EmPaTPuLuh EmPat

84 3 13
                                    

Angin malam menerpa wajah
Bunyi binatang malam  lantang terdengar
Tapi ntahlah mengapa kau yang selalu hinggap dipikiranku
Seolah enggan beranjak pergi

Suara bas khas darimu, semua tingkahmu seolah selalu terngiang di benakku
Ingin ku miliki kau seutuhnya tapi keterlambatan datang lebih dulu
Memilikimu hanya suatu angan-angan belaka saja bagiku.

Bumi, 27 April

🍁 🍁 🍁

"May ayolah antar aku ke ruang lab atas," ujar Risa di samping Maysa sambil merengek meminta Maysa agar menemaninya ke lantai 2 ke Laboratorium IPA.

"Gue tunggu di bawah saja," jawab Maysa

Dengan malas akhirnya Maysa mau saja, saat Risa menarik tangan Maysa menuju ke atas. Gue pasrah gue pasrah.

Setelah dirasa Maysa mau mengikutinya, Risa melepaskan pegangan tanganya lalu berjalan  lebih dulu. Merekapun menaiki tangga demi tangga menuju Lab IPA. Sebenarnya Risa mengajak Maysa siang siang begini main ke sekolah cuma untuk mengembalikan alat lab yang sempat ia pinjam kemarin.

Risa dan Maysa pun akhirnya sampai di lantai 2, tinggal melewati 1 tikungan mereka akan sampai di Lab. Risa berjalan lebih dulu dan terlihat buru-buru beda dengan Maysa yang terkesan santai.

Saat hendak sampai di tikungan tiba-tiba saja Maysa mendengar suara seperti suara--

Maysa menongok dan benar saja ia tidak salah dengar itu suara Defan, dengan cepat Maysa langsun memutar balik tubuhnya dan berjalan cepat menuruni tangga. Ia bahkan sampai rela meninggalkan Risa, presetan dengan Risa yang marah ia lebih mementingkan hatinya.

Sedangkan dilain tempat Risa yang berjalan cepat, hendak memasuki ruang Lab IPA terhenti karena mendapati Defan yang sedang memandang bawah sambil sesekali berbicara dengan temannya tetapi bukan teman yang biasa selalu bersama Defan kemana-mana.

"Lah Kak Defan," ucap Risa.

Defan menoleh dan teman yang tadinya berbicara dengan Defan mengundurkan diri pergi, tinggalah Defan dengan Risa.

"Ekhemm"

"Kakak ngapain disini siang siang begini," tanya Risa polos, pasalnya orang mana yang mau siang siang begini main ke sekolah, terlebih berada di ruang Lab. Pantas saja saat hendak meminjam kunci Lab di penjaga sekolah. Penjaga sekolah bilang katanya sudah ada yang minjam, ternyata orangnya adalah Defan.

"Hanya ingin mengembalikan sesuatu," ucapnya lalu berbalik lagi di sisian pagar yang sekitar tingginya sedada untuk melihat pemandangan dari atas yang langsung menyuguhkan keindahan taman sekolah.

"Oh yaudah, gue juga mau ngembaliin barang bentar. Nanti kakak yang ngunci lagi ya" ucap Risa sambil berlalu.

Risa pun pergi memasuki ruangan Lab IPA untuk menaruh alat yang pernah ia pinjam pada pak guru kemarin.

"Lo bilangan sama temen lo," Risa yang hendak pergi seketika berhenti. Nah ia ia kan tadi bersama Maysa kemana itu anak ah pasti puter balik karena Defan.

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang