Besok. Besok adalah awal Maysa mulai belajar seperti sekolah pada umumnya karena ia telah menyelesaikan MOSnya atau bisa sebut Masa Orientasi Siswa. baginya masa MOS adalah masa pengujian diri untuk masuk ke sekolah SMA yang dipilihnya yaitu SMA Bakti Nusa ini. Lebih tepatnya MOS itu seperti uji nyali dari kakak kelas yang mengesalkan, memang benar apa adanya itu semua,mereka para kakak kelas menyuruh menyelesaikan apa yang mereka inginkan seenak jidat mereka dan apa yang mereka inginkan itu barus di kabulkan.Tapi syukurlah masa masa itu telah selesai dan membuat Maysa tersenyum bahagia sampai malam ini pukul 24:00 malam lebih ia belum tidur karena membayakan betapa senangnya akhirnya masa penderitaan itu telah selesai.
🍁🍁🍁
Pagi ini adalah hari pertama Maysa mulai belajar di sekolah, tapi waktu sudah menunjukan Jam 06:20 ia belum keluar juga dari kamarnya.
Sampai akhirnya seseorang yang menunggunya di ruang tamu geram dan menghampiri Maysa di kamarnya.
"Maysa," ucapnya lembut sambil mengetok pintu.
"MAYSA AZAHRA," teriaknya kali ini ia teriak. Cowok dari luar pintu kamar Maysa.
Maysa tidak mendengarkan teriakan itu, dan akhirnya cowok tinggi berseragam sekolah itu langsung masuk dan berteriak lagi.
"MAY BANGUNN UDAH SIANG MAYSA"
Hening, masih tidak ada jawaban suara dari Maysa dan yang ia lakukan selanjutnya adalah menutup telinganya dengan bantal, dan sekali lagi cowok Tinggi itu teriak untuk yang terakhir kalinya sambil mendekatkan mulutnya di telinga Maysa.
"MAYSA BANGUN,,, HARI INI LO MULAI PELAJARAN DI SEKOLAH BANGUN MAY APA MAU GUE TINGGALIN LO AJA SEKALIAN" teriak cowok iku sekali lagi.
Seketika mata Maysa membulat, ia baru sadar bahwa hari ini udah mulai pelajaran pertama di sekolah.
Maysa pun menyingkirkan cowok itu keluar kamar untuk selanjutnya dia bersiap-siap.
"Iya...iya ni gue mau siap siap tungguin di luar dulu ya," ucap Maysa sambil menutup pintu kamarnya cepat.
"Kalo 15 menit lagi belum selesai, gue tinggal lo" sahut pria tinggi itu.
"Iya iya" teriak Maysa yang hendak memasuki kamar mandinya.
Tak lama setelahnya Maysa pun keluar dengan seragam sekolah dan tasnya, dia menghampiri pria itu di ruang tamu.
"Yuk bang!" ajaknya sambil menarik lengan cowok itu.
Bang?
Ya itu abangnya,-- Revan Alfian--yang satu sekolah dengan Maysa. Dia kls XII sekarang.
"Aya tunggu, ini bawa bekal makanan kamu nak, kamu kan belum sarapan" teriak seseorang dari dapur.
Tak lama kemudian seseorang paruh baya keluar dari dapur menghampiri Maysa.
"Iya iya ma, aku lupa sarapan soalnya udah telat, makasih ya" ucap Maysa mendekat pada seorang wanita paruh baya itu yang ternyata adalah Irma ibunya.
Maysa pun mengambil bekalnya dan menaruhnya di tas punggung nya yang berwarna ungu muda itu.
Setelah itu Maysa dan Revan mencium punggung tangan ibunya lalu mereka berangkat ke sekolah menggunakan mobil Sport Merah milik Revan.
Di dalam mobil, dalam perjalanan menuju sekolahnya Maysa pun mengambil bekal makanannya dari tas yang saat di buka ternyata roti isi selai kacang kesukaannya.
