LiMaBeLaS:''

107 8 0
                                    

Di pagi yang cerah ini Maysa tidak mau menyiakan waktunya hanya untuk bermalas malasan dikamar.

Pada hari Minggu ini Maysa berniatan akan pergi berjalan jalan bersama Risa ke toko buku, taman, mall menikhmati liburan mereka bersama.

Risa pun sudah berjanji akan menjemput Maysa di rumahnya.

Maysa sudah selesai bersiap-siap dengan pakaian gaun di atas lutut berwarna merah muda dengan rambut yang di gerai bebas. Dia melirik jam tangan kecil yang melingkar di tangan mungilnya,waktu menunjukan pukul 08:00 WIB.

Maysa bergegas keluar dari kamarnya setelah menyambar tas kecil dari tempat meja belajarnya untuk tempat ponsel dan dompetnya, setelahnya ia menurini anak tangga satu persatu.

"Pagi Bang, " Sapanya pada Revan saat sudah berada di ruang tamu. Dan ia duduk do samping Revan.

Revan mengerutkan keningnya heran." Tumben udah rapih aja, mau kemana? "Tanyanya menengok maysaYyang dudul di sampingnya sambil menaikkan satu alisnya.

"Mau jalan." Jawab Maysa sambil tersenyum.

"Sama siapa, cowok? " Tanyanya lagi lebih serius. Maysa hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Gak bang,,, sama Risa."Jawab Maysa lesu.

Fikir Maysa, Segitunya abangnya melarangnya untuk dekat dengan cowok lain selain dengan keluarganya sendiri. Ini pasti karena kejadian dulu yang membuat sang abang takut akan sikap Maysa seperti dua tahun yang lalu.

"Bener sama Risa". Tanya Revan Menyelidik.

"Kalau gak percaya ikut aja,"Ketus Maysa tanpa pikir panjang.

"Okeh."Jawab Revan berlalu dari sofa dan beranjak ke kamarnya.

Maysa hanya menganga tidak percaya atas balasan ajakan yang tidak sengaja ia lontarkan untuk Revan, tapi lelaki ini bener-benar akan mengikutinya.

Ya Tuhan ceroboh sekali Maysa ini.

Tak lama setelah Revan masuk ke kamarnya Risa datang dengan menggunakan gaun yanga sama seperti Maysa karena sebelumnya mereka juga sudah bersepakat akan mengenakan gaun yang sama yang mereka beli 1 minggu yang lalu setelah mereka menjadi sahabat dekat.

Saat Rusa masuk ke dalam rumaj Maysa yang di antarkan oleh bi Ratih ia langsung mengajak Maysa.

"Yuk May sekarang kita berangkat," Ajaknya sambil menarik Maysa yang sedang duduk.

"Abang gue ikut, tunggu bentar dia lagi siap-siap. "Jawab Maysa tidak semangat.

"Hah kak Devan ikut kita?" Tanya Risa sambil menunjukkan muka terkejutnya.

"Hmm, iya ris dia maksa minta ikut. Gak papa kan dia ikut," Sahut Maysa tak enak karena ia sudah bernuatan akan jalan berdua saja dengan Risa tetapi abangnya yang menjengkelkan itu mengacaukannya.

"Ya udah, gak papa ko." Ucap Risa sambil tersrnyum. "Gak masalah juga." Lanjutnya.

25 Menit lamanya Maysa dan Risa menunggu Revan yang tak kunjung datang datang .

Mereka menggeram di tempatnya, nampak emosi akan Revan yang lama keluar dari kamarnya.

Maysa melirik Risa. Melihat Risa yang nampaknya sudah kelelahan. Maysa merubah duduknya menjadi menghadap Risa, matanya memberikan kode pada Risa menuju arah pintu seakan mengajak keluar. Risa mengangguk yakin dan setelahnya mereka mulai bangkit dan pergi menuju pintu keluar utama .

Langka mereka terhenti setelah mendengar teriakan khas seseorang.

"KALIAN MAU KEMANA... "Teriak nya dari tangga.
Maysa dan Risa diam di tempatnya, tidak berbalik ke belakang.

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang