“kak al itu sikapnya dingin padaku tante, sering sibuk sama pacar kertasnya. Aku nya dianggurin. Dan juga sering keluar bersama axel, aku ditinggal dirumah sendirian. Apalagi kalo marcel kencan aku jadi sendirian. Kan aku takut tante.” Adu Agatha dengan berlagak sedih.
“Agatha.” Allerd menatap kesal kearah Agatha tapi Agatha malah menjulurkan lidahnya.
“kak al juga—“
“berikan ponselnya pada allerd, aku akan memarahinya.” Mama allerd memotong ucapan Agatha. Agatha menahan tawa dan segera memberikan ponselnya pada allerd. Tapi saat allerd akan menjauh dari Agatha , ia ditarik dan membuat ponselnya berada di antara mereka. Karena Agatha ingin mendengar allerd di ceramahi oleh mamanya.
“allerd”
“ya ma”
“kamu itu gimana sih, jangan buat Agatha kesepian. Kasian dia. Jangan pacaran sama komputer dan kertas saja, diputusin Agatha baru tau rasa kamu ya.”
“mama kok sumpahin al gitu?” tanya allerd kesal pada mamanya.
“mama gk sumpahin, mama Cuma ngingetin biar kamu peduli sama Agatha.”
“aku peduli kok, Agatha tuh sengaja jelek in al di depan mama”
“siapa yg negejelekin, itu fakta kok. Kakak aja yg gk sadar diri” ujar Agatha tak terima.
“jangan ngomong yg aneh aneh deh”
“kenapa? Takut aku jujur kebiasaan kakak ke mama kakak?”
“kebiasaan apa?”
“kalo kak al sering anggurin aku untuk pergi keluar bersama axel dan pacaran sama kertas kertas itu.”
mama allerd segera menengahi pertengkaran allerd dan agatha. “sudah sudah kalian jangan bertengkar, beberapa hari lagi mama akan datang. Itu saja”
Tut..
Panggilan teputus karena mama allerd malas mendengar perdebatan unfaedah allerd dan agatha.
“puas? Udah ngejelekin aku di depan mama?” tanya allerd datar, tanpa ekspresi. menunjukkan kalo allerd kesal.
“puas dong” Agatha tertawa membuat allerd semakin kesal.
“awas kamu ya” mendengar ancaman dari allerd, agatha segera berlari naik ke ranjang, allerd mengejar Agatha naik ke ranjang tapi Agatha segera turun dan mengejek allerd dengan menjulurkan lidah. Allerd semakin kesal, ia turun dan mereka berdua kejar kejaran dan Agatha berlari keluar kamar dan
Bruk..
Ia mendongak dan melihat axel berdiri di depanya. Ia segera berdiri dan bersembunyi di belakang axel. Allerd melihat itu, ia berkacak pinggang sambil mengatur nafasnya.
“axel, minggir.” Perintah allerd, axel akan menggeser tubuhnya namun dilarang oleh Agatha. Allerd maju dan mencoba menarik Agatha. Agatha menghindar, Agatha trus menghindar dari allerd dengan menarik axel sehingga axel ikut an berputar.
“bu bos, kepala ku pusing jika berputar trus.” ujar axel, ia memang sering memanggil Agatha bu bos.
“Agatha kemari kamu.” Perintah allerd, Agatha menggeleng dan tertawa. Ia melepas axel dan berlari mengelilingi rumah.
Axel yg melihat itu heran, “itu bos gue apa bocah 5 tahun ya?” gumam axel heran.
“cukup” ujar Agatha, ia berhenti berlari dan mengatur nafasnya, “aduh perutku..” Agatha memegang perutnya dengan menunduk. Axel dan allerd langsung mendekati Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Fiksi RemajaAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...