EmPaTPuLuh EnAm

75 3 0
                                    

"Semua berjalan bagaikan air yang tenang, yang terus mengalir tanpa diketahui sebab ketenangannya. Begitupun denganku, walaupun sikap tak berubah namun sesungguhnya sudah ada yang kau ubah dalam hidupku, saat kau datang perlahan mengganti hari-hariku yang kosong menjadi lebih berisi dan berwarna"

____SoMeOnE___

🍁 🍁 🍁

Maysa masih terheran-heran di tempatnya duduk. Kanapa juga ia masih disini dan duduk menonton Defan tanding bukankah ini adalah kesalahan besarnya dalam melancarkan aksi move on. Bisa gagal ini kalau ia terus terusan disini.

Sementara Maysa yang duduk manis dengan pikiran yang bergelayut ntah kemana, kini Defan yang sedang Bermain tanpa sadar bibirnya yang tipis selalu tertarik keatas saat melihat gadis yang merubah hidupnya itu sedang menonton dia tanding.

Seperti ada yang menyatu dengan sisi yang bertolak belakang tapi bukan magnet.

Ting!

Satu pesan berbunyi dari saku rok abu-abu dengan variasi list bergaris merah Maysa berasal.

Suara itu juga yang menbuat Maysa lantas tersadar dan kembali ke alam nyata saat ini.

Naysa segera mengampil ponselnya dengan tangan kirinya karena tangan kanannya sedang memegang botol air minum yang ia bawa khusus untuk abangnya nanti.

From: Reno
Gue tanding jam 9 jangan lupa!

08:40

Pesan dari Reno sontak membuat mulut Maysa membulat membentuk huruf O dengan sempurna.

Jam 9 Reno bilang!

Ini saja baru jam 8 lewat seperempat itu tandanya itu masih lama.

Darbak!

Kenapa Reno tidak memberitahunya dari awal, ini yang salah siapa coba, Reno kah? Atau malah Maysa yang lupa menanyakannya.

Maysa tersentak kaget dan langsung tersadar saat botol air minumnya terasa diambil seseorang.

Maysa lantas mendongak, melihat siapa yang sudah mengambil botol ari minum yang sudah ia khususkan untuk abangnya itu.

Muka tampan bergaris tegas dan dingin dengan seluruh badan dialiri keringat tak terkecuali dari dahinya yang sudah basah itulah yang meminum air dalam botol Maysa.

Jakun laki-laki itu naik turun menyalurkan air dari mulut ke kerongkongan bawah. Mata Maysa melihat itu tanpa berkedip dari mulai muka yang basah dengan keringat sampai berhenti lama di leher yang menampakkan jakun naik turun.

Gila sih, ini lebih Daebak!! lirih Maysa dengan suara kecil tapi tetep terdengar oleh lelaki di depannya yang masih asik minum dari botol yang Maysa bawa.

"Thanks," ujar lelaki itu sambil mengembalikan botol air Maysa yang isinya sudah habis setengah lalu berbalik tanpa mau menunggu respon dari Maysa.

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang