“abang gk diapa apain kan sama polisinya?” Tanya marcel, allerd menggeleng.
“putusin agatha bang, dia keterlaluan banget tau gk. Jangan dianggep pacar lagi dia.”
“gk akan dek, polisi tadi udah jelasin ternyata aku emang udah salah paham.”
“salah paham kenapa?”
Allerd pun menjelaskan apa yg di ucapkan polisi tadi.
“jadi siapa yg buat agatah ketakutan?” Tanya marcel. “john atau Andrew?”
“yg buat PTSD abang kambuh kemarin itu?” tanya marcel lagi karena allerd tidak menjawab pertanyaan nya sebelumnya.
“iya, tapi belum yakin juga.”
“bos.” Rafli dan axel datang, “anda bisa bebas besok.” Bisik rafli, allerd mengangguk.
“bagus, aku ingin bertemu Agatha secepatnya.”
“bang.” Ujar marcel kesal, “putusin aja dia, udah tau abang sakit malah dijeblosin ke penjara. Pacar macam apa itu.”
“dek, aku kan udah bilang kalau aku Cuma salah paham.” Ujar allerd tenang
“belain aja trus.” Ujar marcel kesal.
“rafli.” Panggil allerd, rafli mendekat karena allerd mengkode nya untuk mendekat. Allerd pun berbisik pada rafli membuat marcel dan axel kepo.
“baik bos.” Ujar rafli saat allerd selesai berbisik.
“apa?” Tanya axel.
“ntar aku jelasin.” Ujar axel.
“kalau begitu kami pamit.” Ujar rafli. Allerd mengangguk.
“bang kami pulang dulu, jaga diri ya bang.” pamit marcel.
allerd tersenyum, “pasti dek.”
.
.
.
.Keesokanya, allerd keluar dari penjara dan langsung kembali ke rumah sakit untuk mengecek luka jahitanya. Ia ditemani marcel dan axel, rafli tidak ikut karena ia harus membersihkan rumah. Dan dikoridor mereka bertemu Agatha dan aishi.
“kak allerd, kakak gk papa?” Tanya aishi pada allerd.
“gk papa kok.” Jawab allerd datar.
“syukur deh, aku khawatir tau pas marcel telfon kalo jahitan kakak kebuka lagi.”
“maaf udah bikin kamu khawatir.” Allerd tersenyum pada aishi.
“tapi pacarnya gk khawatir sama sekali.” Cibir marcel, Agatha hanya menunduk.
“tha kita perlu bicara.” Ujar allerd. Membuat marcel menatap kesal pada allerd.
“kita putus kak.” Ujar Agatha lalu menarik aishi untuk melewati allerd.
Allerd menarik tangan Agatha namun dengan cepat dihempaskan oleh Agatha.
“agatha.. aku gk mau putus.” ujar allerd.
“kakak udah kelewatan, kakak membahayakan sahabat aku karena masalah sepele. Aku gk mau berhubungan lagi sama kakak. JADI KITA PUTUS!” teriak agatah membuat allerd hancur, Agatha melanjutkan langkahnya lagi tanpa menoleh pada allerd.
Pyar..
Allerd segera menonjok jendela kaca hingga pecah untuk melampiaskan amarahnya.
“bang al cukup.” Marcel menahan tangan allerd saat allerd akan menonjok lagi. Axel segera membawa allerd untuk masuk ke sebuah ruangan dokter agar lukanya ditanganya cepat diobati.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Fiksi RemajaAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...