extra part again

67 5 1
                                    

beberapa tahun kemudian..

"morning mom, dad.." sapa argam, ia duduk di kursi meja makan samping allerd.

"morning kak." balas agatha lalu mengoleskan roti selai coklat untuk argam.

"morning mom, dad.." sapa afkar, adik argam yg berumur 17 thn sama dengan argam.

"morning de." balas agatha, ia tersenyum.

"kemarin daddy lihat perkiraan cuaca, katanya hari ini akan ada hujan dan cuacanya makin dingin. kalian bawa jaket ya? nanti pengawal yg bawa payungnya." ujar allerd.

"dad, aku selalu pakai jaket." ujar argam.

"bawa lagi."

"dad, aku tidak mau. itu merepotkan." protes argam.

"afkar, bawa jaket ya?" tanya agatha pada afkar, yg ditanya hanya mengangguk lalu melanjutkan sarapanya.

"taruh di mobil kalau begitu."

"dad, aku bukan laki laki manja. seharusnya afkar tuh."

afkar mendongak karena merasa di panggil, "apa?"

"ketahanan tubuhmu lemah, jadi turuti apa kata daddy."

"lalu?" tanya afkar cuek.

"bawa jaketmu."

"kenapa kau menyuruhku sedangkan dirimu sendiri tidak membawanya?"

"aku sudah memakainya."

"tapi daddy menyuruhmu membawa lagi."

"aku tidak mau."

"kalau begitu jangan menyuruhku."

"sudahlah," ujar agatha, "berhenti berdebat. mommy akan mengambil jaket kalian."
agatha berdiri untuk mengambil jaket argam dan afkar di kamar mereka.

"afkar, apa kamu baik baik saja disekolah?" tanya allerd.

"hm."

karena tidak puas dengan jawaban afkar, allerd bertanya pada argam. "argam, benarkah itu?"

"kemarin ada yg menyeretnya ke kamar mandi, tapi aku mencegahnya dan memukulnya di belakang gudang. jadi tidak ada yg mengetahuinya." argam tertawa bangga.

tiba tiba afkar gemetar, "pisau.. pisau lipat itu.."

allerd segera berdiri dan menenangkan afkar, "afkar tenangkan dirimu, coba ceritakan dengan detail."

"kak argam.. membawa.. pisau." ujar afkar dengan tergagap, ia gemetar karena mengingat kejadian kemarin.

"kak, apa ini?" tanya agatha, argam menoleh. agatha mengangkat sebuah pisau lipat dan jaket berwarna merah di tangan yg satunya.

argam melongo, kenapa mommynya menemukan itu? sial, dia salah tempat menaruh pisau itu.

"jelaskan argam." tuntut allerd.

"hiks.. hiks.." allerd menoleh, afkar menangis dengan tangan yg gemetar. "mom, bawa afkar berangkat sekolah terlebih dahulu. daddy harus bicara sama argam." ujar allerd.

agatha menarik afkar untuk keluar agar ia berangkat lebih dahulu.

"argam."

"yes dad"

"tante marcel yg ngasih?" allerd menebak, karena yg mengetahui keinginan argam hanya dirinya dan marcel.

"yes dad."

"untuk apa?"

"melindungi afkar."

"melindungi afkar atau itu memang keinginan kamu?"

senior high school 3 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang