LiMa:')

164 7 0
                                    

Brug,,,

" Ups" ucap Maysa.

"..."

"Sorry" ucap Maysa lagi.

Maysa menerawang wajah cowok yang sedang dungkuk membersihkan bajunya.

Sedangkan ya di tabrak hanya diam tanpa ekspresi, memperhatikan bajunya yang kotor sambil membersihkannya dan pergi tanpa menjawab permintaan maaf Maysa itu.

Jangan tanyakan dimana baso yang tadi di bawa cowok itu.

Karena baso nya selah tadi tumpah, sudah di taru di dekat mejanya berdiri.

"Maaf. " Teriak Maysa lagi, dan kali ini yang di teriaki berhenti dan menoleh pada Maysa mematapnya sebentar tanpa menjawab dengan muka datar dan cueknya tapi terpancar aura ketampanannya.

'Ma sha Allah ganteng banget'. lirih Maysa dalam hati.

Jantung Maysa seketika berdetak 2X lebih cepat dari biasanya.

Sungguh cowok itu terlihat beda dari cowok lainnya.

Maysa Terdiam di tempatnya.

Pria yang di tabrak tadi pun kembali pergi tanpa menjawab maaf dari Maysa.

Di tabrak? Ya di tabrak tadi Maysa menabrak seseorang karena ia terus bercanda dengan Risa di sepanjang jalan sampai di kantin.

Ia menabrak cowok dengan nampan basonya hingga kuahnya nyiprat di baju seragam sekolahnya.

"May," Ucap Risa berhasil membuat Maysa kembali ke alam sadarnya. "Lo gak papa? " lanjut tanyanya.

"Gue gak papa, ko dia kaya bu Ami sih Ris cuma ada yang beda, " Celetuk Maysa sambil terus melihat cowok itu yang baru saja membawa nampan baru dengan baso serta pakaian yang telah di bersikan tadi.

"Apa May? " tanya Ris heran.

"Ganteng. " Lirih Maysa tapi masih di dengar oleh Risa.

"Cih dari mana, ck udah ah yuk beli siomaynya. " Jawab Risa sambil menaril Maysa tanpa menunggu respon Maysa."

Maysa pun pergi bersama Risa ke base siomay sebelah pojok, siomay ter enak di sekolah ini yah terenak siomay pak Udin.

"Buset ngantrinya panjang amat dah, "Sunggut Risa.

"Hmm gimana kalau kita bagi tugas Ris, lo yang ngantri gue yang cari tempat duduk, pasalnya nanti pasti tambah lama tambah penuh ok," Ujar Maysa sambil mengedipkan satu matanya.

Sesungguhnya Maysa sangat tidak suka kalau mengantri karena dapat membuat kaki pegal-pegal, mumpung otaknya di atas rata rata jadi ia mempunyai ide agar bisa menyingkir dari keadaan mengantri ini.

"Oke tapi hmm jujur lo males kan ngantri eh,"

Deg

Risa memang pintar membaca fikiran orang lain, dia tau maksud dari Maysa mungkin efek IQ nya yang tergolong sama dengan Maysa.

"Jawab lo May jangan diamm heh?" Tanya risa diiringi kekehan kecil.

"I-i-iya Ris --" ucap Maysa gugup dan terpotong.

"Ya ya udah kali, sana gih cari yang strategis ya tempatnya May."

Maysa pun pergi mencari tempat, tempat yang kosong.

Mata nya mencari cari yang kosong dan, Akhirnya Maysa menemukan bangku yang kosong tapi tunggu dulu.

Jantung Maysa berhenti beberapa detik.

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang