chap 41

90 6 0
                                    

“halo”

“iya, kakak udah sampe rumah?”

“udah?”

“ada yg ketinggalan gk?”

Allerd terdiam, berfikir apa yg ia tinggalkan di rumah Agatha. Ia rasa tidak ada. “gk ada, emangnya kenapa?”

“beneran gk ketinggalan sesuatu?” tanya Agatha lagi membuat allerd bingung. Ia sungguh tidak meninggalkan apapun.

“beneran Agatha. Emangnya aku ketinggalan apa?”

“kakak ninggalin jejak.” Agatha pun tertawa membuat allerd menggelengkan kepalanya.

“ada ada aja kamu, kirain apaan.” Allerd ikutan tertawa.

“tapi beneran kakak gk ninggalin sesuatu?”

“Agatha, pacarmu ini belum lupa segalanya.”

“aku takutnya kakak ninggalin hati kakak di waria lampu merah, kan bahaya kak.” Agatha tertawa lagi membuat allerd tertawa lepas.

“kalo iya gimana?”

“aku ambil pisau dapur lalu cincang kakak trus aku kasih makan ke anjing jalanan.”

Allerd duduk di ranjangnya dan mulai melepas jas nya.

“sayangnya pacarmu ini punya banyak cara buat kabur. Jadi rencanamu gagal.”

“kalo gitu aku tembak kakak pake pistolnya kak geva.”

“pengawalku banyak tha, kamu pasti sulit buat nembak aku apalagi kamu gk punya anak buah.” Allerd tertawa mengejek membuat Agatha cemberut. Ia harus mengeluarkan kata kata agar bisa menang dari perdebatan ini.

“aku pake anak buahnya kak geva lah.”

“anak buah aku lebih banyak tha, anak buah kakak kamu mah Cuma setengah dari anak buah aku.”

Agatha kesal, ia menyerah saja lah. Debat dengan allerd tidak ada menangnya. “iya deh, aku kalah.”

“kamu gk akan bisa menang debat sama aku sayank.” Allerd tertawa.

“kakak sih gk mau ngalah sama aku.”

“keenakan dikamu dong kalo aku ngalah.”

“tau ah kesel.”

“jangan kesel gitu, ntar makin jelek. Udah jelek cemberut lagi, hantu ngeliat kamu aja pasti langsung kabur.” Ejek allerd lalu tertawa, Agatha semakin kesal.

“dasar om om bermulut pedas. Mati aja gih.” umpat Agatha kesal, ia segera memutus panggilan. Sedangkan allerd masih tertawa. Dia tidak menyangka bisa mengucapkan kalimat itu.

“daripada ngetawain Agatha yg gk ada putusnya mending gue mandi.” Allerd melepas kemejanya lalu masuk ke kamar mandi.

“pasti dia lagi kesel sekarang.” Allerd tertawa mengingatnya lalu mulai menyalakan shower nya.

.

.

.

.

“iya gue tau gue jelek tapi ya gk usah diperjelas, sakit tau gk?” omel Agatha dengan menatap ponselnya seolah allerd ada disana padahal sambungan telepon sudah ia putus.

“dasar om om. Huh..” Agatha melempar ponselnya kesal ke ranjang tapi sedetik kemudian ia berdiri dan tertawa, “tapi gue tetep cinta. AH KAK AL AI LOP YUUUUUUUU!!!” teriak Agatha sambil loncat-loncat di atas ranjangnya.

senior high school 3 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang