chap 2

179 9 0
                                    

Ke 5 orang itu merunduk saat sebuah bom aktif dilempar ke arah mereka, ke 5 orang itu menatap ke bom yg timernya menunjukkan detik ke 3, detik ke 2 mereka masih terpaku hingga detik ke 1 dan nol mereka segera merunduk lagi dan..

Boom!

Keluarlah sebuah asap merah dan gelak tawa dari anak buah allerd, allerd menyimpan pisau nya dan segera membuka botol yg berisi racun sianida yg dapat membuat orang mati dalam waktu minimal 15 menit dan racun arsenic yg dapat membuat system pencernaan rusak, keracunan kronis, dan berujung kematian. Ia membawa 2 botol kecil dan segera mendekati 5 orang itu yg masih sibuk bernafas karena asap merah yg keluar dari bom. Allerd menyiramkan kedua racun tersebut pada 5 orang itu secara bergantian, jadi setiap 1 orang mendapat racun sianida dan arsenic di tubuhnya. Allerd adil kan?

“AAAAAAKKKKHHH!!!!!” teriak mereka ber 5 karena tubuhnya disiram racun, allerd membuang botol tersebut ke sembarang arah dan segera berlari ke lantai 2 dimana biasanya kamar terletak disana.

Kalian pasti bingung kenapa bom itu tidak meledak tapi hanya mengeluarkan asap merah? Jawabanya cukup simple, karena bom itu palsu. Anak buah allerd sudah mengambil bom yg asli dan segera menjinakkanya lalu allerd menggantinya dengan bom palsu yg digunakan anak buahnya untuk belajar menjinakkan bom.

Allerd memiliki semua bom yg digunakan untuk pembelajaran anak buahnya, jadi menggantinya dengan yg palsu itu cukup mudah. Di mobil anak buah allerd semua peralatan sangat lengkap, ada pistol, laras panjang untuk tembak jarak jauh, bom, alat penjinak bom, racun racun berbahaya, pisau, makanan dan minuman pun ada. Semua allerd lengkapi untuk keadaan mendadak.

Allerd membuka ketiga kamar namun semua kosong, sepertinya ia telat. Ia mengeluarkan ponselnya dan segera menelfon geva.

“gev” panggil allerd saat sambungan tersambung

“dari tadi gue ngikutin mobil mereka”

“ok, GPS lo aktifkan?”

“aktif kok, kenapa?”

“ntar anak buah gue nyusul, gue pulang dulu”

siap

Tut..

Allerd kembali turun untuk menyuruh satu mobil anak buahnya mengikuti GPS mobil geva sedangkan  allerd sendiri kembali ke apartemen karena disana masih ada Agatha disana yg bisa saja dalam bahaya.

Ia melajukan mobilnya ke apartemen dengan kecepatan penuh, untung ini di inggris jadi tidak ada kata macet seperti di Jakarta. Allerd senang karena Semua berjalan sesuai rencana, jadi ia yakin zrich akan tertangkap hari ini sebelum makan malam.

.
.
.
.

Allerd kaget karena pintunya tidak terkunci padahal tadi sebelum pergi allerd sudah menguncinya. Ia membuka pintu lebar lebar dan mendapati Agatha yg berdiri dengan pakaian yg sama sebelum allerd meninggalkanya hanya saja ada celemek yg menutup tubuh depanya.

“sudah datang? Bosan aku menunggumu kembali” ujar seseorang berbaju serba hitam, ia memakai masker hitam dan topi hitam juga hanya matanya saja yg kelihatan. Allerd akan mengingat mata itu supaya bisa membalas dendam.

“kau salah satu dari mereka bukan?” Tanya allerd sambil melangkah masuk

“jika kau mendekat, aku akan meloloskan peluru ini” ujarnya membuat air mata Agatha kembali mengalir.

“kak al—tolong” pinta Agatha ketakutan.

“pasti, kamu akan baik baik saja” ujar allerd tegas, Agatha tersenyum lemah. Masih dengan mata yg memerah karena terlalu lama menangis.

senior high school 3 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang