“mau nonton film? Mungkin bisa membuat kakak sedikit lupa tentang itu.” Saran Agatha, allerd menggeleng.
“aku laper.”
“mau aku masakin sesuatu?” tawar agatha, namun allerd menggeleng.
“aku mau makan Chinese food.”“yaudah, aku ganti baju dulu.”
“suruh axel aja, kamu disini aja.”
“aku pengen keluar kak” rengek Agatha, allerd tetap menggeleng.
“keluar aja sendiri, aku gk mau.”
Tok tok tok..
“bang al..” marcel mengintip dan melihat Agatha dan allerd menatap ke arahnya.
“aku udah buat makan malam, kalian bisa turun sekarang.” Ujar marcel dengan mengkode turun dengan tanganya
Allerd berdiri dan menghampiri marcel, “masak apa?”
“spaghetti”
“aku mau makan Chinese food.”
“mau aku beliin?”
Mendengar marcel mau membelikanya Allerd mengangguk antusias, “pergi sama axel ya?”
“hmm, aku pergi sekarang.”
“hati hati” allerd mengacak rambut marcel membuat marcel kesal.
Setelah itu allerd keluar dari kamarnya tanpa menoleh pada Agatha membuat Agatha kesal. “gue Cuma pengen kakak ngelupain mimpi itu”
Agatha hanya bisa mendengus kesal.
.
.
.
.“gue rasa, Agatha kesel deh sama gue.” Ujar marcel, kini ia dan axel sedang menunggu pesanan Chinese foodnya.
“kenapa?”
“kan bang al ngacak rambut gue, pas gue liat mukanya dia kayak kesel gitu.” Marcel terkekeh mengingat ekspresi kesal Agatha.
Axel tertawa, “mungkin bu bos cemburu?”
“maybe.” Marcel tertawa.
“lo ngerasa gk sih, kalo keputusan abang tepat buat Agatha jadi pacarnya?” tanya marcel
“awalnya gue ragu nona bos, tapi ya itu keputusan big boss ya mau gimana lagi.”
“sama, gue juga gk yakin. Tapi mungkin bang al udah berfikir beberapa kali buat jadiin Agatha pacarnya.”
Axel mengangguk, “lucu deh kalo liat hubungan mereka, big boss dingin dan keras sedangkan bu bos masih bocah gitu, ceria juga.”
“aneh tapi nyata.”
“hahaha…” mereka tertawa bersama mengingat sifat allerd dan Agatha yg berbeda namun mereka bisa bersatu.
.
.
.
.Agatha melihat allerd kembali ke kamarnya, Agatha duduk di ranjang dengan bersandar di kepala ranjang. Ia menatap allerd yg sedang bertelfon.
“telfon dari siapa?” Tanya Agatha saat melihat allerd berhenti bertelfon.
“dari marcel, Tanya apa kamu mau juga. Aku jawab mau aja, kamu belum makan kan?”
Agatha mengangguk, “nungguin kakak aja, biar makan bersama.”
Allerd mengangguk tanpa ekspresi lalu berjalan ke Agatha, ia duduk disamping Agatha dan menatap Agatha tanpa bicara membuat Agatha gugup. Apalagi sekarang allerd memajukan wajahnya membuat Agatha bingung sekaligus gugup. Apakah allerd akan menciumnya lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...