DuApUlUh SaTu:V

85 5 0
                                    

Sebelum lanjut baca, aku mau bilang dulu. Heheheh
Maklumi typo ya guys:')
--

Maysa terus saja tersenyum saat melihat 5 tumpuk novel yang ia bawa saat ini. Sampai ia tak tau ada orang yang berjalan berlawanan arah dengannya dan,

Brugg..

"Aww ww" Ringis Maysa saat pantatnya mencium lantai toko buku.

"Mangkanya kalau jalan pake mata" Ucap seseorang yang Maysa tabrak iku dengan nada datar sambil mengambil buku novel Maysa yang jatuh berceceran tanpa minat membantu Maysa yang jatuh.

"Sakit tau, iya iya ma--" Ucap Maysa sambil mendongak dan kata katanya terpotong setelah melihat siapa yang menabraknya.

"Ka--ka De--Defan" Ucapnya Lagi.

Defan hanya menanggapinya dengan deheman.

"Nih Buku l--"Ucap Defan terpotong.

"Ayaaa" Suara Revan yang menghampiri Maysa yang terduduk di lantai dan membantunya bangun.

Sedikit terukir kekhawatiran dari raut wajah Revan saat melihat adiknya terjatuh. "Lo gak papa kan Ya?" Tanyanya.

"Ga-Gak papa kak"Jawab Maysa.

'Pantes gak ikut PMR an tadi' Batin Defan setelah melihat Maysa bersama sosok laki laki yang satu sekolah dengannya.

"Nih buku Lo, gue pergi" Ucap Defan datar pada Maysa lalu pergi meninggalkan Maysa dan Revan berdua.

Entah mengapa Defan terasa ada setitik sesuatu yang aneh di dirinya.

Dia tidak tahu bahwa ada yang tertinggal dan malah langsung keluar dari toko buku itu.

Maysa menyernyit heran saat di tumpukan buku buku novel yang tadi di berikan oleh Defan terdapat satu buku,

'Buku paket Matematika' Batinnya sambil menyernyit heran.

Revan yang menyadari raut muka adiknya yang melamun berubah pun menepuk punggung adiknya.

"Kenapa Yaa? "Tanyanya.

"Eh, nggak bang. Oh iya bang ini Aya minta bayarin buku paket yang ini ya, titipan temen Aya. Nanti Aya ganti" Ucapnya setelah tersadar.

"iya, banti gak usah di ganti biar di bayarin abang buku ini "Jawab Revan lalu menarik adiknya ke kasir untuk membayari semua buku buku novel adiknya.

🍁🍁🍁
Malam ini setelah makan malam Maysa langsung masuk ke kamarnya untuk belajar.

Setelah belajar ia mengambil handphonya dan buru buru menchat Defan seperti malam malam sebelumnya.

Sepertinya moodnya sudah kembali.

Sedangkan di lain tempat.
Defan sedang asik asiknya menatap atas kamar tidurnya, ia teringat akan kejadian seusai pulang eskulnya.

Ya kejadian dimana ia bertemu gadis aneh yang mengejar ngejarnya dan,

bersama laki-laki lain?

Apakah dia sudah menyerah?

Batin Defan sedikit mencelos saat ia mengetahui gadis itu dekat dengan laki-laki lain yang ia tahu itu adalah ketua basket di sekolahnya.

Apa mungkin Defan sudah mulai suka?
Tidak.

Someone [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang