“kak al udah sadar?” tanya Agatha saat melihat allerd membuka matanya, allerd akan merubah posisinya menjadi duduk namun perutnya sakit. Dan Agatha juga menahan agar allerd tidak duduk.
“minum tha.” Pinta allerd, Agatha mengambilkan minum untuk allerd dan allerd segera menghabiskanya.
“trima kasih.”
“abang masih hidupkan?” Tanya marcel yg baru saja masuk ke dalam ruang inap allerd.
“omongan lo cel.” Ujar Agatha kesal, marcel terkekeh. Ia duduk disamping Agatha dan memegang tangan allerd.
“aku takut banget tau gk pas axel bilang kakak ditusuk sama john.” Ujar marcel.
“ini salah aku yg gk mau bicara sama mereka, jadi mereka ngajak aku berkelahi tanpa aku tau kalau ada yg bawa pisau.”
“makanya kemana mana sama axel, biar dia kerja gk main game mulu.” Ujar marcel dengan melirik axel yg terkekeh.
“axel tadi sibuk.”
“belain aja trus si axel” ujar marcel kesal, allerd hanya bisa membalasnya tersenyum.
“aku laper.” Ujar allerd
“ini” axel memberikan bungkusan pada marcel.
“nih tha, suapin bang al. gue sama axel keluar dulu.” Ujar marcel, Agatha mengangguk dan menerima bungkusan itu.
“kak al, buka mulutnya..aaa..”
.
.
.
.“axel, cari CCTV yg jadi bukti perkelahian abang.” Perintah marcel, axel mengangguk.
“dan rafli, cari bukti disekitar. Pisaunya atau saksi mata.” Perintah marcel pada rafli, rafli juga mengangguk.
“laporan ke gue secepatnya.”
“baik nona bos!” balas axel dan rafli bersamaan.
.
.
.
.“kakak beneran udah kenyang?” Tanya Agatha tak yakin karena allerd hanya makan beberapa suapan.
“iya tha.”
“kakak kenapa pas abis ditusuk gk telfon aku atau axel gitu? Luka kakak tadi infeksi karena gk cepat cepat dibawa ke rumah sakit. Sempat kehabisan darah juga, untung aja stok darah kakak disini masih ada. Coba kalo gk ada, mau cari dimana? Darah aku sama marcel beda sama kakak lagi.” cerocos agatha.
“aku Cuma mau jemput kamu aja, aku harus ngelakuin apa yg aku ucapkan bukan? Apalagi sama kamu, aku harus tepatin apa yg aku ucapkan agar kamu selalu percaya sama aku.”
“tapi keadaanya kayak gini kan, aku khawatir tau gk.” Ujar Agatha dengan menghapus air matanya yg jatuh.
“maaf udah buat kamu khawatir sayang.”
Perasaan Agatha jadi campur aduk karena ia merasa sedih tapi juga senang karena allerd memanggilnya sayang.
“permisi. Apa kita mengganggu?”
Agatha dan allerd menoleh ke sumber suara dan allerd menahan nafasnya, john dan Andrew baxter datang menemuinya.
Agatha segera berdiri dan bertanya pada mereka berdua dengan tegas, “kenapa kalian datang lagi?”
“hanya ingin menjenguk pacarmu nona.” Andrew mendekati Agatha dan menggeser Agatha agar dirinya dekat dengan allerd.
“apakah ini yg namanya karma? Kau melukai ku dan sekarang kau terluka?” Tanya Andrew.
“bukan karma, tapi balas dendam.”
Ingatan itu mulai menyerang otak allerd, ia menggenggam seprei rumah sakit dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...