Setelah sampai di salah satu Mall teerbesar di Jakarta. Baru saja Revan turun dari Motor, ia langsung ditarik paksa oleh sang adik.
"Ayo cepet aelah abang buruan," ucap Maysa sambil terus menarik-narik tangan Revan.
"Sabar elah," jawab Revan sambil pasrah atas tarikan sang adik.
"Gak sabar mau belanja belanja wkwkw," setelah mengucapkan itu ia langsung melepaskan tangan sang abang dan melenggang pergi duluan.
Revan menghelakan Nafasnya, lalu berucap, " heyy katanya cuma buku doang yah!"
Setelah mendengar ucapan Revan Maysa menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap abangnya.
"Sekalian yah.. Yah,"
"Yah kan, salah gue sih ajak nya ke mall," gerutu Revan lirih. Tapi apa boleh buat nasi sudah dimakan eh maksudnya nasi sudah jadi bubur.
Melihat abangnya yang menggerutu tak jelas Maysa langsung melangkahkan kakinya lalu menarik tangan abangnya lagi, kali ini tidak dengan kasar tapi menariknya dengan lembut. Cari hati nih ye.
"Tadi aja gue di seret-seret kaya kambing kurban, sekarang aja di lembutin dasar kutil onta" Ucap Revan sambil berjalan mengikuti sang adik.
"Hehehe ya maap abangku cayang,"
"Bang btw kita mau apa aja nih, mumpung mama sama papa kan baru kirim uang, buat jalan jalan seharian gak mungkin abis kan" lanjut ucap Maysa.
"Iya papa sama mama udah transfer uang buat kita selama sebulan ini dek, di Atm kamu sama ATM abang," balas Revan. Sambil merangkul pundak sang adik dan menaiki eskalator.
"Syukurlah, uang jajan aku juga udah menipis heheh, bang bang belanja kali ini di seponsori oleh abang ya ya,"
"Lo kira ini apaan Ya pake sponsor sponsori hah!"
Maysa menampilkan senyum manisnya sambil melihat sang abang yang setia di sampingnya, berharap abangnya luluh.
"Jangan sok imut, gue jadi enek!" ucap Revan malas, padahal hatinya mah lihat adiknya kek gitu lucu banget.
"Abanggg!"
"Gue emang imut ege"
"In your dream, hahahahah" tawa Revan tak dapat terbendung lagi saat melihat kekesalan sang adik yang kian memuncak.
"Iya iya oke belanja kali ini di sponsori oleh abang, tapi cuma kali ini" ucapnya setelah meredakan tawanya dan berjalan masuk ke toko buku yang ada di Mall itu.
Muka Maysa yang sedari tadi kesal verubah ceria dalam sekejap setelah abangnya itu pasrah atas permintaannya. Sudah Maysa duga Revan hanya mengujinya saja.
Abang Kampret memang!
"Dasar ferguso, udah ngambek aja baru di iyain" dumel Maysa
"Mau abang cabut sponsorannya?" ancam Revan.
"Jangan dong abang syayang,"
🍁 🍁 🍁
"Udah?" tanya Recan setwlah keluar dari toko buku.
Maysa yang ditanya lantas langsung melihat lihat isi dari kantong plastik yang ia bawa, mengecek apa ada yang kurang.
"1, 2, 3....,6 udah pas ada semua" ucap Maysa setelah mengecek belanjaan novelnya.
Memang selain membaca buku Matematika dan fisikanya Maysa itu gemar sekali membaca Novel, terlebih itu adalah novel keluaran baru yang bestseller.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Tamat]
Ficção Adolescente[BELUM REVISI] Bagaimana jadinya jika seseorang di masa lalu terus membayangi lalu kita bertemu lagi dengan orang yang hampir sama, membuat rasa lain tumbuh dalam sekejab mata namun berakhir rasa itu tumbuh sendiri tanpa adanya ikatan dengan masa la...