Masya pun memakannya dengan lahap.
Suasana dalam mobil sekarang hening, tidak ada yang membuka obrolan sama sekali, Maysa sibuk memakan bekalnya, sedangkan Revan sibuk memperhatikan jalan.
"Ya lo gimana hari ini mau gue anter ke kelas, lo tau belum kelas lo dimana? "Tanya Revan memecahkan keheningan, pasalnya tadi ia diam saja karena adiknya sedang makan kalau di ajak bicara pasti nanti tersedak.
"Boleh juga bang, gue gak tau kelas gue dimana letaknya tapi gue tau dapetnya apa dapetnya kelas X IPA 2, tapi lonya tau gak bang kelas gue," Ucapnya sambil memasukkan kotak bekal ke dalam tas yang isinya telah raip.
"Ya kali gue gak tau, gue kan udah 2 tahun di sana aya mau 3 tahun." Sahut Revan sambil mengacak ngacak rambut sang adik geram.
"Hehehe kali aja lupa gitu bang, lo mah gitu sensian." Jawabnya terkekeh.
"Bodo amat we, emang gue sensian."
🍁🍁🍁
Sekarang. sekarang mereka telah sampai di sekolahan mereka yah sekolah, setelah perjalanan cukup jauh menggunakan Mobil Sport merah milik Revan akhirnya mereka sampai juga.
Seperti janjinya Revan akan mengantarkan Maysa ke kelasnya.
"Sampe, udah gih sana masuk. Ini kelas lo X IPA 2. " Ucap Revan sambil mendorong adiknya untuk masuk ke kelasnya.
Maysa mengangguk saat melihat tulisan di papan panjang atas kelas X IPA 2 "Lo gak masuk bang, anterin gue gitu nyari meja, lo tega gue nyari meja sendirian," Lanjutnya dramatis.
"Aya lo tuh udah besar ya bukan anak kecil lagi, ya udah gue cabut dulu mau ke kelas jam pertama ulangan pak Handri, bye bye." Jawab Revan lalu pergi meninggalkan kelas Maysa tanpa menunggu jawaban dari adiknya.
Maysa pun masuk ke kelasnya dia melihat lihat bangku yang pantas dan cocok untuknya.
Saat mencari cari bangku yang cocok dia melihat ada gadis yang duduk di dekat jendela sendirian baris ke dua pojok kiri, dan dia pun menghampiri gadis itu.
Mungkin gadis itu akan cocok jadi teman sebangku Maysa sekaligus teman pertamanya, fikirnya.
"Eh gue boleh duduk di sini, " Ucap Maysa pada gadis itu.
Tak ada jawaban, mungkin dia tidak mendengarkan Maysa karena sedang asik membaca buku tentang anatomi sambil memakai earphone di telinganya setau Maysa.
"Lo sendirian kan,, gak ada orang kan disini." Ucapnya lagi sedikit agak keras pasalnya Maysa tau gadis itu memakai aerphone.
"Heloo,,, " lagi. Kali ini sambil menepuk lengan gadis itu.
"Eh ada orang,,, " Jawabnya enteng sambil melepas earphonenya tanpa dia sadari Maysa dari tadi sudah bicara, dia tak tahu karena dia terlalu sibuk membaca sambil mendengarkan musik.
"Lo duduk sendiri kan? " Tanya ulang Maysa sambil tersenyum ramah.
" I--iya gu-- gue---- ".
💕💕💕
Hmm ko dia tadi gak denger ya ucapan Maysa,,
Dia terlalu sibuk fokus ama buku apa memang dia??Oke segini dulu ya
Thanks😁
Salam manis,🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Tamat]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Bagaimana jadinya jika seseorang di masa lalu terus membayangi lalu kita bertemu lagi dengan orang yang hampir sama, membuat rasa lain tumbuh dalam sekejab mata namun berakhir rasa itu tumbuh sendiri tanpa adanya ikatan dengan masa la...