidak untuk yang lain !

"Lhoo Laucy... Kamu disini ??"

Sebuah suara membuat tawa Laucy mereda dan menoleh, begitu pula dengan March wajah kesal dan datar dia tunjukkan untuk orang yang baru saja menganggu waktu berduaan nya dengan Laucy, awas saja orang itu.

Laucy terkejut bertemu dengan Alex yang sedang..... Err mengandeng gadis lain, tapi tak masalah untuk Laucy, lagipula gadis itu tak memiliki perasaan apapun pada Alex, jadi dia santai saja, berbeda dengan Alex yang mengetahui Laucy sedang duduk dengan March dan tertawa dengan bebas. Dia tahu March adalah adik Laucy... Tapi tetap saja ada perasaan cemburu disana.

"Wah gadis beruntung siapa yang kau ajak itu, Alex ??"

"Ehm dia... Adelia. Kita hanya berteman."

"Tapi menurut ku kalian sangat cocok, aku doakan kalian benar-benar jadian." Laucy tersenyum dengan sangat tulus, itulah yang membuat banyak lelaki mengejar Laucy, gadis itu begitu tulus dan baik.

Sementara March yang terlihat cemburu, mulai mengeluarkan aura mengerikan yang membuat siapapun akan takut dengannya, Laucy yang menyadari hal tersebut, segera memegang tangan March secara sembunyi untuk meredakan amarah lelaki itu.

~TBC~

Bosenin gak sih, kalau tokohnya cuma gitu gitu aja ?? Atau aku tambah lagi biar seru ??

Oke, sesuai permintaan kalian aku update cepet hari ini, untuk cerita ini.

Semoga pada gak kecewa ya...

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang