chap 47

67 4 0
                                    


"biarin aku ikut?"

allerd menggeleng, tanganya terulur menyentuh pipi agatha. "bahaya sayank, aku gk mau kamu kenapa napa."

"aku ingin membantu juga kak, mereka kedua orang tua aku."

"tapi niat bang al bener tha," sahut aishi, "yg ada lo diculik juga. malah makin berabe jadinya."

agatha menatap aishi marah, "gue itu pengen bantuin shi, lo gk ngerti banget sih."

"gue ngerti tha" jawab aishi kalem, " tapi dengan pengetahuan lo yg minim itu bakal jadi celah bagi musuh."

"tapi gue--" agatha tidak bisa berkata apa apa lagi. karena betul juga ucapan aishi, ia masih sekolah sedangkan masalah ini pasti berhubungan dengan dunia gelap geva yg agatha belum mengerti sama sekali.

ia kembali menatap allerd, mencoba memohon pada kekasihnya. "kak, aku ikut ya?"

"enggak sayank" allerd tersenyum, "aku gk mau kamu terluka di depan mata aku lagi. aku yakin ini masalah serius yg kamu gk ngerti. kamu mau bikin aku khawatir kalo kamu diculik juga?"

agatha mengalihkan pandanganya untuk menghapus air matanya.

tiba tiba marcel menyentuh kedua pundaknya, tapi agatha tidak menatap marcel.
"agatha, kita masih sekolah. terjun ke masyarakat aja belom gimana mau ngerti urusan mereka? kalo kita ikut campur yg ada kita cuma nambah masalah."

allerd berjongkok di depan agatha, "aku ngerti kamu ingin jadi anak berbakti yg menolong orang tua saat orang tua kamu dalam kesulitan, tapi dalam beberapa konteks saja. jadi untuk konteks masalah ini, aku mau kamu duduk dengan tenang dan berdoa agar kedua orang tua kamu kembali dengan selamat. kalo kamu mau membantu, bantu dengan doa jangan dengan tenaga karena kamu belum pernah masuk ke dunia 'kami'."

"aku pernah" agatha menatap allerd sendu, "aku pernah dalam bahaya sama kakak."

"aku harap kamu melupakan kejadian itu."

"kakak yg bilang kalo masa lalu tidak boleh dilupakan karena itu bayangan kita dan  juga guru kita agar kita bisa belajar dari masalah itu."

"agatha sayank, pacar aku yg paling imut, paling manis, dan paling cantik." hibur allerd, "memang yg kamu ucapkan itu benar tapi setiap masalah itu beda cara menyelesaikanya sayank. gk hanya asal menembak dan memukul musuh tapi kita butuh taktik."

"udah dipanggil sayank tuh dipuji puji lagi, masa masih gk mau nurut." celetuk fon membuat agatha melepar sendoknya ke fon. dan tepat mengenai muka fon karena ia tak sempat menghindar.

"sialan lu." umpat fon kesal.

"aku bisa bantu dengan membuat rencana."

allerd terkekeh, "nilai matematika kamu aja jelek, gimana mau bantu?"

agatha kesal, ia pun memukul allerd tapi malah membuat allerd tertawa.

"membuat rencana itu lebih sulit dari matematika sayank, kita harus mengetahui jarak dan kecepatan dalam bertarung, dan ketepatan dalam menyerang. kita juga harus pintar berbicara agar kita menang dalam negosiasi. kadang kita butuh racun juga. 3 mata pelajaran itu harus kamu kuasai tha.

sedangkan sekarang, kamu masih bersenang senang dalam duniamu, bermain main dan berpacaran. hal itu  yg buat kamu sulit mengerti dunia kita sayank"

"aku kayak gitu juga karena kakak, aku mikirin kakak, khawatirin kakak karena pekerjaan kakak menyangkut nyawa kakak. aku korbanin jam belajar demi kakak, aku lebih belajar tentang PTSD dan BPD. aku gk mau kakak kesepian, aku gk mau ninggalin pasien yg sedang sakit mental. APA ITU SALAH?!" bentak agatha.

senior high school 3 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang