Pukul 10 malam, agatha dan allerd sampai di tempat tujuan. mereka berdua tidak sendirian, ada axel dan rafli dibelakang mereka. Sekarang Agatha dan allerd sudah ada di dalam kapal pesiar, Agatha terkejut karena acaranya bukan pesta biasa namun pesta penjualan senjata dan narkoba.
“biasa aja ekspresinya, aku tahu kamu kaget. Tapi gk sampai buka mulut gitu.” Ujar allerd, Agatha memang menganga karena saking kagetnya. Tapi setelah mendengar ucapan allerd ia menutup mulutnya.
“kakak tadi bilang ini acara pesta, kenapa jadi gini?”
“ini memang pesta, pesta penjualan senjata. Banyak diskon juga.”
“kalo diskon harga nya berapa?”
“dari harga 200 juta hingga milyaran.”
“ha? Dan kakak mau beli?” Tanya Agatha kaget, allerd mengangguk polos.
“kakak tuh sekaya apa sih? Beli senjata sampai milyaran gitu.” tanya agatha pelan.
“kalo senjata 200 ribu an itu mainan tha, jangan bego deh.”
“aku gk bego.” Bantah Agatha kesal, “hanya tidak tahu saja.”
“terserah kamu, oh ya kamu jangan jauh jauh dari aku ya. Tetap pegang lengan aku, jangan sampai hilang.” Ujar allerd dengan berbisik, “karena disini penuh dengan bos bos mafia, termasuk musuh aku.”
“jadi merinding” gumam Agatha
“tahan jika PTSD aku kambuh ya”
Agatha mengangguk dengan tersenyum, allerd pun membalasnya dengan senyum juga lalu mereka mulai melihat lihat senjata. Agatha yg tidak tahu bertanya pada allerd dari nama, kegunaan hingga harga, allerd pun siap menjelaskan dengan singkat namun mudah di mengerti.
“ingin membeli sesuatu?” mendengar pertanyaan itu, allerd berhenti menjelaskan dan menatap orang itu. Dia adalah seorang pemasok senjata terbesar di amerika, mike caliston.
“hanya melihat.”
“ada yg harus ku tanyakan padamu lerd, bisa kita berbicara?”
“bisa.” Allerd pun mengikuti mike untuk berbicara di ruang privat. Dan allerd tetap membawa Agatha bersamanya.
“silahkan duduk.” Mike mempersilahkan Agatha dan allerd duduk, allerd melepas kancing jas nya lalu duduk dan Agatha duduk disamping allerd.
“mereka sudah sampai dan sepertinya menunggu kedatanganmu.” Ujar mike
“aku sudah menduga.”
“aku harap kalian tidak membuat keributan.”
“aku tidak akan memulai, tapi bisa saja pria tua itu yg memulainya.”
“sepertinya mereka akan membuat keributan, mereka membawa anak buah banyak dan tadi sudah membeli beberapa kotak peluru.”
“niat sekali mereka membunuhku disini.”
“sangat” mike terkekeh, ia menghembuskan nafasny kasar. “kalian berdua jika bertemu memang selalu membuat keributan. Aku yg melihatnya sangat bosan, apa kalian tidak bosan bertengkar terus? Kenapa tidak damai seperti saat orang tua mu masih hidup?”
Agatha kaget, “maksutnya orang tua kak al udah meninggal? Tapi kan orang tua marcel masih lengkap? Apa kak al bukan—ah tidak tidak. Mungkin itu hanya pemikiran burukku saja.” batin Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Fiksi RemajaAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...