Keesokan harinya:')Ini adalah hari ke 2 belajar di sekolahnya, seperti biasa Maysa berangkat dengan Revan.
Saat berjalan menelusuri koridor sekolah tiba tiba di sisi jalan penuh oleh siswa sampai menutupi jalan koridor.
Banyak siswa kls X yang mengumpul di situ mulai dari anak IPA sampai IPS.
Revan dan Maysa tadi sudah berpisah di pertigaan koridor kelas X, XI, dan XII.
Masya yang ingin jalan menuju kelas terhenti harena sulit untuk melewati koridor yang penuh akibat siswa siswi yang melihat sesuatu informasi yang ter tempel di mading khusus kelas X itu.
Ya mading, mading kelas X bertempat di sisi jalan koridor.
Tidak biasanya banyak anak yang berebut ingin melihat informasi di situ.
Maysa hanya diam dan memandangin teman teman kelas X nya jengah, yang berebut ingin melihat informasi dari situ, sampai akhirnya ada suara yang memanggilnya di tengah kerumunan sambil melambaikan tangan.
"May, Maysa " ucap seseorang dari tengah kerumunan itu.
Masya melihat lihat di mana orang yang memanggilnya, ia mengamati satu satu anak yang di kerumunan itu sampai akhirnya dia menemukan seseorang di sana.
Seseorang itu akhirnya mendekat pada Maysa karena ia sudah selesai membaca pengumuman apa untuk kelas X, ya kls X karena jelas jelas di tempel mading kelas X.
"May, gila tuh pengumaman ya. " Gumam seseorang sambil ngos ngosan nafasnya mungkin dampak dari berdesak desakan.
"Apaan Ris? " Tanya Maysa.
Ya seseorang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Risa teman sebangku sekaligus sahabat Maysa.
"Tuh gila pengumuman, "Jawabnya dengan nada sedikit naik.
"Iya gue denger, gue ga budeg ya. maksudnya ada apa?" Tanya Maysa lagi.
"Lihat aja sendiri deh tuh." Sahutnya sedikit menggoda Maysa nadanya.
"Males ah, lo kan udah liat ngapain gue liat juga mending lo kasih tau terus kita ke kelas,"
"Oke oke deh gue kasih tau, berdebat sama lo pasti gue yang kalah." Geram Risa lalu menjelaskan apa isi dari informansi mading, "kita tuh jadi kelas X harus ikut organisasi May dan loh tau gak yang lebih parahnya apa? itu wajib May, biasanya kan gak wajib kaya waktu SMP gitu, ini mah sumpah wajib suruh pilih salah satu di 13 ekskul. Gue gak bisa bebas kaya waktu SMP lagi."
"Oo ya udah, bagus deh kalau cuma itu informasinya, dikira apa sampe anak anak penuhin koridor kek gitu, terus ya itu bagus dong sekolah tau biar lo gak terlalu males Ris sama yang namanya kegiatan." Jawabnya enteng, pasalnya dari awal Maysa juga memang ingin ikut Ekskul di Sekolah Menengah Atasnya ini karena pas dia SMP tidak ada kesan dan pengalaman yang dapat di kenang karena ia tidak mengukuti salah satu ekskul di Sekolah Menengah Pertamanya itu.
"Lo kok gitu sih, ko enteng amat ngomongnya May? " heran Risa.
"Penasaran lo?" tanya Maysa.
"iya gue penasaran banget, ko lo gak risih sama pengumuman yang di bilang wajib itu sih."Cerocos Risa.
"Oke jadi gini ya pas---"ucap Maysa terpotong karena terdengar sesuatu yang cukup keras.
Tring tring tring.
Bel jam pertama berbunyi menandakan pelajaran akan segera di mulai.
Murid-murid yang tadinya mengumpul di mading sampai koridor penuh akhirnya berhamburan pergi ke kelasnya.
Maysa pergi ia tidak melanjutkan ucapannya dan menarik tangan Risa menuju kelas, karena kalau bel bunyi itu tandanya 15 menit lagi guru masuk, sedangkan Risa hanya diam dan menurut.
