sudah 24 jam marcel belum ditemukan jadi allerd langsung turun tangan saat menemukan lokasi terakhir marcel. allerd pergi dari pagi dan ia mengatakan pada agatha kalau ia akan pulang sebelum makan malam. sekarang pukul 5 sore, agatha kembali dari resto dekat rumahnya dengan membawa 4 kantong plastik makanan. selama disini ia tidak memasak karena allerd melarangnya, ia tau masakan agatha yg tidak enak takutnya nanti malah terbuang sia sia dan waktu pencarian terkurangi untuk waktu makan anak buahnya. allerd tidak mau waktunya terbuang hanya untuk menunggu anak buahnya menyelesaikan makaanya, waktu adalah uang itu prinsipnya.
baru saja ia membuka pintu rumahnya, ia melongo kaget. rumahnya berantakan. ia menaruh 4 kantong plastik makananya di meja ruang tamu lalu berlari ke kamarnya dan mendapati foto allerd sudah di tandai X dengan darah.
agatha segera menelfon axel, tapi tak ada jawaban. ia beralih menelfon rafli tapi tidak dijawab juga. ia frustasi, dan mulai menangis.
"mau nya apa sih? mommy and daddy, marcel, sekarang kak allerd, kenapa ngambil orang orang yg gue sayangi?" gumam agatha.
"kak al, kita sudah membicarakan pernikahan kita dan sekarang.. hiks.. terancam gagal.. hiks.."
agatha terduduk di lantai karena kaki nya lemas, ia masih menangis. ia tidak tahu harus berbuat apa.
setelah puas menangis, agatha mulai memikirkan ide untuk mencari keberadaan allerd.
"gue gk harus nangis, keberadaan kak al lebih penting dari tangisan ini." ujarnya.brak..
agatha mendengar suara pintu terbuka, ia segera keluar dari kamar dan turun. axel dan rafli datang menghampirinya.
"agatha kami tidak bisa menemukan keberadaan bos." ujar axel
"kalian tidak menemukan lokasi terakhirnya?" tanya agatha berusaha tegar dan tidak menangis.
"kami menemukan, tapi disana tidak ada bos. hanya ada ponselnya yg sudah rusak, jadi kita tidak bisa melacaknya lagi."
"apa disana kalian tidak menemukan bukti? untuk mengira ngira keadaan kak al yg masih hidup atau sudah meninggal."
"agatha, kenapa lo bicara seolah olah bos udah meninggal?" tanya axel kesal hingga ia lupa kesopananya
"gue gk bicara kek gitu xel, gue cuma nanya."
"ya tapi lo seolah doain bos meninggal." ujar axel tak suka.
"gue gk mungkin kek gitu xel. kak al pacar gue, kita berdua udah punya rencana menikah nanti. gk mungkin gue doain pacar gue sendiri meninggal. lo jangan gila deh." agatha ikutan kesal, karena pemikiran axel yg konyol. tidak mungkin dia ingin allerd meninggal. bodoh sekali dia, umpat agatha dalam batinya.
"sebaiknya kalian berdua tenang." ujar rafli, "sekarang apa rencananya?"
"lacak lokasi terakhirnya, kalau gk salah kak al pernah bilang jam tanganya itu ada GPS nya. kalian bisa lacak dari sana." ujar agatha seperti rencana yg ia pikirkan sebelumnya, ia meniru di film action yg pernah ia tonton. "dan ponselnya, lihat apa ada pesan ancaman. karena hp kak al biasanya tersambung ke komputer."
"baik nona bos." ujar rafli,
"kalau udah ketemu, kita intai kegiatan mereka. saat para penjaga mulai berganti jam jaga kita gunakan waktu itu untuk menyusup masuk. biasanya jam pergantianya sangat singkat, jadi gunakan waktu sebaik baiknya. saat didalam, kalian harus menyamar menjadi anggota mereka agar tidak ketahuan. lalu laporkan kegiatan mereka padaku."
"jika gagal, apa rencana B nya?" tanya rafli,
"kau menikah denganku."
mendengar suara itu agatha, axel dan rafli menoleh. chiko masuk sendiri tanpa anak buahnya. tapi agatha kaget saat axel dan rafli memanggilnya bos. berarti?
"lo berdua ngehianati kak al?" tanya agatha tak percaya.
