chap 27

99 5 1
                                    

“agatha!!!!!!” teriak aishi saat ia melihat Agatha memasuki kelas, aishi berlari memeluk Agatha membuat Agatha kaget tapi mereka berdua langsung tertawa.

“gue kangen banget tau gk sama lo.” Ujar aishi setelah melepas pelukanya, Agatha tersenyum.

“kak al apa kabar?” Tanya Aishi pada allerd membuat Agatha menatap aishi tajam. Sedangkan allerd tersenyum kecil menandakan jika ia baik baik saja.

“Agatha?” Tanya fon, Agatha tersenyum.

“kangen!!!!!” teriak fon alay karena tertular kealay an aishi. Fon akan memeluk Agatha namun allerd sigap berdiri di depan Agatha dengan menatap fon tajam,

“wow..” anak anak yg dikelas bersorak bersamaan. Melihat allerd yg melindungi Agatha dengan gentle nya dari pelukan fon.

Fon menggaruk tengkuknya dengan cengengesan.

Allerd melangkah mendekati fond an menunduk, ia berbisik, “jangan macam macam denganku. Atau kau akan celaka.”

Fon berkedip kedip, ia menelan salivanya pelan pelan karena takut. “maaf pak allerd”

Allerd berbalik lalu memeluk Agatha, ia berbisik pada Agatha juga. “jangan biarkan dia menyentuhmu sayang.”

Agatha tersenyum karena dipanggil sayang oleh allerd, ia mengangguk. Allerd pun melepas pelukan Agatha dan tersenyum cukup manis membuat agatha ikut tersenyum.

“aku pulang dulu.” Pamit allerd, Agatha mengangguk.

“hati hati di jalan, kabari aku kalau udah sampai.”

“iya sayang.”

Agatha menutup mukanya untuk menutup mukanya yg memerah, allerd pun keluar dari kelas membuat fon lega. Ia menghembuskan kasar membuat aishi tertawa.

“diapain lo sama kak allerd?” Tanya aishi di tengah tawanya. Fon hanya diam, ia kembali ke bangkunya dengan geleng geleng kepala.

“salah sendiri fon, udah tau ada abang gue masih aja mau peluk Agatha.” Ujar marcel saat fon duduk di bangkunya Fon hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. Melihat ekspresi fon marcel dan aishi hanya ketawa ketawa lalu kembali ke kelasnya

.
.
.
.

“tha, besok kerja kelompok ya? Tugas seni budaya.” Ajak nando yg memang satu kelompok seni budaya dengan Agatha. Agatha mengangguk.

“ngerjainya di rumah fon.” Ujar nando lagi, Agatha mengangguk.

“ngangguk ngangguk mulu lo, ngerti kagak?” Tanya nando kesal karena Agatha hanya membalas ucapanya dengan anggukan.

“iya ngerti pak ketua kelompok” jawab Agatha greget, nando mengangguk lalu pergi.

.
.
.
.

Keesokanya Agatha, fon, dan nando mengerjakan tugas seni budaya yaitu melukis. Sesuai janji kemarin, mereka mengerjakanya di halaman belakang. Karena mereka bertiga tidak pandai melukis mereka pun memilih contoh gambar yg mudah, seperti kelinci yg sedang di rerumputan. Agatha bagian mewarnai rerumputanya dan ia mewarnai lebih dulu, sedangkan fon dan nando bagian kelinci nya . karena Agatha gabut, ia pun merekam fon dan nando yg melukis, ia juga membantu jika fon kesulitan mewarnai.

Allerd selesai dengan pekerjaanya, ia membuka ponselnya dan muncul notif instagram. Itu adalah notif dari akun instagram Agatha yg baru saja mengunggah sebuah video dalam insta story nya. Allerd pun membukanya, ia melihat insta story Agatha dan kesal seketika, karena ada fon disana.

“niat mancing gue ya lo?” desis allerd, ia segera keluar dari aplikasi instagram dan menelfon Agatha.

“halo”

senior high school 3 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang