DuApUlUh TuJuH:'

95 6 0
                                    

Bell pulang Sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Dan sekarang siswa siswi kelas X IPA 2 sedang membereskan alat tulis mereka untuk di pindahkan ke tasnya masing-masing.

Ada yang tanya bagaimana kejadian setelah makan di kantin?

Acara membohongi Bu Ami yang di dalangi Maysa serta Risa sebagai lakon berjalan dengan Lancar kali ini. ntah nanti lain waktu mereka melakukannya lagi?  Siapa yang tahu kedepannya bukan?.

Bahkan setengah jam setelah makan di kantin mereka memutuskan untuk kembali ke kelas dengan alasan sudah mendingan.

Pintar bukan?.

Tolong jangan di tiru Maysa ini, kadang otaknya kalau sedang lapar tidak bisa di kompromi hingga muncuklah ide-ide licik.

Bahkan kebohongannya ini lagi dan lagi di percaya oleh Bu Ami sampai mereka di perbolehkan masuk ke kelas.
Memang sedang beruntung.

Oke kembali lagi di suasana kelas.

Setelah membereskan alat tulisnya Reno beranjak dari tempat duduknya untuk menghampiri Maysa.

"Yuk Pulang," ajak Reno saat sudah sampai di samping meja Maysa.

Setelah melirik Reno sebentar Maysa pun mengangguk lalu menggendong tasnya dan setelahnya berpamitan pada Risa.

"Eh tunggu, gue lupa izin sama bang Revan" ucapnya di tengah perjalanan menuju parkiran.

"Ah,, tenang gue udah izin sama abang lo tadi" jawab Reno santai.

Mereka pun melanjutkan langkah kaki mereka yang tadi sempat tertunda dengan tangan Reno ya menggandeng Maysa erat.

Sedangkan dari tempat yang cukup jauh ada seseorang yang sedang mengawasi gerak gerik mereka sejak tadi.

"Gue gak akan biarin cowok lain deket sama lo, kecuali gue" ucapnya lalu melenggang pergi berlainan arah.

🍁 🍁 🍁

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 30 menit akhiranya mereka sampai di parkiran Mall terbesar di jakarta.

Ya mereka memilih toko buku yang berada di dalam Mall dibanding toko buku biasa yang umum di pinggir jalanan.

Alasannya karena tentu saja sekalian jalan jalan.

Setelah turun dari motor Ninja kesayangannya Reno segera melepaskan Helm full facenya dan mengaitkannya di salah satu spion motornya.

"Lo mau di sini terus,," ucap Reno membuyarkan Maysa.

"E-eh udah sampe ya," sahutnya setelah sadar.

Setelah menyahut Reno Maysa pun ikut turun lalu melepas helm full facenya dan mengaitkannya di spion motor Reno yang lainnya.

Setelahnya mereka pun pergi menuju lantai dua Mall dan masuk ke toko buku yang ada di sana.

"Oh iya May gue mau tanya nih yang harus di buku tuh buku materi apa aja ya? " tanyanya sesekali sambil melihat rak rak buku di depannya. Ya alasan Reno untuk membawa Maysa salah satunya memang ingin menanyai buku apa saja yang harus di beli untuk membantu memberi materi di sekolah.

"Oh itu iya, Fisika Kimia sama Biologi. Nanti biar gue cariin duli deh Ren," balas Maysa lalu berlalu dari samping Reno dan beranjak menuju ke rak buku lainnya.

🍁🍁🍁

"Cie yang habis jalan," sapa Revan yang sedang duduk di ruang tv setelah tahu adiknya baru pulang bersama Reno.

"Apa sih bang, orang tadi gue cuma ater Reno beli buku paket penunjang Pelajaran." sahut Maysa seraya duduk di samping Revan dan mengambil alih snack yang sedang di makan Revan.

"Bener tuh bang, maklum gue kan anak baru belum ngerti buku apa aja yang harus di beli" tambah Reno membenarkan ucapan Maysa setelah ikut duduk di singgle sofa ruang tv.

