EmPaTPuLuh SaTu

77 4 0
                                    

Saat mereka berpapasan Defan berharap Maysa akan mencekal tangannya atau hanya menyapanya saja dengan senyum.

Tapi perkiraan Defan meleset saat maysa hanya melewatinya saja.
Walaupun jalannya pelan saat bersampingan dengan Defan namun mata Maysa terus saja menunduk.Dan seperti menghindar.
Ya menghindar.

Setelah mereka sudah saling melewati, Defan hanya dapat mengeluarkan nafasnya dengan kasar.

Benar gadis itu bukan gadisnya lagi yang seperti dulu.

Semakin Maysa menghindar ntah mengapa hati Defan sekarang terasa sakit dan sesak.

Apakah benar kata Angel, Defan memang sudah suka atau bahkan jatuh cinta pada gadis yang dipirkannya dulu adalah parasit.

Defan, ini karma buat lo yang dulu siain dia!! Dam it..

🍁 🍁 🍁

"Aduh hampir aja tadi mulut gue mau keceplosan nyapa dia," ucap Maysa dengan volume rendah yang baru saja tak lama melewati Defan sambil teeus menepuk mulutnya dengan satu tangan.

"tapi gue rasa ko dia dari kejauhan tadi kaya perhatiin gue ya, oh big no Maysa jangan gr!" setelah mengucapkan kata kata itu Maysa mempercepat lagi langkah kakinya agar cepat sampai di kantin.

Selang beberapa menit akhirnya kaki Maysa memasuki area kantin sekolahnya.

Setelah memesan dan duduk di tempat yang cocok Maysa lalu memakan makanan dengan santai.

Beberapa lama kemudian ada yang bergetar dari saku rok abu abunya.
Satu jawabannya, itu pasti adalah ponselnya karena Maysa telah mengheningkan ponselnya sejak pulang sekolah jadinya tak ada suara dan hanya ada getar saja dari ponsel itu.

Dengan cepat Maysa menghentikan aksi makan siomaynya dan mengambil telephonenya sesudah ia meminum jus jeruknya.

"Hallo dek"

"iya hallo bang, ada apa?"

"Kamu pulang jam berapa ko jam segeni gak kabarin abang sih?"

"Setelah pengecekan terakhir aku langsung pulang bang"

"Oke, terus kamu makan belum?"

"Hmm, ini lagi di kantin lagi makan siomay bang"

"Yaudah nanti kalau mau pulang kabarin abang ya"

"Asyiaaap"

Setelahnya sambungan pun terputus lalu Maysa menaruh kembali ponselnya di dalam saku dan kembali melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan di kantin Maysa langsung melangkahkan kakinya menuju ke aula untuk melanjutkan mengecek persiapan semuanya.

Sesampainya di aula Maysa langsung berjalan menuju kearah Andre yang sedang membantu teman yang menghias atap aula.

"Kak Andre," teriak Maysa memanggil kakak kelasnya yang sedang menengadah ke atas.

"Yoi dikit lagi, keatas dikit biar pas itu," ucap Andre dari bawah ke teman yang sedang menata kain yang ditempelkan di tembok untuk menutupi sekitar aula.

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang