"sayang jangan kayak gini" geva mencoba mendekati marcel namun marcel mendorong geva dan menarik agatha.
"kak gev, tolong aku!" teriak agatha saat ia diseret marcel.
geva segera menarik tangan agatha hingga agatha jatuh, marcel mengeluarkan pisau kecilnya.
"lo tau tha, pisau ini kecil cocok buat gambarin muka lo." ujar marcel sambil memutar pisau di tanganya, agatha segera berdiri dan berlindung di belakang geva.
"sayang jangan lakuin itu" peringat geva, "ntar kamu masuk penjara"
"penjara? gk penting. yg penting balas dendam sayang" ujar marcel santai lalu tersenyum namun senyumnya terlihat menakutkan.
marcel berjalan ke depan, ia ditahan aishi. "cel, dia sempat jadi temen kita lho."
"jangan ikutan atau.." ancam marcel
"ok gue gk ikutan" aishi mengangkat tanganya dan menjauh. ia akan menonton dari jauh.
"lo tau tha, gara gara lo putusin bang al dia pergi ke inggris!" bentak marcel, "dan dia gk mau balik lagi" ujar marcel pelan.
"dia ninggalin gue karena mau lupain lo!" marcel mengacungkan pisau nya ke agatha dan geva.
"sayang, tenang dulu. bicarakan baik baik" saran geva, ia semakin mundur karena takut marcel serius untuk melukai agatha.
"kenapa lo putusin abang gue? lo cinta sama fon? ha?!" bentak marcel lalu menarik agatha dari belakang geva, ia menarik rambut agatha membuat agatha kesakitan.
"lo sakit? lebih sakit abang gue sat!" bentak marcel saat melihat agatha meringis
"cel, sakit cel.." rintih agatha, geva akan mendekat namun diancam dengan pisau oleh marcel.
marcel menyimpan pisau disakunya dan memukuli agatha. geva segera menarik agatha karena tidak tega.
"sayang cukup!" bentak geva, "aku tau kamu marah, tapi jangan sampai membunuh orang juga. kamu bisa kena pasal"
"persetan dengan yg namanya pasal!agatha keterlaluan, dia buat abang gue hampir bunuh diri setiap hari."
"bunuh diri?" tanya geva
"iya, dan itu karena agatha, adik kamu sendiri!"
"sayang tolong maafin adik aku."
"maaf? gk akan!" ujar marcel lalu keluar dari rumah geva.
"dek, kamu gk papa?" tanya geva, agatha menangis ketakutan yg langsung dipeluk geva.
.
.
.
."long time no see" sapa allerd pada zrich, zrich yg dibungkam mulutnya, diikat tangan dan kakinya dikursi menatap allerd.
allerd duduk disebuah kursi yg sudah disiapkan oleh axel, ia duduk dan menatap zrich yg sudah tertangkap. dibelakangnya ada axel dan rafli, allerd menepuk tanganya sekali, seorang anak buah allerd muncul membawakan nya wine. allerd meminumnya dan mengembalikan gelasnya.
"ekhem, buka plasternya" perintah allerd, anak buah allerd pun membukanya.
"lepaskan aku allerd!" teriak zrich.
allerd mengorek telinganya, "berisik sekali kau" ujar allerd santai.
"ok, to the point. kenapa kau ingin mengambil agatha kembali? dia milikku dan selamanya akan seperti itu. kau sudah menyia nyiakan dia dihari pertunangan hari itu."
"aku menyesal, aku ingin agatha kembali."
allerd bangun dari posisinya dan mendekati zrich, "sudah ku katakan berapa kali kalau agatha milikku!" bentak allerd.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Ficção AdolescenteAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...