“iya, aku akan menolong kakak. Sekarang kakak tenang dulu ya.” Agatha mengelus punggung Allerd agar allerd tenang.
“berhenti menangis! Telinga ku sakit mendengar tangisan mu dari tadi..”
“anak kecil, berhentilah menangis atau kami akan memukulmu..”
“jangan, jangan lakukan itu.” Ujar allerd, “tha, tolong aku..”
“iya, Agatha ada disini. Agatha akan menolong kakak.” Agatha sampai memanggil namanya agar allerd percaya jika dirinya ada disini, bersamanya dan menolongnya keluar dari delusi ini.
“hahahaha… sakit? Penghianatan lebih sakit daripada ini!”
“hahaha…”
“tha, hentikan orang yg tertawa itu.” Pinta allerd dengan menunjuk sesuatu, Agatha melihat sesuai arah tangan allerd namun disini tidak ada yg tertawa, tidak ada orang lain selain dirinya dan allerd.
“kak, itu halusinasi. Sekarang kakak fokus, ayo keluar dari halusinasi itu.” Ajak Agatha, ia melepas pelukan allerd pelan pelan. “kak al, Agatha ada disini! Agatha ada disini!” teriaknya.
“dasar bocah sialan!”
“jangan bergaul denganya, dia anak seorang mafia terkenal. Jika masih bergaul kau akan celaka.”
“tidak! Bertemanlah denganku..” gumam allerd
“hahahahaha… iya film ini lucu..hahahaha..”
“mari bermain denganku..”
“aku ikut..”
“tidak, kau jahat! Kami akan dalam bahaya jika bersama mu!”
“seorang anak, harus menanggung kesalahan orang tuanya. Jadi kau harus mati agar Brandon menderita!”
“kau harus menderita!”
“kau harus!”
“bocah yg malang”
“aku.. tidak bersalah.. aku tidak...” allerd menutup kedua telinganya, delusi itu masih memenuhi otaknya, suaranya semakin banyak. Tidak hanya ada suara penculik itu, tapi ada suara teman temannya yg sedang bercanda waktu masih sekolah dasar.
“kau harus mati!”
“aku akan membunuhmu!”
“papa, tolong.. tolong..”
“kak allerd, Agatha ada disini!”
“tolong..”
“menangislah, dan aku akan menyiksamu lebih sering,… hahahaha..”
“Agatha, hentikan.. hentikan suara itu..” perlahan allerd meluruh ke lantai, air matanya pun ikut turun.
“tidak ada yg tertawa, tidak ada. Kak allerd sadarlah! Buka mata kakak!” bentak Agatha, ia menyentuh tangan allerd namun segera dikibaskan oleh allerd karena allerd mengira itu tangan penjahat itu.
“pa.. tolong..” gumam allerd lagi. Ia memanggil papa kandungnya untuk datang menolongnya, ia kembali ke masa lalu, Dimana dia disiksa oleh penculiknya.
“ini Agatha! Agatha kak!” bentak Agatha, allerd mengulurkan tanganya, ia ingin meraih tangan Agatha.
Agatha segera menerima uluran tangan allerd, “Agatha kak, ini Agatha. Pacar kakak.” Ujar Agatha melembut, allerd perlahan membuka matanya.
“Agatha?” allerd membuka matanya, dan terlihatlah matanya yg memerah.
“iya kak, tidak ada yg tertawa disini. Kita hanya berdua disini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...