Agatha pun mengikuti allerd sampai dalam kamar, Agatha menggerutu. "kak jangan kek axel yg ngambek deh."
"jangan berisik, aku mau tidur" ujar allerd dingin, ia berbaring dan menutup matanya. Agatha perlahan naik ke ranjang kecil itu, ia ikutan tidur disamping allerd dan menatap allerd. Jarinya tergerak menyentuh ujung kepala allerd hingga ujung hidungnya. Entah apa maksutnya, Tapi tangan Agatha segera terhenti saat tangan allerd menggenggamnya.
Perlahan matanya terbuka, "mencoba menggodaku?" goda allerd.
Agatha tersenyum sennag, "kalo iya kenapa?" tantangnya.
Allerd menarik Agatha untuk lebih dekat denganya hingga ujung hidung mereka hampir bersentuhan. "menarik." Ujar allerd lalu mengecup bibir Agatha.
"ingin melakukanya sekarang?" tanya allerd formal membuat Agatha bingung, tangan allerd pun menarik kaos Agatha dan menyentuh perut nya.
"gk." Tolak Agatha, ia segera duduk. "tadi aku Cuma bercanda, aku gk niat untuk menggoda kakak sama sekali."
Allerd tersenyum, "aku juga Cuma bercanda dengan kamu. Tapi.."
"tapi apa?"
"aku ingin bermain sedikit, Karena kamu sudah memancingku." Allerd menarik Agatha dan jatuh diatas tubuhnya, Agatha mencoba menahan tubuuhnya di atas dada allerd.
"bisakah aku melakukanya?" tanya allerd parau, wajahnya memerah dan terlihat ekspresi terangsang.
"kak aku gk bisa."
"kenapa?"
"kita belum nikah dan aku akan menjaga kesucianku untuk suamiku nanti."
"kalo gitu nanti kita menikah dan kita bisa melakukanya sekarang."
"aku gk bisa." Agatha bergerak mencoba melepaskan tubuhnya dari allerd tapi gerakanya malah membuat allerd terangsang.
"honey.." panggil allerd manja, Agatha menggeleng.
"kalo gitu cium aku, mungkin itu bisa sedikit mengurangi rasa itu." Pinta allerd, Agatha terdiam. Apakah cara itu yg paling tepat, bukankah malah memancingnya untuk semakin terangsang?
"sayang.."panggil Allerd lagi, Agatha pun terpaksa mencium allerd namun allerd membalasnya dengan ciuman panas. Membuat Agatha kuwalahan mengimbangi ciuman allerd.
Allerd menekan tengkuk Agatha membuat Agatha susah melepasnya karena ia rasa semakin lama ciuman allerd semakin panas dan Agatha takut ciuman ini bukanya mengurangi tapi malah meningkatkan nafsu allerd.
"k-kak-" gumam Agatha ditengah ciumanya. Allerd masih mengabsen gigi Agatha dan berperang dengan lidah Agatha.
"aku butuh lebih tha." Gumam allerd saat melepas pagutan bibirnya, ia kembali mencium Agatha. Tangan Agatha tergerak untuk menopang tubuhnya diatas tubuh allerd dan akhirnya allerd melepas ciuman mereka. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah.
"sebelumnya kakak bilang kalo gk mau ngotorin tempat ini dengan sebuah hubungan intim, lalu kenapa sekarang kakak ingin melakukanya?"
"ini tempatku, villa ku. Aku bebas melakukanya." Ujar allerd pelan, "jika orang lain aku marah tapi jika diriku sendiri itu tidak masalah."
"kakak mencintaiku?"
"kenapa menanyakan itu? Belum cukup apa pembuktian aku?"
"bukan itu kak, dengerin dulu aku ngomong." Agatha mengelus rambut allerd, "kalo kakak mencintai aku, apa kakak tega merusak keperawanan aku? Bukanya harus menjaga tapi malah merusak? Jika seperti itu berarti kakak nganggep hubungan kita hanya sebatas nafsu dong Bukan setulus hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Fiksi RemajaAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...