"Oke, oke terserah kalian. Btw May Lusa kan Libur lo mau main gak ke Bima" ajak Revan pada Maysa.

"Mau main ke makan Ka--Kak Bim-- Bima?" tanya Reno terbata.

"Ayuk bang, gue juga kangen pengen ke sana," jawab Maysa antusias atas ajakan Revan.

"Iya Ren, mau ikut?" ajak Revan pada Reno sekarang.

🍁 🍁 🍁
Bell pulang sekolah nyaring berbunyi, semua siswa siswi sedang membereskan alat tulis mereka setelah guru menyelesaikan pelajaran hari ini.

Tak terkecuali kelas Defan Cs Pelajaran Kimia yang di ajar oleh Pak Mijran telah selesai 5 menit yang lalu dan Pak Mijran pun sudah mengakhiri pelajarannya hari ini.

Setelah membereskan alat tulisnya Defan Keluar dari kelasnya mendahului teman temannya, ia terburu-buru keluar setelah Pak Mijran keluar dari kelas bahkan tidak meninggalkan sepatah kata pun untuk sahabat-sahabatnya.

🍁 🍁 🍁
Brugg..

"Ahw,"rintih seseorang.

Karena buru-burunya Defan sampai menabrak seseorang sampai terjatuh.

"Maaf" ucapnya seraya mengulurkan tangannya untuk membatu seseorang itu agar berdiri.

Seseorang itu tertegun melihat wajah Defan, seperti ia pernah bertemu sebelumnya. Tapi dimana? Ntahlah ia tak tahu.

Setelah beberapa menit Reno tersadar dan menerima uluran tangan Defan.

Yah yang seseorang yang tanpa sengaja di tabrak Defan adalah Reno.

"Lo--lo ----" belum sempat menyelesaikan ucapannya Defan langsung memotong ucapan Reno .

"gue cabut " Jawab Defan cepat lalu kemudian berlalu pergi melewati Reno yang nampaknya masih terkejut akan pertemuannya dengan dirinya yang tidak sengaja ini.

Defan melanjutkan jalannya menuju ke Ruang OSIS, ntah mengapa beberapa minggu ini ia sangat merasa ada yang kurang sejak gadis itu jarang menemuinya di karenakan aktivitas OSIS yang terlalu sibuk.

Ya gadis itu, gadis yang selalu mengganggu Defan tiap harinya.

Mungkin Defan kali ini akan mencari alasan untuk bisa masuk ke ruang OSIS.

"Permisi,, " ucapnya setelah memasuki Ruang OSIS.

Sudah kebiasaan jika ada seseorang tang baru saja memasuki ruangan pasti semua mata akan tertuju di pintu itu, tak terkecuali ruang OSIS yang sedang mengadakan kumpulan ini. Anak anak di dalam ruangan semua memperhatikan Defan yang baru saja Masuk dari balik pintu setela mengetok pintu terlebih dahulu.

"Masukk" ujar seseorang memberi instruksi untuk Defan.

Defan pun melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam ruangan OSIS tersebut seraya berkata, "Makasih."  saat sudah berada tepat di depan seseorang yang sedang berdiri depan papan tulis. Ya lebih tepatnya orang yang memberikannya izin untuk masuk.

Sebelum kakinya sampai di tempat Ketos duduk, matanya tanpa sengaja menangkap seseorang yang memang ia cari.

Ya itu adalah Maysa, betapa senangnya kala Defan matanya menangkap Maysa juga sedang memperhatikannya.

Defan menarik sedikit ujung bibirnya ke atas ya dia ternyum kali ini dan hanya ia yang tahu bahwa itu adalah sebuah senyuman.

Tidak sia-sia ia meminta izin ke pembina PMR untuk menawarkan diri mewakili teman temannya.

Fleskback on

Setelah keluar dari kelasnya Defan langsung pergi ke ruang guru untuk menemui pembina PMR----

:') Tbc

----___

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang