“kak al ngidap BPD?” Tanya Agatha kaget
“karena itu aku butuh dukungan kamu” allerd memeluk Agatha membuat Agatha kaget namun senang.
“jadi ini maksut kak al nyuruh aku buat pahamin tentang BPD?” Tanya Agatha, allerd mengangguk.
“tidak hanya BPD, ada PTSD juga bipolar. Karena ketiga buku itu sebenarnya saling berhubungan. Jadi aku memaksa kamu untuk mengerti semuanya karena aku ingin kamu yg bisa mencegah tindakan ku nanti.”
“tapi aku agak pelupa kak” Agatha ragu namun allerd mengelus rambut Agatha membuat agatha tenang.
“kalau aku bertindak, kamu pasti tau apa yg harus kamu lakukan”
“iya kak”
“aku tadi menunjukkan kalo aku BPD, sadar gk?”
“sadar, makanya aku Tanya tadi”
“syukur deh, kalau emosi aku berubah ubah dan sering marah ke kamu karena hal sepele maafin aku ya. Karena aku juga gk bisa mengendalikan emosi aku sendiri, aku juga gk tau aku tiba tiba marah ke kamu hanya karena kamu gk selesai membaca tadi. Tapi aku hanya ingin kamu mengerti dan aku juga ingin kamu belajar menghargai waktu itu saja kok” jelas allerd
“iya kak, aku mengerti. Namanya juga penderita BPD, pasti sulit mengendalikan emosinya sendiri.”
“oh ya, ingat satu hal.” Allerd melepas pelukan Agatha dan menatap Agatha, “aku paling gk bisa dibantah dan dibentak. Karena aku trauma”
“trauma apa? Kok bisa?”
“dulu aku pernah diculik dan dibentak bentak oleh penculiknya. Itu saat aku masih kecil, jadi sampai sekarang aku paling gk bisa dibentak. Karena jika ada yg membentak, aku pasti inget kejadian saat aku dibentak di caci maki oleh penculiknya”
“oh, jadi karena itu saat aku tanpa sadar membentak kak al kemarin kak al langsung nunduk dan segera di bawa marcel ke kamar”
“iya, karena itu. Aku juga reflek bentak kamu. Tapi sebenarnya aku juga ingin menghentikan suara yg ada di kepala aku”
“kak all mengalami delusi?”
“iya”
“seperti PTSD”
“kok bisa?” Tanya allerd dengan senyum jahilnya, ia juga harus mengetes Agatha tentang PTSD.
“saat orang yg mengidap PTSD bertemu dengan kejadian yg sama dengan kejadian yg membuatnya trauma, dia akan mengalami semacam delusi. Dia akan kembali ke masa yg membuatnya trauma, dia akan mengamuk tak kenal tempat karena yg ada di dalam otaknya hanya ada kejadian itu. Dan dia bisa membuat semua orang yg disekitarnya dalam bahaya.”
“bagus, kamu sudah mengerti tentang PTSD” pujian membuat Agatha semakin bangga akan dirinya.
“jadi kak al juga mengidap PTSD?” Tanya Agatha, allerd mengangguk. Agatha menutup mulutnya tak percaya, dalam sehari ia mendapat kejutan besar dari sang kekasih.
“itu yg buat aku sulit untuk menerima kamu, karena jika delusi itu datang aku bisa saja melempar apapun yg bisa mengenai orang dan akhirnya orang itu terluka. Aku gk mau kamu terluka tha”
“tapi aku cinta sama kak al, dan aku siap menanggung resiko itu”
Allerd tersenyum, “aku percaya kamu, tolong jangan bilang ini ke siapa siapa ya”
Agatha mengangguk dan bibirnya dikecup oleh allerd membuat Agatha mematung. Allerd tersenyum melihat Agatha yg kaget dan tidak berkedip. Sekali lagi, Agatha dibuat sesak nafas plus jantungan karena tindakan allerd.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Fiksi RemajaAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...