Tok tok tok..
“masuk”
Agatha pun membuka pintu kamar allerd dan kali ini allerd menatapnya membuat Agatha gugup.
“itu.. mommy sama daddy ada di bawah” ujar Agatha karena kamar allerd ada di lantai 2. Allerd mengangguk lalu berdiri dari duduknya.
“tunggu kak” ujar Agatha saat allerd akan melewatinya.
“kakak gk punya sisir?”
“ada, kenapa?”
“disisir dulu dong biar rapi dikit” Agatha mulai mencari sisi allerd yg ternyata ada di nakas dekat dengan lampu tidur, ia mengambilnya dan kembali ke depan allerd.
Agatha berjinjit saat akan menyisir rambut allerd, untung saja allerd sadar diri sehingga ia merundukkan sedikit kepala nya supaya Agatha mudah untuk menyisir rambutnya.
“trima kasih” ujar allerd karena Agatha sudah menyisir rambutnya, Agatha mengangguk dengan tersenyum.
“yuk turun” ajak Agatha, mereka berdua pun turun bersama.
“selamat sore” sapa allerd pada orang tua Agatha.
“sore”
“maaf tidak menyapa anda lebih awal” allerd duduk di sofa tunggal, sedangkan disisi kiri ada orang tua Agatha dan geva. disisi kanan ada geva dan Agatha
Henry Harold, ayah dari Agatha dan geva itu tersenyum. “kami mengerti anda sibuk”
“trima kasih tuan Harold”
Henry tersenyum, “tidak perlu formal, panggil saja paman supaya lebih akrab”
“baik paman”
“paman? Daddy bilang ingin lebih akrab dengan kak al? sungguh, impianku sedikit demi sedikit terwujud. Thanks God” batin Agatha senang, ia menunduk untuk menyembunyikan senyuman nya.
“oh ya, kami disini ingin mengucapkan trima kasih banyak karena kamu sudah melindungi putri kami dan sudah mengungkap fakta yg sebenarnya bahwa zrich adalah dalang di balik semuanya” ujar marry Harold, ibu dari geva dan Agatha.
“sama sama, sudah tanggung jawab saya untuk melindungi sahabat dari adik saya sekaligus adik dari teman saya” allerd tersenyum tipis membuat Agatha menganga
“maksutnya?”
“Aku kan sahabatnya marcel, adiknya kak allerd” sahut Agatha
“oh begitu” henry mengangguk, tanda ia mengerti
“bukanya marcel itu pacarnya geva?” marry bertanya pada suaminya, henry dan membuat geva berdehem.
“ekhem, jangan bahas itu mom” protes geva
“mommy hanya bertanya”
“baiklah, kami tahu kamu sibuk. Jadi lebih baik kami pulang sekarang” ujar henry, ia berdiri begitu juga istrinya. Allerd juga berdiri, ralat semuanya maksutnya.
“trima kasih sudah berkunjung” allerd dan henry berjabat tangan.
“sebelum kami pergi, bisa saya mengatakan suatu hal sebelum saya lupa?” Tanya henry
“tentu, apa itu paman?”
“bisakah kamu menjaga putri kami?”
Mendengar permintaan itu, allerd terdiam. Bagaimana bisa ia menjaga Agatha sedangkan kondisi mentalnya bisa melukai Agatha, ia bingung bagaimana menolaknya supaya henry tidak tersinggung.
“kami percaya kamu bisa melindungi putri kami, karena geva sedang sibuk dengan urusan di istana dan juga di perusahaan cabang perusahaan zrich yg di Indonesia” imbuh marry, dan itu membuat allerd menjadi bingung
![](https://img.wattpad.com/cover/184055183-288-k195635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Подростковая литератураAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...