Beberapa menit kemudian akhirnya Maysa sampai di kelasnya ia lalu duduk di bangkunya bersama Risa, mereka pun duduk.
Terdengar suara Kevin dari luar dan segera masuk menyuruh murid IPA 2 untuk masuk.
Kevin Yunanda, ya atau sering di sebut Kevin ia adalah ketua kelas sekaligus anak basket di kelas Maysa, mulai menyuruh teman-teman dekelasnya agar masuk.
"Masuk masuk, bu Ami mau otw". Tukas kevin dari luar hingga masuk ke dalam kelas menggiring teman temannya untuk duduk.
Pasalnya bu Ami adalah guru Kimia yang amat sangat killer kalau saja dia tau ada murid yang masih di luar pasti akan di hukum entah ringan atau berat yang jelas di hukum.
Contohnya, Semua murid harus sudah berada di kelas 5 menit sebelum bu Ami sampai di kelas. Kalau saja tidak berada di kelas siap siap hukuman yang akan di hadapi nanti.
Mereka tau sikap bu Ami yang amat killer karena ia sendiri yang menjelaskan waktu MOS bahwa aturan aturannya harus di turuti jika saja tidak di turuti maka ia tak segan untuk memberikan hukuman tanpa memelas.
Muka bu Ami yang amat sangat serius itu menambah keyakinan penuh bahwa ia sangat killer tak lupa bedak tebal juga lipstik merah cerahnya nya.
Tak lama setelah murid siap di bangku masing masing, akhirnya bu Ami masuk untuk mengisi 4 jam pelajaran Kimia di kelas.
"Assalamualaikum anak-anak." Ucapnya tanpa raut senyum di wajahnya yang selalu dan selalu serius.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh ibu."Jawab murid serentak.
Bu Ami pun memulai pelajaran pertamanya di kelas dengan bab Awal mata pelajaran Kimia.
🍁🍁
Tring tring tring
Bunyi bell berbunyi menandakan istirahat, semua murid senang terutama murid kls X MIPA 2 karena akhirnya mereka dapat terbebas dari pelajaran bu Ami yang tidak ada senyum dalam mengajar dan selalu serius.
Setelah mendengar bel berbunyi bu Ami pun mengahkiri pelajarannya dan berkesiap untuk keluar sambil memberi pesan pada anak muridnya.
"Oke pelajaran hari ini ibu selesaikan, jangan lupa belajar. Pelajari materi yang baru saja saya jelaskan. " Ucapnya lagi dan lagi tanpa ekspresi senyum, apakah dia di ciptakan tanpa ekspresi apapaun tuhan. Ini bagai kutukan mendapatkan guru seperti bu Ami bagi kelas itu.
"Iya Bu... " jawab murid serentak dan mendapat respon anggukan dari bu Ami lalu ia pergi dari kelas.
Dalam perjalan hingga sampai di kantin Risa dan Maysa terus menggunjingkan tentang sikap bu Ami.
"Gila ya bu Ami, mukanya gak ada ekspresi senyum sedikitpun." Ucap Risa heboh.
"Iya lama lama gue jadi gila di ajar kek gitu terus,"
"Rasanya gue pengen pegang kedua pipi bu Ami May gue tarik supaya bisa ada lengkungan senyuman di wajahnya,"
Setelah mengucap itu mereka pun tertawa terbahak-bahak di kantin.
"Gila luh Ris, bisa hebih marah si Bu Ami! " sahut Maysa masih terkekeh sampai akhirnya ia tak sadar.
Brug,,,
" Ups" ucap Maysa refleks.
"..."
💕💕
Hayu loh kenapaIni gara-gara ghibahin bu Ami sih
Stay terus ya gays:)
Banyak typo ya? Maklum belum banyak di beberin. HehehSalam manis🙃😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Tamat]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Bagaimana jadinya jika seseorang di masa lalu terus membayangi lalu kita bertemu lagi dengan orang yang hampir sama, membuat rasa lain tumbuh dalam sekejab mata namun berakhir rasa itu tumbuh sendiri tanpa adanya ikatan dengan masa la...