"Aya lo itu sebenernya dari mana?, kenapa gak kabarin abang kalau pulang telat? "Tanyanya.
"A--Aya tadi" Ucapnya berhenti, bingung akan mengatakan apa pada kakaknya itu.
"Tadi apa?, tadi apa? Kalau ngomong itu di selesaikan. Bingung kan mau alesan apa sama abang " Ucap Revan terus menatap Maysa sesangkan yang di tatap menunduk menatap lantai tak berani menatap Abangnya.
"Bang udalah jangan terlalu keras kaya gitu sama Maysa" Campur Reno, pasalnya ia sangat kasihan sekali menatap Maysa seperti ini terlebih Revan yang terus mengintrogasi Maysa tanpa ampun.
"Lebih baik lo jangan marahin dia terlalu keras begini bang, kasihan Maysa, Abang kan juga tau tadi habis ujan di luar. Dia juga capek batu pulang lo introgasi terus." Lanjutnya.
Revan menarik nafas lalu mengeluarkannya pelan pelan. Hati nya terenyuh mendengar ucapan Reno, benar yang Reno katakan Di luar juga baru hujan baru reda dan terlihat juga di wajah Maysa yang cukup lelah hari ini.
"Baiklah. Lain kali kalau pulang telat kasih tau abang ya, jangan buat abang khawatir lagi kaya gini" Ucap Revan pada akhirnya dengan nada yang lembut.
Maysa yang tadinya menunduk pun terkesiap melihat abangnya dan mengangguk kuat.
"Ya udah sana kamu ganti baju dulu terus makan," Ucap Revan kembali sambil tersenyum.
Maysa pun mengangguk lalu beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar.
Setelah Maysa pergi ke kamar, kini Revan melirik Reno yang duduk di sampingnya.
Reno yang merasa di perhatikan melirik Revan juga, "Ada apa bang" Tanyanya pada Revan.
"Gue harap lo bisa jagain adek gue di sekolah, terutama jauhin dia dari Gavin." Ucap Revan serius.
🍁 🍁 🍁
Seperti hari hari biasanya Maysa selalu siap untuk berangkat ke sekolahnya.Tapi kali ini berbeda, Maysa tidak berangkat dengan abangnya karena pagi pagi sekali Reno sudah sampai di rumah Maysa bahkan Reno pun juga sempat ikut sarapan di rumah Maysa.
Setelah sarapan Maysa dan Reno pun izin pamit berangkat pada Revan duluan.
Setelah sampai di samping motor Ninja warna hitam Reno, Reno pun menaikinya terlebih dahulu setelah itu di ikuti Maysa.
"Pegangan nanti jatuh, jatuh gue gak mau tanggung jawab,"Ucap Reno di balik helm full facenya.
"Gak mau, palingan lo mau modus kan Ren,"Ucap Maysa diiringi dengan kekehannya.
"Idih mau banget di modusin gue ya, hah,"
Setelahnya Reno pun melajukan kendaraannya ke sekolah sambil sesekali diiringi canda tawa keduanya.
Saat di tengah perjalanan mereka berhenti karena lampu merah.
Tak lupa Reno mengisi waktu menunggu lampu hijaunya dengan obrolan.
"May,"Panggil Reno sambil melirik Maysa dari kaca spionnya.
"Hmm"Jawab Maysa.
"Kalau semisal nih gue suka sama lo, gimana. Sahabat sendiri? " Tanyanya yang masih memandang Maysa dari kaca spion.
"Lo mau g--" ucapnya terpotong.
"Gak gak gak, gue gak mau."Sela Maysa cepat.
"kenapa?" tanya Reno serius.
"Karena gue gak mau persahabatan kita rusak Ren, kalau misal gue nolak lo" Ucap Maysa.
Degg..
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Tamat]
Fiksi Remaja[BELUM REVISI] Bagaimana jadinya jika seseorang di masa lalu terus membayangi lalu kita bertemu lagi dengan orang yang hampir sama, membuat rasa lain tumbuh dalam sekejab mata namun berakhir rasa itu tumbuh sendiri tanpa adanya ikatan dengan masa la...