6

18.5K 435 32
                                    

Saat ini March dan Laucy berada di dalam mobil, keduanya terdiam tanpa pembicaraan yang jelas. March masih menahan emosi karena Alex sempat berbicara dengan Laucy, sementara Laucy terdiam merasakan aura emosi dari March.

"Jangan ulangi lagi !"

Laucy mengangguk pelan, dia tahu March sedang dalam suasana hati yang tidak enak. Laucy sendiri tidak berani mengusiknya saat ini.

"Maaf...."

Mendengar suara maaf dari Laucy, March langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dan kemudian meraih tangan Laucy dan menarik gadis itu ke dalam pelukan nya. Mencium bibirnya dengan lembut, dan Laucy menerima ciuman itu dengan senang hati. Bahkan gadis itu mulai mengalungkan tangannya di leher March, ciuman itu kemudian memanas.

Lidah March masuk, melilit lidah Laucy, dan mulai beradu lidah. Ciuman itu berlangsung lama, membuat savila berceceran dari masing masing mulut mereka, March yang melihat savila berceceran dari mulut Laucy tanpa rasa jijik, langsung menjilati savila Laucy dan menyedot savila di mulut Laucy, membuat gadis itu berdesah kenikmatan.

March kemudian menjilati bibirnya, tandanya menikmati permainan tersebut, dan dari mulut nya muncul beberapa savila yang dia hisap tadi.

"Manis babe, aku menyukainya."

Laucy blushing, tentu yang di ucapkan March adalah savila yang dia hisap tadi, astaga lelaki itu terus saja membuatnya blushing dengan ucapannya. Bahkan kini March memperlakukan Laucy layaknya kekasihnya sendiri.

"Ayo kita pulang."

* * * * * * *

~malamnya~

Andy, Lucy, Laucy, serta March sedang makan malam, sementara Lautner sendiri mendapat tugas dari Andy dan menolak untuk makan malam. Lautner memilih mengerjakan tugasnya hingga selesai agar mendapat waktu lebih lama untuk Laucy nantinya. Sementara keempat anggota Keluarga Richman disana hanya diam menikmati makanan tanpa perbincangan yang jelas.

Tiba tiba Andy memulai sebuah pembicaraan dengan topik yang sedikit menganggu pikiran March.

"Laucy.... Aku berfikir kau sudah memiliki pasangan." Ujar Andy membuat Laucy hampir tersedak.

Apa pasangan ?? Err... Sudah hanya saja sebaiknya Laucy tetap tutup mulut sampai March memperbolehkan nya untuk berbicara terbuka.

"Ehm... Belum... Aku belum menemukan orang yang tepat." Ujar Laucy dengan melirik March sekilas.

"Ku pikir kau harus segera mencari kekasih, kau ingat usia mu sudah hampir 24 tahun. Dan hingga sekarang kau belum mendapat kekasih." Ucapan Lucy yang tampak lembut dan penuh kasih sayang itu justru menjadi ucapan penuh ancaman bagi March, dan juga Laucy.

"Errr.... Aku...."

"Ayolah mom, itu terlalu cepat untuk kak Laucy. Lagipula.... Dia sudah dewasa, dia tahu mana yang terbaik untuknya. Bekerja atau menikah." Ujar March memotong ucapan Laucy.

Andy hanya menatap March dengan aneh, pasalnya dari ucapan dan ekspresi putranya terlihat mengandung sedikit sisi emosi di dalamnya. Ada apa dengan March lelaki itu tidak harus marah seperti itu saat Andy ingin Laucy menikah ?

Laucy yang melihat interaksi ayah dan adiknya, akhirnya memutuskan untuk membuka suara seakan menengahi pertengkaran kecil keduanya.

"Ah, sudahlah Dad. Aku belum berfikir sampai disana. Aku masih ingin bekerja, seperti yang March ucapkan." Ujar Laucy dengan senyuman palsunya.

Andy pun hanya mengangguk, sementara Lucy sedikit curiga dengan kedua kakak beradik tersebut, tingkah mereka seakan sedang menyembunyikan sesuatu.

* * * * *

"Ampun... Aku mohon lepaskan aku..."

Seorang lelaki tua terlihat sedang terbaring lemah, dengan mulutnya yang mengeluarkan darah dari sisi bibirnya itu, matanya memancarkan ketakutan saat melihat lelaki di depannya itu, bibirnya bergetar, tangannya berusaha menyeret tubuhnya menjauh dari lelaki berbahaya yang berada di depannya.

"Aku akan melepaskan mu, sekarang beritahu aku tentang keluarga Richman !!"

"Tidak !! Maksudku, aku sudah berjanji dengan tuan ku... Aku tidak akan mengatakan pada siapapun."

"Kau memang sialan !!!"

Lelaki misterius itu mengeluarkan cambuk, dan mulai mencambuk lelaki tua di depannya, matanya terlihat bahagia saat dia bisa melihat darah, dan jeritan kesakitan ada di depannya. Rasanya ini adalah kenangan yang tidak akan terlupakan, membunuh, menyiksa adalah hobi utamanya. Dia sangat menyukai hobi ini, dan semua orang menyebutnya psikopat.

"Sialan !! Masih tidak mau mengaku !!"

Lelaki tua itu tetap menggeleng, "lebih baik aku mati, daripada harus memberitahu lelaki gila seperti mu."

"Sialan !!"

Lelaki itu mengeluarkan pistol nya, dan menembak lelaki tua itu tepat di jantung nya hingga dia mati, sementara lelaki itu hanya menepuk kedua tangannya seolah membersihkan nya dari debu disana.

"Kau seharusnya tidak membunuh nya, payah !"

"Diam !!!"

Seorang wanita, dengan pakaian ketat, juga celana pendeknya muncul dari kegelapan dan melihat mayat itu, wanita itu berjalan mendekati lelaki tersebut.

"Sebenarnya apa yang kau mau dari keluarga Richman, huh ?? Rolex ??"

Lelaki itu, tersenyum miring sejenak sebelum akhirnya dia mengucapkan satu kata yang menjadi alasannya mencari keluarga mafia itu.

"Dendam."

~TBC~

Okee Author cuma mau bilang ke kalian semua kalau....

Cerita ini membosankan gak sih ?? Menurut kalian ?? Aku sebenarnya ada keinginan untuk unpublish ini cerita, tapi kayanya gak jadi karena Author lihat banyak yang baca, tapi gak tau menurut kalian gimana ??

Semisalnya Author unpublish pun, ntar Author publish lagi dengan cerita alur yang beda. Gimana nih menurut pendapat kalian ??

Komen ya, teman teman 😉😉

My Bitch season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang