Tok tok tok
Allerd mengetuk pintu kamar acha, tak lama kemudian pintu itu dibuka oleh rafli. Tapi rafli melewatinya dengan diam seperti tidak ada alllerd disana .
“raf, kita harus bicara.” Ujar allerd menghentikan langkah rafli. Tak ada pilihan lain selain menurut pada allerd, ia mengangguk.
Allerd masuk ke dalam kamar acha membuat acha segera berdiri karena kedatangan allerd.
“gue mau bicara sama kalian berdua.” Ujar allerd, rafli berdiri di depanya bersama acha.“gue minta maaf Karena udah ikut campur urusan kalian dan buat suasana hari ini jadi gk enak.” Ujar allerd tegas, dan ia tulus untuk minta maaf. “gue juga minta maaf atas nama Agatha karena udah nanya-nanya tadi. Gue harap kalian mau maafin gue sama Agatha, kalian bisa marah sa—“
“bos, “ potong rafli, “gue gk papa.”
“udahlah, gk papa kak.” Ujar acha
“gue bilang kayak tadi karena gue rasa rafli udah ungkapin perasaanya ke lo dan lo belum kasih keputusan yg jelas makanya dia gk fokus kerja, bukanya gue nuntut rafli buat perfeksionis. Tapi gue gk mau orang yg gue anggep keluarga jadi kepikiran dan tertekan terus.” Allerd menatap rafli dana cha bergantian.
“gue ngerti posisi lo cha yg gk mau ngerusak hubungan persaudaraan kalian dan gue juga ngerti posisi rafli yg suka sama adiknya.”
“karena lo juga ngerasain ini dulu ke marcel, iya kan?” potong rafli,
Allerd mengangguk, “Gue tau, semua ini sulit dan gue makin memperparah hubungan kalian, jadi gue minta maaf.”
“udah kak jangan minta maaf terus.” Ujar acha, “aku gk enak nih.”
“gue salah jadi gue harus minta maaf.” Ujar allerd, “gue kayak gini karena kalian berdua udah gue anggep keluarga sendiri, axel dan sachi juga.”
“trima kasih bos.” Rafli tersenyum, allerd menepuk pundak rafli seraya mengangguk.
“jadi keputusan lo gimana cha?” tanya allerd dengan menatap acha.
Acha menunduk, “gue nganggep kak rafli sebagai kakak gk lebih.”
“kalian saudara tiri, cinta kalian itu wajar.” Ujar allerd bermaksut membela cinta rafli.
“enggak kak, kalo orang pacaran bisa putus. kalo hubungan saudara gk akan pernah putus sampai kapanpun. Gue gk bisa jauh-jauh dari kak raf.”
Allerd tersenyum, “keputusan yg bagus,” allerd memeluk acha untuk berbisik pada acha.
“gue tau lo punya perasaan ke rafli tapi gue gk bakal bilang ke rafli.” Bisiknya lalu allerd melepas pelukanya dan melihat ekspresi cemburu dari rafli.
“sorry raf, gue gk akan ngerebut acha kok.” Allerd terkekeh, “1000% gue milik Agatha.”
Acha menggelengkan kepalanya mendengar ucapan allerd, “aneh” gumamnya
“kalo gitu selanjutnya gue gk akan ikut campur dan gue harap kita masih bisa happy-happy disini.”
Rafli mengangguk,“oh ya raf, jangan biarin axel keluar dari kamar malam ini. Gue gk mau sachi dan axel ena-ena disini.” Ujar allerd lalu keluar dari kamar acha.
Saat allerd sudah keluar Agatha menatapnya penuh harap.
“gimana?” tanya agatha“kakak udah minta maaf,” allerd tersenyum
“sekarang waktunya aku yg minta maaf.” Agatha akan masuk ke kamar acha tapi ditahan allerd, “biarin mereka berdua tha.”
“yaudah besok aja kalo gitu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Ficção AdolescenteAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...