"anggap seperti itu" ujar chiko lalu menarik agatha untuk duduk di soofa bersamanya.
"bukanya lancang sayank, aku hanya tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian. dan kuakui rencanamu cukup bagus. ah, calon istriku pintar sekali." puji chiko dengan mengacak rambut agatha.
"calon istri pantatmu!" umpat agatha, ia berdiri tapi ditarik lagi oleh chiko untuk duduk bersamanya dan chiko merangkul agatha sekaligus mencengkram pundaknya agar agatha tidak memberontak pergi.
"ah jangan begitu sayank, oh ya aku belum memberitahumu kalau pesan terakhir allerd adalah ia ingin aku menjagamu. itu berarti aku harus menikahimu"
agatha menoleh ke chiko, apa ia tidak salah dengar, "kak al meninggal?"
"bahasa itu terlalu kasar nona."
"bedebah, kau membunuh pacarku." agatha memberontak namun cengkraman di pundaknya sangat kuat membuat ia meringis. kini ia menyesal tidak mendalami ilmu bela diri, jika iya mungkin ia sudah bisa lepas dari bedebah ini dan membunuhnya.
"lebih tepatnya mantanmu, karena dia sudah meninggal dan sekarang kau calon istriku." chiko tersenyum membuat agatha muak.
"keluar sekarang, aku tidak akan menikah denganmu!" usir agatha
chiko berdiri, ia megecup kening agatha. "baiklah, aku pergi. tapi aku akan segera menjemputmu untuk menikah denganku"
"menikah pantatmu!" bentak agatha lalu menghapus bekas kecupan di keningnya.
chiko berjalan keluar diikuti rafli dan axel, agatha yg diliputi rasa amarah karena penghianatan axel dan rafli pada allerd ia pun mengeluarkan 2 pisau lipat dari balik punggungnya lalu melemparkanya mengenai punggung axel dan rafli. mereka berdua tersungkur membuat chiko menoleh. saat ia melihat anak buahnya dilukai didepan matanya, ia marah. ia pun menarik agatha ikut berssamanya.
"kau harus membayar atas perbuatanmu!" ujarnya marah,
tapi agatha memandangnya santai, "baiklah bunuh aku kalau begitu."
"daripada membunuhmu lebih baik aku membuatmu menjadi boneka ku seumur hidup mu."
blam..
pintu mobil ditutup dengan keras. yg langsung membawa agatha ke kediaman chiko.
.
.
.
.chiko membawa agatha masuk ke dalam sebuah kamar yg sudah dipenuhi oleh beberapa gaun pengantin, high heels dan beberapa penata rias.
"kau akan menikah denganku malam ini juga. hitung mundur saja sampai kau menjadi bonekaku." ujar chiko lalu keluar dari kamar dan menguncinya dari luar
"baiklah nona, kami akan meriasmu." ujar salah seorang penata rias.
agatha menatap ke perias tersebut dan memohon, "bisakah kalian membunuhku? aku benar benar tidak ingin menikah denganya. dia sudah membunuh pacarku dan aku sungguh membencinya. sangat membencinya. tolong, bunuh aku sekarang juga."
"maaf, kami tidak bisa melakukanya."
agatha menatap ke seluruh sisi ruangan, tidak ada benda tajam disini. sepertinya memang sudah direncakan jadi ia tidak bisa bunuh diri. agatha menghela nafas. pasrah, tak ada pilihan lain selain menurut dan menghitung mundur waktu sampai dia menjadi boneka seumur hidup nya.
setelah di make up agatha memilih gaun pengantin.
"selesai nona."
agatha masih diam mengingat ucapanya nya dengan allerd sebelumnya.
tok tok tok..
agatha menoleh, seorang laki laki masuk.
"pernikahan akan diadakan sebentar lagi, tapi sebelum itu bos besar ingin menemui anda."agatha menurut, ia pun mengikuti langkah pria itu hingga sampai di depan pintu kamar sebelah.
tok tok tok
laki laki itu mengetuk pintu, "nona agatha sudah disini bos" ujar nya, lalu ia menatap agatha.
"anda bisa masuk nona"
agatha pun membuka pintu kamar itu dan ia melongo karena saking kagetnya.
tbc
kalo ada typo tolong maafkan author
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...