“kak ini berlebihan, kakak nyakitin hati marcel. Dia adik kakak loh.”
Karena sudah sampai di rumah allerd Agatha baru berani berbicara karena dari di mobil tadi allerd melarang Agatha untuk berbicara karena takut allerd tidak focus mengemudi.
“lebih sakit hati aku tha, dan juga marcel bukan adik kandung aku.” Ujar allerd marah.
“iya aku ngerti kakak, tapi aku juga ngerti posisinya marcel sekarang. Dia gk mau kakak kesayanganya bersama wanita yg pernah menyakitinya.”
“jangan mengingatkan aku pada masa itu tha.”
“tapi kak,--“
“diam agatha. Aku memperjuangkan kamu dan kamu gk mau aku perjuangin? Aku belain kamu tha.”
“iya makasih udah belain aku, tapi aku gk mau kalian berdua bertengkar gara gara aku.”
“cukup!” bentak allerd, “kamu pulang sekarang, aku mau nenangin diri aku sendiri.” Usir allerd pada Agatha.
Agatha menggeleng, “aku gk bakal pulang, aku mau temenin kakak disini.”
Agatha mendekati allerd dan memegang tangan allerd.
“aku bisa aja berbuat hal diluar kendali aku tha, biarin aku sendiri dulu.” Ujar allerdAgatha menggeleng lagi, “biarkan aku jadi sandaran kakak untuk saat ini.”
Lalu allerd menarik Agatha untuk duduk dipangkuanya sehingga allerd bisa menyandarkan kepalanya pada dada Agatha.
“dulu marcel pengen banget aku bahagia, sekarang aku udah bahagia tapi marcel makin marah. Aku harus gimana tha?”
“aku bisa pergi kak.” ujar Agatha pelan
.
“gk bisa.” Allerd menatap Agatha dengan mata teduhnya, “kamu milikku dan selamanya akan seperti itu. Aku gk akan ngelepasin kamu tha.”“terima kasih kak al, terima kasih. Kakak tulus banget sama aku, aku sangat berterima kasih.” Agatha mencium kening allerd membuat senyum allerd terbit.
“karena aku gk bisa ngelepasin sesuatu yang aku pilih pertama kali.” Bisik allerd membuat Agatha bingung.
“tunggu, apakah aku barang?” tanya Agatha datar.
“bukan Agatha, kamu cewek pertama yang aku cintai sebagai wanita lain, bukan sebagai adik atau apa.”
“berarti dulu pernah cinta sama marcel?”
“pernah.” Jawaban allerd membuat Agatha melotot kaget, sister complex kah?
“tapi aku sadar posisi ku, aku gk bisa ngelanjutin perasaan ku karena aku gk mau berkhianat pada keluarga ini.”
“tapi kak, kata kata kakak tadi seolah kakak mutus hubungan persaudaraan kakak sama marcel. Kalau marcel mengadu sama papanya gimana?”
“aku bisa jelasin semuanya ke papa.” Allerd menghela nafasnya, “entah papa akan memihakku atau anak gadisnya.”
Agatha mengelus kepala allerd karena tidak tau harus bilang apa lagi. Masalah keluarga ini terlalu rumit menurutnya, karena Agatha tidak pernah menghadapi masalah seperti ini. Agatha dan geva adalah saudara kandung, sedangkan allerd dan marcel tidak. Mereka tidak lahir dari Rahim yang sama, jadi dirinya tidak bisa memberi kata kata yang cukup membuat allerd tenang.
Selama ini, Agatha terlalu bermain main hingga ia belum belajar menjadi dewasa. Karena yang ia pikirkan hanya menghabiskan masa mudanya dengan bersenang senang dengan orang tua, dan teman teman. Jika ada masalah keluarga, geva akan melindunginya dan menyuruhnya untuk tidak memikirkanya jadi Agatha tidak pernah memikirkanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...