cekrek..
axel masuk ke kamar allerd tanpa mengetuk seperti biasanya namun ia menutupnya kembali karena di dalam allerd dan agatha sedang berciuman. ciuman mereka terlepas karena suara pintu terbuka itu,
allerd menoleh dan pintu kembali tertutup. sedangkan agatha langsung menunduk malu.
"selalu deh" gumam allerd
"kenapa kak?" tanya agatha tak mengerti dengan maksut allerd
"selalu ganggu quality time kita"
agatha terkekeh, suara allerd yg terdengar manja membuat agatha suka karena allerd seperti anak kecil.
“kalau manja gini, kakak udah kayak anak kecil.” Ujar Agatha denagn tertawa.
“dan lucu seperti anak anjing juga tampan kayak actor korea.” Imbuh allerd membuat Agatha semakin tertawa terbahak bahak.
“narsis.” Agatha masih tertawa membuat Allerd suka.
“aku akan membuatmu selalu tersenyum. Aku janji.” Batin allerd,
“baiklah, sekarang kita mau ngapain?” tanya allerd
“keluar, jalan jalan?” saran Agatha
“ke mall?” tanya allerd
“enggak, yang lain coba.”
“pantai?” tanya allerd lagi
“aku tidak mau, yang lain kak”
“keluar negeri? Bulan madu?”
Agatha menatap horror ke arah allerd, “kita belum menikah tuan allerd maximilliano.” Ujar Agatha formal.
“hanya bercanda nona Agatha harold.” Balas allerd datar, mereka saling menatap dan beberapa kemudian mereka tertawa.
“ayo beli camilan aku akan disini sampai nanti malam.” ajak agatha pada allerd.
“baiklah, ayo”
Mereka berdua pun pergi ke minimarket terdekat dengan naik motor, sesampai di depan minimarket allerd merapikan rambut Agatha Karena Agatha tak memakai helm.
“sejak kapan kak al punya motor?”
“aku udah punya dari dulu, Cuma jarang ke pake. Dipake kalo kepepet aja.”
“the power of kepepet rupanya” Agatha tertawa lalu menarik allerd masuk ke minimarket. Dan allerd mengikut dibelakang Agatha saja tanpa berniat membeli sesuatu.
“tha, kamu yakin beli sebanyak ini?” tanya allerd karena ia membawa 2 keranjang.
“udah cukup”
“kebanyakan tha, boros banget kamu.”
“bukan untuk aku aja, buat kakak, axel, sama rafli. Mereka kan kerja sampe malem, pasti laper jadi tadi aku beli mie instan banyak.”
“yaudah terserah kamu.” Mereka berdua pun ke kasir. Saat Agatha akan membayar semua belanjaan allerd melarangnya dan membiarkan dirinya yg membayar. Setelah itu mereka pulang.
.
.
.
.
Keesokanya, allerd mengantar Agatha ke sekolah menggunakan mobilnya.
“kak, ini kado untuk kakak. Maaf telat ngasihnya.” Allerd menyerahkan sebuah kotak kecil untuk allerd.
“makasi ya tha.” Allerd tersenyum menerimanya.
“harganya gk mahal kak, maaf kalo kualitasnya juga biasa. Soalnya uangku abis buat beli make up.” Agatha terkekeh malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...