“iya pa, tumben nelfon? Perusahaan ada yg bermasalah ya?” tanya allerd setelah panggilan tersambung.
“apa yg kamu perbuat pada marcel?”
Allerd telah menduga jika marcel akan mengadu pada papanya dan ia siap dimarahi oleh papanya.“kenapa diam saja? Jelaskan allerd!” bentak papanya, membuat allerd berjingkat karena papanya jarang membentaknya.
“allerd hanya bertanya kenapa marcel tidak suka jika allerd balikan sama Agatha tapi marcel marah, allerd jadi—“
“papa tidak bertanya itu, yg papa maksut adalah kenapa kamu memutus persaudaraan dengan marcel? Sebelumnya dia sudah tau jika kalian bukan saudara kandung dan sekarang kamu memutus hubungan persaudaraan kalian? Kenapa kamu melakukan itu allerd?”
“maaf pa, saat itu allerd tersulut emosi karena marcel mengataiku.”
“seharusnya kamu bisa mengontrol emosi kamu, dia adik kamu lerd dan kamu memutus hubungan persaudaaraan karena masalah sepele? papa tidak percaya kamu seperti ini lerd.”
“allerd gk memutus hubungan persaudaraan pa, allerd ha—“
“memanggilnya nona maximilliano, bukankah itu panggilan untuk orang yg tidak saling mengenal? Berarti kamu sudah tidak menganggapnya adik.”
Allerd diam, ia bingung harus bagaimana. Disatu sisi ia marah pada marcel karena mengadu pada papanya tapi disatu sisi ia juga merasa bersalah karena berbicara seperti itu pada marcel.
“allerd, minta maaflah pada marcel. Jangan mencoba menghianati keluarga ini.”
Tut..
Papa allerd segera memutus sambungan telfon, membuat allerd kesal.
Pyar..
Allerd melempar gelas yg ditanganya ke tembok, lalu ia pergi ke kamarnya. Untung saja Agatha sudah pulang sehingga pembicaraan dengan papanya tidak diketahui oleh Agatha.
Jika agatha tau, mungkin Agatha akan meninggalkanya karens Agatha tidak mau merusak persaudaraan allerd dan marcel. Dan allerd tidak mau itu terjadi.
“bagaimanapun, Agatha akan tetap bersamaku.”
.
.
.
.
Keesokanya aishi bergabung dengan Agatha dan fon saat di kantin karena marcel tidak masuk.
“saya gabung juga ya?” devian ikut bergabung ke meja mereka bertiga. Fon mengangguk.
“kenapa disini? Disana kan masih bisa kak.” Ujar aishi pada devian.
“kan saya mau sama istri saya.” Bisik devian membuat aishi blushing sedangkan fon berekspresi muntah dan Agatha menatap kesal pada mereka berdua.
“mohon tidak bermesraan disini, ini dikantin ya bukan tempat kencan.” Ujar Agatha kesal.
“bilang aja iri.” Ujar aishi ngeledek
“kalo gitu gue ke kanan.” Jawab fon lalu menjulurkan lidahnya.
“apa maksutnya?” tanya devian tidak mengerti.
“dasar kudet.” Ujar aishi dan Agatha bersamaan.
“selow dong .” Ujar devian karena dirinya disemprot 2 cewek di depanya.
Agatha segera memakan makananya, begitu juga devian dan aishi sedangkan fon bermain game di ponselnya.
“gimana keadaan marcel?” tanya Agatha pada aishi.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...